Jarum jam menunjukkan pukul 21.00 dan sekarang Yola sedang duduk melamun memikirkan apakah suamianya akan meminta haknya sekarang?
Kalau boleh jujur Yola belum mau karna belum ada rasa sama Arga, ia ingin melakukannya jika ia sudah mencintai Arga.
"Hey mikirin apa?" Arga duduk disamping Yola dan mengelus punggung Yola.
"Eh enggak dok eh kak" Yola merutuki dirinya yang masih bingung memanggil suaminya dengan sebutan apa.
"Aku bukan kakak mu Yola" ucap Arga tersenyum.
"Aku manggil kamu apa?"
"Sayang" ucap Arga cepat membuat Yola melayangkan cubitan di pahanya.
"Awss sakit sayang" ucap Arga menggoda Yola.
"Apasih nggak jelas" Yola memalingkan wajahnya.
"Jelas kok, jelas-jelas aku mencintaimu" gombal Arga tersenyum lebar.
"Kamu jadi ngeselin deh" ucap Yola terkekeh.
"Biar cantik selalu tersenyum setiap detik"
"Cantik siapa?"
"Yola Cellyna Axyra si cantiknya Arga" ucap Arga mengecup pucuk kepala Yola.
Yola hanya menunduk tersenyum malu-malu kucing.
"Jadi kamu mau dipanggil apa?"
"Sayang"
"Ihh yang lain"
"Mulai sekarang cantik panggil aku mas"
"Oke mas. Kenapa mas manggil aku cantik sedangkan aku bi-"
"Shut....kamu cantik Yola, percaya sama mas kalau kamu itu cantik dan manis"
"Hm"
"Tidur yok udah malem" Yola mengangguk dengan ragu-ragu ia membaringkan tubuhnya disamping Arga.
"Nggak nyaman?" Tanya Arga yang paham dengan kegelisahan Yola.
"Enggak kok" ucap Yola gugup.
"Bener?" Yola tersenyum sambil mengangguk.
"Nanti kalau udah terbiasa pasti nyaman" ucap Arga merapatkan tubuhnya ke sang istri.
"Sini peluk" tanpa aba-aba Arga meletakkan lengannya di belakang kepala Yola lalu mengarahkan wajah Yola ke dadanya.
Yola menatap pemandangan didepannya, dada bidang suaminya yang terbalut piyama.
Yola berharap suaminya tak mendengarkan detak jantungnya yang berpacu cepat.
"Cantiknya mas tidur ya, besok bangun pagi-pagi kita kan mau pindah" ucap Arga mengelus punggung Yola.
"Iya mas"
***
Arga merenggangkan ototnya sambil membuka matanya perlahan.
Ia tersenyum mendapati perempuan yang dicintainya sedang terlelap dalam pelukannya.
"Cantik" Arga menepuk pelan pipi Yola.
"Hm" dehem Yola.
"Bangun, udah pagi" perlahan mata Yola terbuka sempurna.
"Cantik mandi dulu sana nanti gantian mas"
"Iya mas" Yola menurut ia bangkit dari tidurnya dan berjalan ke kamar mandi.
Beberapa menit kemudian.
"Mas aku nyusul bunda ya" ucap Yola sudah rapi dengan bajunya.
"Iya, mas juga mau mandi dulu"
Yola menghampiri bunda mertuanya di dapur.
"Bunda" panggil Yola mendekati bunda.
"Sini bantuin bunda nak"
"Maaf ya bun aku kesiangan"
"Nggak papa nak"
Setelah beberapa menit makanan sudah matang dan tersaji diatas meja.
Yola menghampiri suaminya agar ikut sarapan pagi.
Mereka makan dengan tenang tanpa ada yang berbicara.
"Langsung berangkat sekarang nak?" Tanya bunda.
"Iya bun"
"Oh ya bunda udah sewain pembantu buat dirumah kalian, biar menantu bunda nanti nggak kecapean"
"Nggak perlu repot-repot bunda, aku masih bisa ngurus rumah sendiri kok"
"Nggak nak nanti kamu kecapean. Nanti pas Arga kerja kan kamu ada temen dirumah biar nggak kesepian" ucap bunda tersenyum.
Yola terharu, kenapa mertuanya sangat baik kepadanya?
"Makasih ya bun"
"Iya nak"
"Arga mau ngambil koper dulu ya"
"Aku bantuin mas"
"Enggak usah, cantik duduk disini aja"
Arga kembali dengan membawa tiga koper besar berisi pakaian dirinya dan istrinya.
Yola heran kenapa suaminya tau ukuran pakaiannya padahal dirinya tak memberi tau. Semua keperluan dirinya sudah terlengkapi oleh Arga.
"Ayah bunda kita pamit dulu" ucap Arga menyalimi tangan kedua orangtuanya dan diikuti Yola.
Bunda memeluk anak dan menantunya sambil berucap "Kalau ada masalah diselesain dengan kepala dingin ya nak. Dan kamu Arga jangan pernah sekali-kali kamu main tangan sama Yola"
"Arga nggak akan kasar sama istri Arga sendiri bun, bunda bisa megang ucapan Arga" ucap Arga serius.
"Bunda pegang omongan kamu, awas aja kalau kamu melanggar" ancam bunda.
"Bunda tenang aja" Arga beralih memeluk ayahnya.
"Yang akur nak, jangan sering berantem ya" ucap ayah mengelus punggung Arga dan mengelus pundak Yola.
"Bunda nanti main kerumah ya" ucap Yola.
"Iya nanti kalau bunda dan ayah ada waktu senggang"
"Kami pamit, assalamu'alaikum" ucap Arga dan Yola.
"Wa'alaikumsalam" jawab ayah dan bunda.
"Ayah juga mau berangkat kerja bun" ucap ayah mengecup kening istrinya.
"Hati-hati dijalan yah" ucap bunda mengecup punggung tangan suamianya.
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam"
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU GADIS DESA [END]
General FictionYola cellyna Axyra, gadis desa yang hidup sebatang kara. keluarga besarnya enggan untuk menganggap Yola ada, hanya karna Yola miskin. Yola mempunyai kulit sawo matang, tapi bagi orang yang mencintainya Yola bagaikan princess cantik dari sebuah kera...