Diam saja dan terus memperhatikan grafik yang tak berubah sejak tadi. Sunyi yang hanya diisi oleh gerakan jarum jam itu tak ayalnya membuat satu satunya yang berada disana berkutik.
Ini sudah satu jam, Jihoon mengusap kasar wajahnya didepan layar komputer menyala itu. Ternyata, tidak bertemu dengan Aluna untuk rentang waktu cukup lama membuatnya kesulitan.
Jihoon pikir, ia akan baik-baik saja tanpa melihat putrinya untuk sementara. Namun nyatanya, ia merasa rindu yang teramat sangat. Rindu yang pernah ia rasakan dulu, saat belum memiliki kesempatan untuk bertemu Aluna sesering itu.
Sekarang, ia kembali tercekik oleh kenyataan jika Hyunsuk- sudah pasti tidak akan membiarkannya untuk berhubungan dengan Aluna.
Karena sejak awal, Hyunsuk tidak ingin tanggung jawabnya. Hyunsuk menolak pria jahat sepertinya untuk berperan sebagai sosok ayah untuk Aluna.
Sekali lagi Jihoon menarik rambutnya frustasi, lalu menunduk untuk menyembunyikan wajahnya dibawah lipatan tangan saat suara pintu terbuka itu terdengar di telinganya.
"Sorry, aku telat ya?"
"Eh- enggak kok" jawab Jihoon cepat setelah menyisir rambutnya kebelakang dan mempersilahkan lelaki berambut pirang agak menjuntai panjangnya itu duduk.
"Nih, less sugar, buat kamu"
Jihoon tersenyum simpul dan menerima kopi yang baru saja diberikan padanya.
"Makasih, Asahi"
"Sama sama Ji" balas si empunya dengan senyum manis dibarengi lesungnya.
"Jadi, kamu udah dengerin, kan?"
Jihoon melatakkan kopinya dan mengangguk, ia gosokkan kedua tangannya sebelum memasukkannya kedalam saku jaket. "Udah"
"Suka nggak?" tanya Asahi dengan raut penasaran juga tak sabarnya.
"Em... gimana ya.." Jihoon memasang muka berpikir dan mengembungkan pipinya. "Suka nggak ya.."
"Ish, yang bener!"
Kekehan Jihoon juga usakannya pada rambut Asahi itu semakin membuat si pirang merengek. "Suka, suka kok, lagu buatan kamu selalu bagus, aku selalu suka"
"Jadi mau dimasukin ke albumnya?"
"Hm, kapan sih di albumku ngga pernah ada namamu? rasanya nggak pas kalo Jihoon nggak ngeluarin lagu yang salah satunya dibuat kamu"
Asahi tertawa renyah, ia memajukan kursinya untuk menggapai mouse.
"Sebenernya ada satu lagu yang belum kamu dengerin, ini juga aku bikinnya buat kamu, tapi ini tuh bagus kalo ada temen duetnya gitu"
Asahi mulai memainkkan demo yang telah ia buat sebelumnya. Dan Jihoon mendengarkannya dengan seksama.
"Gimana?" Asahi memutar kursinya untuk menghadap Jihoon yang masih menikmati instrumentnya sampai usai.
"Eum, enak"
"Ck, musisi apaan komentarnya enak doan?!" sindir Asahi kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
anymore
Fanficsemesta seolah memperkenalkannya sebagai tokoh antagonis sejak awal. ⚠️ bxb, m-preg