18

1.5K 210 53
                                    

"Papa kenapa?! papa nggak inget sama Aluna, papa kenapa?!"

Jihoon mencoba menenangkan putrinya yang kini menangis di dalam pelukannya. Berkali-kali berujar untuk memberikan ketenangan agar tangis Aluna mereda.

Membuat Jihoon agaknya harus terus berusaha sampai tangis Aluna sedikit memelan.

"Ayah Yoshi mana? kenapa aku ngga liat dari tadi?"

Saat tangis remaja itu berhenti karena sebuah tanya. Jihoon malah dibuat semakin kebingungan untuk menjawab.

"Aluna belum makan ya dari pagi? kita makan dulu, hum?"

"Ayah Yoshi mana? kemana ayahnya Alu"

"Ayahnya Aluna lagi istirahat"

"Alu mau ketemu ayah sekarang!"

Jihoon menampik perasaannya sendiri akan panggilan yang harusnya menjadi miliknya. Jihoon lebih memilih untuk menampiknya dan fokus untuk menjawab pertanyaan Aluna.

"Iya, nanti ketemu ayah, ya?"

"Maunya sekarang. Kenapa nggak bisa sekarang?!"

"Alu.."

"Kenapa sih ngga bisa dengerin?! kalo orang yang lebih tua ngomong itu didengerin!"

Itu bukan Jihoon, tidak mungkin Jihoon membentak Aluna seperti itu. Orang dibelakang Jihoon lah yang berkata, Donghyuk.

"Kalo disuruh makan ya makan, apa susahnya sih nurut? kamu nggak tau Jihoon beberapa hari ini kurang tidur dan pola makannya jadi berantakan karena nyariin kamu, dan sekarang kamu malah sulit dibilangin!"

Jihoon menyenggol bahu Donghyuk pelan untuk memperingati managernya itu agar tidak sekasar itu pada anaknya.

"Udah udah, sekarang kita ke kantin dulu ya?"

"Hyunsuk, Ji, dia jangan ditinggal. Biar Aluna sama gue"

"Nggak mau!" Aluna menyaut, tak terima saat Donghyuk menawarkan diri untuk menemani. Aluna mendekat kearah Jihoon dan bersembunyi di tubuh besar om Jihoonnya.

"Harus mau, ayo makan!"

"Maunya sama om Jihoon! nggak mau sama om pemarah!"

"Ck, papa kamu butuh om Jihoon sekarang, jangan cerewet Aluna, ayo!"

"Nggak mau! om Jihoon, om-om ini nyebelin!"

Jihoon memijat keningnya akan pertengkaran tak penting kedua orang dihadapannya yang terjadi begitu tiba tiba.

"Udah nggak apa-apa, gue temenin Alu makan dulu"

"Hyunsuk gimana?"

Jihoon menggeleng pelan sebagai jawaban. Sejatinya tidak tau harus bagaimana menanggapi Hyunsuk. Untuk itu dirinya pasrah dan memilih membawa Aluna menuju kantin rumah sakit untuk mengisi perut.

Juga mengisi kewarasannya.

"Udah?"

anymoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang