32

2.2K 229 30
                                    

Jihoon merapikan kembali tatanan rambutnya. Mengecek pada kaca dan memastikan jika ia sudah siap untuk keluar. Dibawa langkah yakinnya memasuki restaurant ternama yang sebelumnya sudah ia pesan.

Diantarkan pelayan, Jihoon mengikuti langkah waiters tersebut kedalam ruangan yang sudah menghadirkan dua orang yang begitu berarti dihidupnya.

"Maaf, kalian udah nunggu lama ya?"

"Nggak kok! Alu sama papa juga baru aja nyampe!"

Jihoon tersenyum senang dan mendudukan diri dihadapan Aluna yang tersenyum begitu lebar.

"Papa.."

"Hum?"

Jihoon melirik penasaran saat putrinya berbisik di telinga Hyunsuk. Seolah tak ingin dirinya mendengar apa yang baru saja remaja 13 tahun itu ujarkan.

Dan Hyunsuk tersenyum kecil meresponnya. Menatapnya dengan tatapan yang benar benar membuat Jihoon penasaran.

"Kenapa?" Jihoon bertanya pada akhirnya.

"Kata Alunaㅡ"

"Papa! rahasia kita ajaaa!" Aluna menyaut lebih dahulu dan menatap papanya memohon.

Membuat Jihoon sempat terdiam kikuk dan terkekeh setelahnya. Mungkin memang bukanlah hal yang penting dan bukan ranahnya untuk Aluna memberitahu.

"Katanya malam ini kamu ganteng"

Namun ujaran Hyunsuk kembali membangun kepercayaan dirinya. Jihoon tersenyum lagi, kali ini menatap Aluna yang tengah protes karena papanya membocorkan rahasia yang sebelumnya ia bisikkan. "Papaaa!"

"Aluna juga cantik malem ini, cantik banget" puji Jihoon setelahnya. Sukses membuat putrinya menahan senyum karena masih bersikap merajuk.

"Papa aku gimana om Jihoon?"

"Aluna!" Hyunsuk memotong cepat, mendelik kecil pada buah hatinya yang kini menahan tawa. Ingin balas dendam! karena papa lebih dulu membuatnya malu didepan om Jihoon!

"Papa Alu malam ini gimana? gorgeous, kan?"

Hyunsuk terdengar menghela nafas pasrah, berbeda dengan Jihoon yang kembali merasa canggung. Bergantian menatap putrinya juga Hyunsuk dengan menggaruk alisnya sendiri yang tidak gatal.

"Kita langsung pesen makan aja, ya?" berusaha sebaik mungkin lelaki kelaiharan Maret itu mengalihkan topik.

"Iya, langsung pesen aja Ji" dan Hyunsuk menolongnya keluar dari kecanggungan yang melanda.

Namun dilain sisi, Aluna tertawa kecil dan merasa tidak ingin menyerah menggoda keduanya.

Ketiganya terlebih dahulu memilih makanan yang akan mereka santap.

"Oh iya, Alu kebelet, mau ke kamar mandi dulu ya?"

Usai memilih menu makanan, Aluna kembali dengan alibinya.

"Saya anterin?"

"Ish nggak usah! Aluna udah gede tauuu!" katanya menolak tawaran Jihoon. Didalam hatinya berteriak jika ia ingin keluar untuk membiarkan kedua manusia yang kini menatapnya itu memiliki waktu berdua.

Aluna berhasil undur diri, dengan meninggalkan Jihoon dan Hyunsuk dalam pekatnya sunyi.

Ini pertama kalinya, mereka makan malam seperti ini. Tentunya hal ini bukanlah hal biasa mengingat ada maksut lain yang hendak diutarakan malam ini.

"Kamu udah siap buat bilang ke Aluna kan, Ji?"

Jihoon mengangguk dan menegapkan tubuhnya. "Iya"

"Nggak apa apa, nanti aku bantu ngomong ya?"

anymoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang