Di ruang tunggu itu Hyunsuk terduduk seorang diri. Usai melakukan serangkaian check up kini dirinya tengah menunggu Jihoon yang sedang mengurus administrasi.
Sipitnya menoleh kekanan dan kekiri, memainkan asal kakinya yang menggantung dan bersenandung kecil untuk menghilangkan bosan saat sosok anak kecil tiba-tiba duduk disampingnya.
Hyunsuk tersenyum kecil, melirik anak kecil dengan rambut dikepang dua itu kini tengah memainkan boneka ditangannya.
"Halo?" sapanya pelan, pikirnya mereka bisa mulai mengobrol karena Hyunsuk sudah bosan menunggu Jihoon yang tak kunjung kembali.
"Halooo" dan Hyunsuk mendapat balasan yang membuatnya tersenyum menahan gemas.
"Nama kamu siapa?"
"Minju, nama aku minju!"
"Minju kenapa sendirian? orang tuanya kemana?"
"Baba lagi nemenin bubu sama adek, Minju harus tunggu diluar"
"Minju punya adek?"
"Punya! tapi masih diperut bubu"
"Ah, gitu ya.."
"Minju!"
Hyunsuk menoleh saat sebuah suara memanggil. Menemukan lelaki dengan muka yang hampir sama dengan Minju itu tersenyum canggung kearahnya. "Kamu baba cariin! ayo! adik udah lahir"
"Hah?! adik Minju udah lahir?"
Hyunsuk tersenyum senang memperhatikan interaksi didepannya. Bahkan sipitnya terus mengikuti bagaimana Minju berjalan dengan melompat lompat kecil digandengan babanya.
Hyunsuk terdiam saat tak lagi melihat tubuh Minju yang baru saja berbelok. Lantas seketika terpikirkan, bagaimana jika ia dan Jihoon berada di posisi itu, pasti lucu pikirnya.
↔
Apa yang membuat Hyunsuk terdiam, itulah yang kini berada di pikiran Jihoon saat ini.
"Aku pengen punya anak empat aja"
Jihoon tidak mungkin menginjak rem mendadak jika saja perkataan Hyunsuk tidak membuatnya terkejut setengah mati. Hyunsuk terdiam sejak tadi dan saat mengeluarkan suara, kalimatnya tidak masuk akal.
"Ji, hati hati kalo bawa mobil, untung dibelakang ngga ada mobil!"
Si mungil memperingati, namun Jihoon terlanjur kaget setengah mati.
"Kamu apa? kamu tadi bilang apa?!"
"Hati hati kalo bawa mobilㅡ"
"Nggak, yang sebelumnya.."
"Ap- oh? aku mau punya anak empat?"
Jihoon menghela nafasnya, terdengar begitu berat dan sangat lelah saat Hyunsuk menatapnya dengan senyuman konyol usai mengatakan ingin memilik anak, empat pula.
Suara klakson mobil dari belakang menyadarkan Jihoon untuk segera kembali menginjak pedal gas. Dirinya kembali mengemudi dengan Hyunsuk yang terus mengoceh tak masuk akal.
"Kita nyicil dari sekarang aja nggak sih?"
"Apanya?!"
"Anaknya"
Jihoon tak lagi menjawab, sudah pening dengan semua drama yang menimpanya. Kini tidak lagi saat Hyunsuk dengan randomnya meminta anak seperti meminta makanan di pinggir jalan.

KAMU SEDANG MEMBACA
anymore
Fiksi Penggemarsemesta seolah memperkenalkannya sebagai tokoh antagonis sejak awal. ⚠️ bxb, m-preg