Terik matahari mulai menyelinap masuk melalui tirai yang mendayu, membuat sipit yang tengah tertutup dengan tenang itu terganggu. Hyunsuk membuka matanya perlahan, meraba sebelah ranjangnya dan sesuai dugaan, tak dirinya dapati Jihoon berbaring disana.
Karena Jihoon akan bangun begitu pagi dan sudah berada di dapur untuk menyiapkan sarapan.
Hyunsuk berjalan dengan sedikit meringis sakit, mengucek matanya sendiri dan berjalan mengitari kediaman Jihoon untuk mencari si pemilik.
"Jihoon?"
Jihoon tidak dapat Hyunsuk temukan di manapun. Hyunsuk menoleh kearah jam dan tersadar kemudian.
Kekasihnya pasti tengah mengantar Aluna ke sekolah di jam ini.
Hyunsuk yang masih sedikit mengantuk pun memilih duduk di sofa dan menyandarkan kepalanya nyaman. Hendak mandi beberapa saat kemudian ketika ingatannya tentang kejadian kemarin membuatnya merutuk.
"Hyunsuk gila! kenapa kamu seberani itu godain pacarmu?! aaaaaa!"
Banyaknya menyesal tentang apa yang telah terjadi. Inginnya mengubur diri dalam dalam dan tidak punya nyali untuk sekedar menatap Jihoon.
Namun tak payah berusaha menghindar, Hyunsuk merasa sejak kemarin, setelah mereka melakukannyaㅡ Jihoon terkesan terus menghindar dan tak mengajaknya mengobrol.
Setidaknya Hyunsuk bersyukur, karena dirinya benar benar malu saat ini.
"Aku nggak bisa ketemu Jihoon, ini gimana ya? apa aku harus pura pura tidur sampe nanti sore?! ngga itu gila banget tapi gimana dong?"
Suara pintu yang tengah dibuka itu menyadarkan Hyunsuk untuk bersikap begitu bingung dan juga panik.
Hyunsuk berdiri, bingung hendak kemana saat mendengar langkah mendekat.
Langkah Hyunsuk begitu ribut kekanan dan kekiri. Sampai sampai tersandung kakinya sendiri dan terjatuh dengan kedua tangan sebagai tumpuan.
"Eh? Hyun?!"
Hyunsuk menoleh kearah Jihoon yang tengah menatapnya begitu khawatir. Lantas dirinya menggeleng sebagai tanda jika dirinya tidak kesakitan.
"Jalannya yang bener makanya"
"Iyaaa"
Usai dibantu berdiri. Keduanya sama sama diam dengan isi kepala yang sama sama berperang.
Jihoon dengan pikirannya tentang mimpi, juga Hyunsuk tentang apa yang kemarin benar benar telah terjadi.
"Ji"
"Hyun"
Keduanya memilih detik yang sama untuk memanggil nama masing masing. Sampai akhirnya Hyunsuk sadar akan tatapan intens yang terus mereka jalin, Hyunsuk memalingkan muka, mengingat hal bodoh yang telah dirinya lakukan.
"Kamu dulu aja"
"Nggak, kamu dulu aja"
Hyunsuk menoleh kesembarang arah dengan kikuk. Menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena ragu untuk berbicara.
"Jihoon"
"Hm?"
"Yang kemarin.. di kamar mandi.."
Hyunsuk memainkan acak jari jarinya dibawah sana.
"Di kamar mandi? kenapa?"
Dan pertanyaan Jihoon membuatnya semakin berdebar. Mungkinkah Jihoon tengah berpura pura melupakannya karena kekasihnya itu juga malu saat ini?
"Itu.. yang kemarin itu.. aku.."
"Yang mana Hyun? yang kamu bilang aku ngga boleh sakit?"
Hyunsuk menggeleng cepat untuk ujaran bingung Jihoon. Melihat aneh bagaimana raut Jihoon benar benar tidak ada pada topik yang sedang dirinya bahas.
![](https://img.wattpad.com/cover/335794848-288-k917159.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
anymore
Fanficsemesta seolah memperkenalkannya sebagai tokoh antagonis sejak awal. ⚠️ bxb, m-preg