13. Love Talk

225 78 20
                                    



"Jujur aja, Yuzu! Orang yang sebenarnya lo cintai itu gue, kan? Bukan dia.."

"Udah, Kevin! Gue pamit." ucapku tegas sambil berdiri dan mulai melangkah pergi.

Baru satu langkah, tiba-tiba tanganku ditarik kuat dan badanku dihimpit ke dinding.

Kevin menatap nyalang, "Denger, Yuzu!! YOU'LL ALWAYS BE MINE !!" bentaknya.

Tubuhku bergetar. Ini pertama kalinya Kevin membentakku, dan bertingkah layaknya orang kesetanan.

"K-kev..Vin.."

Serta merta, Kevin mendekatkan wajahnya dan melumat bibirku. Aku terbelalak.

Kudorong dadanya sekuat tenaga, tapi sialnya Kevin jauh lebih kuat. Ia terus menciumku dengan berantakan.

Tidak.. dia bukan Kevin yang kukenal selama ini..

Aku berontak. Tapi dengan sigap, cowok ini mencengkram kedua lenganku tanpa ampun.


Somebody help me..!!


Air mataku menetes perlahan.


Lalu, kulihat di sana.

Beberapa meter di belakang Kevin yang masih menciumiku.



Dyaz.



Ia berdiri kaku menyaksikan kami berdua.

Raut wajah nya penuh kekecewaan.

Kedua manik beningnya menyiratkan luka yang amat dalam.


Don't!! Please..


Dyaz mencampakkan bouquet  tulip ungu yang dibawanya.



Tulip ungu..



Lalu berbalik pergi.

Tunggu!


Dyaz..!!

Aku cuma bisa meneriakkan namanya dalam hati, sebab mulutku dikunci.

Dan sosoknya semakin menjauh.



Dyaz!!


Please,. Don't leave me..!!




"DYAZ!!"



Kelopak mataku terbuka lebar dan nafasku tersengal-sengal.

Ternyata aku berbaring di atas kasur, di kamar tidur.


Ah, syukurlah.

Cuma mimpi.


Dazzling YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang