35. Be Alright

96 13 13
                                    

Tap ikon bintang ⭐ nya dulu yuk! 😊




Sapaan jelita cahaya keemasan dengan sentuhan biru terang di cakrawala terabaikan oleh pesona mobil-mobil mewah mengkilat yang berbaris pelan memasuki area parkir satu demi satu.

Mengantarkan kalangan elit bersetelan mahal ke depan pintu lobby beralaskan permadani tebal kontemporer.

Tak seperti hari biasa, hari ini pintu ruang konferensi Octagon.inc dibuka seluas-luasnya.

Puluhan awak media berbaur rapi dengan tamu-tamu undangan berbusana formal, yang sebagian besar memang merupakan pegawai dari berbagai divisi Octagon.inc sendiri.


Di sisi lain, jauh di balik pintu raksasa penghelatan inti yang tertutup, aku berdiri gugup dalam balutan black sheat dress dan high heels berwarna senada.

Sesuai saran Dyaz, aku akan menampakkan diri jika sudah mendekati pertengahan acara.
Sebab meski berkedok ramah tamah antar seluruh anggota keluarga besar perusahaan, tujuan utama konferensi pers ini diadakan ialah untuk memperkenalkan statusku pada publik.


Status asli yang selama ini kami berdua sembunyikan dari mata dunia.

Status yang mungkin setelah hari ini akan mengubah cara pandang orang-orang terhadap ku.


Riuh rendah pertanda sudah dimulainya acara membuat ujung jemariku saling bertaut tanpa pola.

Sejujurnya sampai detik ini aku masih merasa agak takut membayangkan nanti berdiri di depan dan menjadi pusat perhatian semua orang.

Bagaimana reaksi mereka, sorot mata mereka, dan apa yang harus ku katakan nantinya.

Hal-hal kecil itu masih terus mengusikku.


Kepalaku yang sedari tadi tegak nan kaku, kini menoleh sedikit kala seseorang merangkul hangat bahuku.

Adrhea mengulas senyum lembut, menenangkan. Meski tanpa kata, ia seolah menawarkan diri untuk jadi tempat berbagi kekalutan dan kegugupanku.

"Kak, I know you got it."

Senyum manis milik gadis bergaun pastel itu tak disangka mampu meluluh lantakkan gunungan kekhawatiranku.

"Thanks." suaraku nyaris seperti bisikan. Meski hanya satu kata, namun ungkapan ini benar-benar berasal dari lubuk hatiku yang terdalam.

Sebab sekarang, aku memang sedang amat sangat membutuhkan dukungan juga penguatan dari orang lain. Berharap insecurity yang selama hampir separuh hidupku telah menghuni dada, bisa lenyap.

"Berjalanlah dengan kepala tegak. Ini harimu, Kak. Kaulah tokoh utamanya."


Adrhea benar.
Kini saatnya aku mengubur insecurity itu dalam-dalam. Tak ada lagi yang perlu dirisaukan. Aku tidak boleh kalah lagi dari diriku sendiri.

Menghembus nafas pelan, akhirnya aku mulai mampu menarik kedua sudut bibir. Aku merasa amat bersyukur bisa mengenal sosok Adrhea, gadis ini benar-benar penyelamat hariku. Ia menghadiahiku banyak hal kali ini.

Ada suntikan rasa yakin, percaya diri, juga semangat yang terbaharui.


Untaian kalimat yang terlontar dari Dyaz melalui pengeras suara, menarik atensiku juga Adrhea.

"Kini, izinkan saya memperkenalkan seseorang yang teramat penting dalam hidup saya.

Sosok yang mendukung saya dari belakang.

Dazzling YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang