Dyaz POV
"Memang, yang dia curi dan lelang itu bukan barang-barang berharga, paling cuma sapu tangan, kaos, sikat gigi. Tapi kalau dibiarkan, nanti makin berani gimana? Misalnya.. underwear gitu?! Iwh, ngeri banget ngebayangin nya.."
Aku menggumam tanda setuju atas pernyataan Seanna di telepon. Hal-hal yang terlihat sepele, jika tak ditangani akan semakin meliar tak terkendali.
Sampai detik ini aku masih tidak habis pikir, para fans Seanna mengaku mencintainya, tapi malah memburu benda-benda kecil milik nya untuk dijadikan media fantasi seksual mereka.
Awalnya cuma dari foto-foto, video, makin lama merembet ke barang-barang pribadinya.
Bahkan sikat gigi?
Menjijikkan.Tapi yang paling menjijikkan di antara semua itu adalah perbuatan manager Seanna, yang diam-diam mencuri perintilan itu satu demi satu lalu melelangnya di illegal fansite.
"Terus langkah apa yang akan kamu ambil?"
"Aku bakal minta agensi untuk pecat dia, terus bawa ini ke jalur hukum. Walaupun.. aku nggak tahu nanti bisa dapat manager yang terpercaya lagi apa nggak.
Aku pusing, Dyaz.. aku bingung!"
Seanna terdengar menghela nafas frustasi.
Isak tangis yang tadi tumpah ruah saat awal menelpon ku, kini mereda."Ya, itu keputusan yang bagus." imbuhku.
"Kayaknya malam ini aku akan insomnia deh..
Dyaz.. tolong temenin aku sampai tidur yahhh.. kita sleepcall.."
Kubuang nafas berat.
Itu permintaan yang nggak wajar dan sama sekali bukan pada tempatnya."Maaf, Se. Aku nggak bisa."
Aku bukan bermaksud acuh, hanya saja Seanna harus tahu bahwa segala sesuatu ada batasannya.
Termasuk interaksinya dengan ku.
Karena faktanya, aku sahabat sekaligus keluarga nya, bukan pasangan nya."Uhh.. tapi Dyaz.."
"Sekarang kamu tidur ya, istirahatkan badan dan otak kamu.
Masalah ini pikirkan lagi besok, oke?"Meski terdengar keberatan, akhirnya Seanna mau mengakhiri telepon.
Ku putuskan sambungan lalu masuk kamar, bersiap-siap untuk mandi dan merehatkan tubuh.
Kuletakkan ponsel di atas nakas sebelum mencari baju ganti di laci lemari.
Stok bajuku sebagian besar ada di walk in closet, tapi kalau hanya kaos dan celana panjang harian, persediaan di sini lumayan cukup.
Lagipula ini hanya kamuflase.
Setiap malam, meski di permukaan tampaknya istriku tidur sendiri di kamar utama, aku akan menyusul nya ke sana menjelang tengah malam.
Menjalankan rutinitas harian ku, yakni mencium keningnya ketika ia sudah terlelap lalu memeluknya dari belakang, dan berakhir tidur di sana semalaman.
Setiap pagi aku akan bangun lebih dulu dan bersiap-siap memulai hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dazzling You
RomanceSebelum tidur, Yuzu sudah bertekad untuk confess pada crush sekaligus cinta pertamanya, tapi saat bangun, gadis itu terkaget-kaget karena ternyata dia malah sudah jadi istri orang lain. Apalagi, suaminya orang yang sama sekali nggak dia kenal. Buka...