23. Dissemble

243 51 9
                                    



"mmmmhhh..."
Desahanku tak mampu tertahan lagi saat cumbuan menjamah kulit leherku.
Disusul gigitan kecil yang membuatku meringis.

Kemudian bibirnya kembali melumat bibirku dengan kasar.

Tidak seperti biasanya yang penuh kelembutan, ciumannya kali ini begitu brutal.


Liar.


Dan berantakan.


Ia menggeram.

Sebelah tangannya menekan tengkukku untuk memperdalam pagutan kami.

Sedang yang satunya menyingkap gaunku secara serampangan, nyaris mengekspos seluruh bagian dadaku.

Refleks kututupi lagi dengan kedua tangan, berusaha mencegahnya berbuat lebih jauh.

Namun dengan sigap pergelangan tanganku dicekal kuat dan dipindahkan ke atas kepalaku yang tersandar pasrah di jok mobil.

Sepersekian detik selanjutnya lelaki ini menginvasi buah dadaku dengan cumbuan panas tak beraturan.
Serta mencengkram bahu polosku terlalu kencang.


Sakit..


Aku merintih dengan air mata yang mulai menggenang.
"Please.. Dyaz.. berhen-"

Mulutku kembali dibungkam dengan ciuman beringas. Tanpa ampun.


Here's the punishment.

From him.


Meski tak sepenuhnya benar, aku tidak akan menyangkal.
Ia memang berhak marah.

Marah pada apa yang disaksikannya tadi.

Siapa yang suka melihat sang istri tengah berduaan dengan cinta pertamanya. Ditambah skinship yang disertai ajakan perselingkuhan.

It burns him up!



Tadi, setelah menghajar Kevin dengan satu pukulan keras hingga membuatnya tersungkur, Dyaz menarik tanganku dan membawaku pergi dengan mobilnya.

Tanpa bicara sepatah katapun.

Kukira kami akan langsung ke apartemen, rupanya ia malah melajukan mobil ini melenceng jauh dari arah pulang.

Aku hanya menunduk. Tak bernyali sedikitpun untuk sekedar mengangkat wajah.

Jari-jariku bergerak gelisah, pun bibirku tergemam.

Melihat ekspresi cowok ini, kayaknya aku bakal dimutilasi, kemudian dimasukkan ke dalam koper, lalu dihanyutkan di sungai.


Hiii Ngeri !!


Begitu kendaraan roda empat ini berhenti, barulah aku berani menegakkan kepala.

Belum sempat berkata apa-apa, Dyaz langsung 'menyerangku'.

Di sini.

Di dalam mobil.


Aku bahkan belum memberi kesempatan pada otakku buat menganalisa apakah kami ada di tempat yang pantas untuk melakukan aktivitas intim ini.

Dazzling YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang