05. Heartbreaker

309 92 13
                                    


"Kamu jadi pergi?"

Dari pantulan cermin, Dyaz memandangiku yang tengah sibuk mematut diri.

Aku mengangguk tanpa menggubrisnya. Cowok itu masih memperhatikanku, tapi kini sorot matanya sendu.

"Kalau aku bilang, aku nggak mau kamu pergi.. Kamu bakal tetep berangkat juga, kan?" Lanjutnya pelan.

Kini perhatianku teralihkan ke cowok itu sepenuhnya. "Dyaz.. aku udah ngerencanain ini dari setahun yang lalu, lebih malah. Waktu itu batal, karna aku skip setahun. Now, it's my chance."

Dia nggak jawab. Aku mulai keluar kamar, menuju pintu utama. Kuambil sneakers kesayanganku (yang ternyata ada di lemari sepatu apartemen ini) dan memakainya.

"Yuzu.. coba pikirin lagi, menurutku kamu belum siap buat ini." Ternyata Dyaz sudah berdiri di dekatku.

"Dyaz.. Please! Tolong ngertiin aku. Sekali ini aja, kesampingkan dulu kalau kamu suami-"

"Ini bukan soal aku! Tapi kamu, Yuzu..!!"

Nafasnya sedikit memburu.

Aku berdiri tegak di hadapannya dan mendongak untuk menatap tepat di manik bening yang tak juga berhenti menatapku.

Kami saling bertukar pandang dengan kilatan emosi yang mulai hadir.

"Kalau gitu. Jangan ikut campur! Karena ini urusanku. Bukan urusan kamu." Tukasku sambil memandangnya dengan dingin, lalu berjalan menuju pintu.

Aku tahu, Dyaz pasti dongkol 'berkat' omonganku barusan. Tapi soal confession ini, kan sudah kuniatkan sebelum aku ketemu Dyaz. Jadi, aku nggak salah dong, waktu bilang ini bukan urusannya.

Dia nggak punya hak buat merasa keberatan.


Cowok tinggi itu menghela nafas getir dan menyandarkan punggungnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Masih menahan kesal,aku membuka pintu dan bergegas keluar. Sebelum daun pintu benar-benar tertutup, sayup kudengar Dyaz bersuara, "Aku nggak mau ngelihat kamu terpuruk lagi.."


Blam!



# # #



"Masih inget nggak, waktu sepatu lo nyangkut di pohon mangga?"

Aku terkikik. "Iyalah. Itukan, gara-gara lo ngeledekin gue mulu. Niat mau ngelempar kepala lo, eh malah sepatunya gantung diri." Sungutku.

"Ujung-ujungnya gue juga kan, yang ngambil." Timpal Kevin.

"haha.. pas lagi manjat, lo diteriakin sama Pak Ucok, disangka maling mangga..!"

Dazzling YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang