Setelah beberapa bulan menjadi anak yatim piatu, tiba-tiba saja Juwita mendapat informasi bahwa ia akan menjadi anak angkat Keluarga Cakrabuana karena ibunya bersahabat dengan keluarga tersebut.
Juwita berpikir hidupnya akan menjadi lebih baik karen...
Pagi hari pun tiba. Juwita yang sudah bangun sejak subuh tadi pun segera bersiap-siap saat waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Perempuan itu kini sedang memilah-milah baju mana yang akan ia kenakan di hari pertamanya kuliah.
Setelah beberapa saat memilah bajunya, ia sudah berhasil mendapatkan sebuah pakaian yang cocok untuknya. Atasan kemeja biru dengan rok panjang berwarna hitam. Dengan cepat gadis itu membersihkan tubuhnya dan memakai baju baru pemberian mama.
Tak lupa bercermin dan menata rambutnya. Juwita berusaha keras agar Malik mau menerima kehadirannya. Gadis itu juga memakai kacamata hitam bulat miliknya yang sudah ia pakai sejak di bangku SMA.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dirasa sudah selesai, Juwita segera keluar. Ia melihat ke arah samping kamarnya. Kamarnya bersebelahan dengan kamar Malik. Tadinya, kamarnya merupakan kamar milik abang Malik, Mahen. Namun karena Mahen kini berkuliah di luar negeri, kamar itu menjadi kosong.
Juwita melirik ke arah pakaiannya. Ia terlihat sedikit lesu, "Apa sekarang aku udah bisa diterima sama Malik?"
Hembusan nafas berat berasal darinya. Juwita berusaha meyakinkan dirinya untuk tetap tahan dan sabar menghadapi sikap Malik. Gadis itu langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga dan menuruni tangga tersebut lalu pergi ke arah dapur. Disana ia melihat mama yang sudah berada di meja makan yang sedang menyantap sebuah roti lapis.
"Juwita sini, sarapan dulu." ajak mama kepadanya.
Juwita mengangguk pelan, ia menuruti perintah mama. Gadis itu duduk tepat di hadapan mama. Tepat di depannya ada sebuah roti lapis yang terlihat sangat lezat. Namun Juwita tak biasa memakan roti lapis saat sarapan, biasanya ia memakan nasi goreng buatan ibunya.
"Kok bengong, Sayang? Kamu gak suka yaa sama sandwich?" tanya mama dengan mimik wajah khawatir.
"Ohh enggak kok ma. Juwita cuman belum pernah makan itu," kata Juwita jujur sambil menunjuk ke arah sebuah roti lapis.
"Ini namanya sandwich. Roti yang isinya sayuran, keju sama daging. Cobain deh, kamu pasti suka!" kata mama dengan senang.
Juwita menurut dan mengambil sebuah roti lapis itu. Ia mencicipinya dan rasanya benar-benar lezat. Juwita belum pernah memakan makanan seenak itu.
"Gimana, enak kan?" tanya mama kepada Juwita yang spontan dijawab dengan anggukan. "Enak banget ma!"
"Syukur deh kalo kamu suka. Mama senang lihatnya." Mama tersenyum menatap Juwita. Senyuman tulus yang membuat Juwita ikut tersenyum.
"Papa sama Malik gak ikut sarapan, Ma?" tanya Juwita sedikit keheranan.
"Papa udah pergi tadi jam 6, soalnya ada acara kantor hari ini. Jadinya dia buru-buru buat persiapan. Kalo Malik yaa palingan juga bentar lagi dia dateng." jawab mama kepada Juwita.