Setelah beberapa bulan menjadi anak yatim piatu, tiba-tiba saja Juwita mendapat informasi bahwa ia akan menjadi anak angkat Keluarga Cakrabuana karena ibunya bersahabat dengan keluarga tersebut.
Juwita berpikir hidupnya akan menjadi lebih baik karen...
Perasaan Juwita resah. Berulang kali ia mengecek kembali notifikasi dari ponselnya. Ponsel perempuan itu sedari tadi tak kunjung berhenti mengeluarkan bunyi notifikasi. Yang benar saja, sesuatu yang buruk telah terjadi. Ini malapetaka bagi Juwita.
Malik sengaja mengunggah foto dirinya di akun instagram perempuan tersebut. Akibatnya, kini akun instagram Juwita dipenuhi oleh banyak komentar mengenai Malik. Tak sedikit pula yang mengejeknya karena telah berani mengunggah foto Malik sesuka hati.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gimana ini.." gumam Juwita gundah.
Saat Juwita sedang sibuk memikirkan kemungkinan yang akan terjadi nanti di kampus, Malik seketika datang menghampiri kamar Juwita dengan wajah tak berdosa. Laki-laki itu menatap wajah Juwita yang sedang ketakutan membaca komentar pedas dari akun sosial medianya.
Tatapan Juwita kini beralih ke Malik. Perempuan itu sangat kesal. Ingin sekali ia mencabik-cabik wajah tampan lelaki itu, namun tentu saja Juwita tidak berani melakukannya. Malik menatap wajah Juwita dengan tatapan menantang, seolah senang dengan perbuatannya yang membuat nyali Juwita ciut.
"Malik, kamu kenapa sih sebenarnya? Kamu tau gak aku tuh dibully sama anak-anak kampus, sama penggemar kamu, Malik." ungkap Juwita dengan nada bicara ketakutan.
"Makanya, dengerin perintah gue. Jauhin Nalendra." papar Malik dengan enteng.
"Tapi dia temen aku, Malik." sela Juwita. Malik menggeleng tak setuju. "Gue gak suka sama dia jadi lo gak boleh temenan sama dia."
"Kamu gak punya hak buat nentuin siapa yang jadi teman aku, Malik. Sekarang gara-gara perbuatan kamu itu, aku dibully. Udah cukup aku selalu sakit hati sama perkataan kamu, tapi sekarang seluruh kampus, Malik. Seluruh kampus." protes Juwita berusaha meminta pertanggung jawaban dari Malik.
"Ah, berisik lo!" ketus lelaki itu, menatap wajah Juwita kesal.
Malik mengeluarkan ponselnya dan mengetik sesuatu dengan sangat serius. Juwita melirik ke arah lelaki itu, bertanya-tanya apa yang sedang ia lakukan. Tak lama kemudian, Malik selesai dengan ketikkannya dan menatap wajah Juwita dengan malas.
"Udah aman lo."
Juwita mengernyitkan dahinya, tak mengerti maksud perkataan Malik. "Maksud kamu?"
"Baca." suruh Malik kepada Juwita sembari memperlihatkan layar ponselnya kepada perempuan itu. Hal itu membuat Juwita membaca layar ponsel Malik dengan sangat serius.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.