BUNGA UNTUK JUWITA CHAPTER 8

40 7 0
                                        

"Kamila, kamu dimana?"

Juwita melirik ke sekitar, mencari-cari keberadaan temannya. Namun sayangnya, ia tak kunjung bertemu dengan Kamila. Padahal, mereka sudah berjanji akan bertemu di taman kampus sekitar jam 1 siang.

Juwita menghela nafasnya berat. Samar-samar ia mendengar suara langkah kaki seseorang tak jauh darinya. Juwita berpikir bahwa suara langkah kaki itu adalah milik Kamila, tetapi gadis itu salah besar.

"Hai," sapa seorang laki-laki bertubuh tinggi. Menatap Juwita diiringi dengan senyuman ramah.

Juwita berbalik dan mendapati Kak Nalendra tengah berada di hadapannya saat ini. Juwita pun membalas senyuman dari kakak tingkatnya itu tak kalah ramah.

"Halo kak." balas Juwita.

"Kita belum kenalan loh. Kamu bisa panggil aku Nalendra." kata Nalendra memperkenalkan dirinya kepada Juwita.

"Ohh iya, Kak Nalendra." kata Juwita berpura-pura baru tahu.

"Nama kamu siapa?" tanya Nalendra kepada Juwita.

"Aku Juwita, Juwita Sandyakala." jawab Juwita, masih menatap wajah Nalendra.

Nalendra tersenyum, "Namanya cantik, sama kayak orangnya."

Juwita hanya diam. Ia merasa senang dipuji namun ia juga merasa tidak enak karena yang memujinya adalah Nalendra, laki-laki yang disukai oleh temannya. Nalendra bisa melihat kegelisahan dari raut wajah Juwita, lelaki itu berusaha mencairkan suasana tegang diantara mereka berdua saat ini.

"Mau duduk di bangku taman?" ajak Nalendra kepada Juwita yang terlihat gelisah.

Mendengar ajakkan dari Nalendra, Juwita puk berpikir-pikir sejenak. Juwita memikirkan bahwa ia tentu bisa bertemu dengan Kamila karena gadis itu selalu mengikuti Nalendra kemanapun lelaki itu pergi. Akhirnya Juwita pun mengiyakkan ajakkan dari Nalendra.

"Ta?" tanya Nalendra saat melihat Juwita tidak menjawab ajakkannya.

Juwita segera mengadahkan kepalanya ke atas, menatap sosok Nalendra yang kini sedang menatapnya dengan tatapan bingung. Nalendra tersenyum tipis, "Kalo kamu gak mau juga gak apa-apa kok."

"Eh, aku mau kok, Kak." sanggah Juwita.

Mendengar jawaban dari Juwita, Nalendra terlihat senang. Senyumannya mengambang lebar. Lelaki itu segera mengizinkan Juwita untuk jalan di depannya.

Mereka pun duduk di salah satu bangku taman yang berada ditengah-tengah taman yang ada di kampus mewah itu. Juwita masih asik mencari-cari keberadaan Kamila. Gadis itu tak lupa memberi pesan kepada Kamila bahwa ia saat ini sedang berada di bangku taman kampus bersama Nalendra.

Nalendra melihat ke arah Juwita, "Kamu nyariin siapa?"

"Aku nyariin Kamila, Kak. Kami janjian mau ketemu disini jam 1, tapi sampai sekarang dia belum dateng juga." kata Juwita memberitahu.

"Kamila lagi sibuk sama Klub Bahasa Inggris, Ta. Tadi dia lagi ngurusin masalah persiapan acara perlombaan antar kampus." jelas Nalendra kepada Juwita.

"Kok Kakak bisa tau?" Juwita mengernyitkan dahinya. Nalendra tertawa kecil mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Juwita. "Aku kan Ketua Klub Bahasa Inggris, Ta."

"Ohh gitu." Juwita hanya mengangguk paham. Gadis itu lalu melontarkan sebuah pertanyaan kepada Nalendra. "Kok Kak Nalendra enggak sibuk sama acara perlombaan antar kampusnya?"

"Aku mau keluar dari Klub Bahasa Inggris, Ta." ungkap Nalendra, hal itu membuat Juwita kebingungan.

"Loh, kenapa emangnya, Kak?" tanya Juwita kebingungan.

Bunga untuk Juwita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang