BAB 9 Cinta Aku atau Hartaku

289 6 0
                                    


Pak Manto yang geram ingin Anton membayar semuanya, dia yang dahulu hanya karyawan bisa mampu berdiri di posisinya seperti ini berkat siapa. Ternyata orang yang dia percaya untuk menjaga putrinya tidak seperti yang dibayangkan. Dia berani selingkuh dan menyakiti putrinya tentu saja dia tidak terima.

"Ayah ingin kamu dan dia bercerai," ucap Pak Manto.

"Ayah, apa ayah ingin anak ayah menjadi janda?" tanya Monica.

"Lebih baik jadi janda daripada kamu harus dimadu oleh suamimu yang miskin itu!" jawab Pak Manto geram.

"Hmm aku sudah mencabut semua fasilitas yang dia miliki ayah, termasuk tabungan sudah aku pindahkan semua," ucap Monica.

Pernyataan Monica yang secara langsung memiskinkan Anton membuat lega Pak Manto. Memang harus memberi pelajaran kepada orang yang telah berselingkuh. Kok ada bulan penuh berkah seperti ini putrinya malah diselingkuhi oleh menantu durhaka itu.

"Terserah kamu saja kalau begitu, tapi besok ayah akan pergi ke perusahaan Yusuf," ucap Pak Manto.

"Untuk apa ayah, jangan buat keributan lagi," balas Monica.

"Tentu saja aku harus lihat wajah perempuan jalang itu," ucap Pak Manto.

"Dia cantik loh, nanti ayah akan jatuh cinta lagi sama dia, aku tidak mau pelakor itu menjadi ibu tiriku!" goda Monica tapi sepertinya itu adalah kalimat tegas dia tidak ingin ayahnya terjebak oleh wanita jalang itu.

Pak Manto hanya tertawa, dia ini lelaki setia, kalau tidak untuk apa dia terus menjadi duda karena ingin membahagiakan putri semata wayangnya saja. Baginya bahagianya adalah kebahagiaan Monica, dia akan marah besar karena putrinya disakiti oleh lelaki tidak bertanggung jawab seperti Anton.

"Kalau begitu kamu harus jaga diri ya, ayah akan mengunjungimu besok," ucap Pak Manto.

"Oke ayah, selamat berbuka puasa," balas Monica.

***

Anton sudah selesai mandi, dia menghampiri istrinya yang sepertinya berseri karena bahagia. Anton menjadi curiga jangan-jangan ada lelaki yang mengincarnya karena sudah ada gosip Anton berselingkuh dengan Sonia mantan istrinya terdahulu.

"Monica, apa kamu selesai bertelepon?" tanya Anton.

"Bukan urusanmu," jawab Monica.

"Apa dia seorang pria?" tanya Anton lagi.

"Kalau iya kenapa?" balas Monica ketus.

"Aku ini masih suamimu, kenapa kamu menerima telepon pria lain?" tanya Anton marah.

"Suami yang berselingkuh di belakangku, dengan dalih buker dengan teman dan kolega. Apa masih bisa disebut suami?" tegas Monica.

Anton diam sebentar, tapi semua itu dilakukan karena dia khilaf tergoda oleh kemolekan tubuh Sonia dan wajahnya yang rupawan. Dia juga sangat jago memuaskan Anton di ranjang, dia diam saja Sonia bergerak lincah di atas tubuhnya untuk membuat Anton menikmati indahnya surga dunia. Berbeda saat bersama Monica dia selalu bekerja keras sendiri untuk memuaskan Monica.

"Ta-pi kita masih sah suami istri," ucap Anton terbata. "Kamu dosa kalau berpaling ke pria lain sedangkan aku masih sanggup memuaskanmu!" imbuh Anton.

"Beberapa minggu ini kamu loyo dan tidak memuaskanku. Kamu sudah kenyang duluan bermain bersama wanita itu!" tegas Monica.

"Aku salah, aku mengaku salah, Monica aku tidak bisa hidup tanpamu," ucap Anton dia takut Monica sungguhan meninggalkannya.

"Anton kamu harus jawab jujur, kamu mencintaiku atau mencintai hartaku?" tanya Monica.

Anton memeluk Monica, tentu saja dia dahulu hanya menginginkan hidup mewah. Dia capek miskin mendapatkan Monica adalah hal yang tidak bisa ungkapkan, dia sangat bahagia bisa menjadi suami Monica, tapi kelembutan Monica dan sikap dari mertua dan kerluarga Monica membuatnya luluh dia kini mencintai Monica seutuhnya.

"Aku mencintaimu, Monica," ungkap Anton.

"Apa itu dari lubuk hatimu yang paling dalam? Apa aku bisa mempercayaimu?" tanya Monica.

"Kamu harus mempercayaiku karena aku pernah dikhianati oleh orang yang aku cintai karena miskin. Aku tidak akan melakukan itu padamu!" jawab Anton tegas.

Monica tersenyum lega mendengar ucapan Anton. Tapi dia masih belum bisa mempercayainya penuh. Karena dia masih sakit hati saat tahu ada wanita lain yang dicintai Anton dibelakangnya, apalagi wanita itu begitu berani terhadap Monica dan terang-terangan menunjukkan ketertarikan pada Anton.

"Aku tidak bisa memberikan penilaian sekarang, biarkan waktu yang berbicara," ucap Monica.

"Baiklah, aku akan buktikan padamu, kalau aku tidak seperti yang kamu pikirkan," ucap Anton.

Adzan berkumandang setelah mereka mengobrol sebentar, menandakan waktu berbuka puasa sudah tiba. Mereka sama-sama mengucap syukur alhamdulilah lalu mereka menyantap makan bersama di meja makan dengan khidmat lalu mereka solat magrib berjamaan karena mereka adalah suami istri yang sah. Beribadah bersama sah sah saja, melakukan hubungan intim selesai ibadah ya halal saja.

***

"Sial kemana Anton sebenarnya, kenapa dia tidak mengangkat teleponku!" umpat Sonia yang sudah kepanasan ingin bercinta dengan Anton.

Biasanya selepas buka bersama menyantap hidangan mereka juga berbuka busana bersama menikmati malam indah syahdu berdua sampai melupakan segalanya termasuk beban hidup.

"Ponselmu terus berbunyi," ucap Monica yang ada di samping Anton.

"Biarkan saja, aku sedang bersamamu," balas Anton.

"Apa kalau aku menelponmu dan kamu sedang bersama wanita itu kamu juga melakukan hal yang sama seperti ini?" gumam Monica. 

Selingkuh Berkedok BukberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang