BAB 14 Bos Kami Itu Ibu Monica

267 6 0
                                    


Anton menganggukkan kepalanya, tentu saja dia akan berusaha sekeras tenaga untuk bisa diandalkan oleh Monica selaku istri sahnya. Dia tidak ingin mengkhianati istrinya lagi, kedepannya dia ingin rumah tangganya adem ayem saja.

"Monica, aku mohon kamu harus percaya padaku," ucap Anton.

"Aku tidak butuh janji, tapi aku ingin kamu membuktikan padaku kalau kamu bisa aku andalkan dan aku bisa percayai," balas Monica.

"Aku paham, aku mengerti perasaanmu, aku akan berusaha sekuat tenaga untuk bisa membahagiakanmu selamanya," ucap Anton.

"Jangan banyak omong, buktikan saja," balas Monica sambil tersenyum.

Anton menyunggingkan senyuman saja, dia kembali bekerja begitu juga Monica, tapi tepat pukul empat sore mereka dikejutkan oleh seorang tamu tak diundang, dia adalah Sonia. Dengan lantang dia memaki Monica yang sedang berada satu ruangan dengan Anton.

"Dasar wanita gila, wanita tidak tahu diri, untuk apa kamu berada di perusahaan!" seru Sonia.

"Lancang sekali, ini adalah perusahaanku. Tentu saja aku berhak ada di sini, sedangkan kamu, tidak pantas berkata seperti itu padaku sang pemilik perusahaan ini," balas Monica masih santai.

Brak! Sonia menggebrak meja kerja Monica, dia sangat kesal melihat Monica yang bisa duduk santai dan bisa menikmati kekayaan Anton sang mantan suami. Dia bahagia bagaikan ratu dalam pernikahaannya. Sedangkan dia dulu hidup susah saat bersama Anton.

"Seharusnya aku yang menikmati harta Anton. Bukan kamu!" tegas Sonia.

"Memangnya Anton itu kaya?" tanya Monica sambil tersenyum kecut.

"Tentu saja dia kaya, perusahaan ini adalah hasil kerja keras Anton," jawab Sonia.

Monica menertawakan Sonia yang bodoh, siapa bilang perusahaan ini adalah milik Anton. Modal utama saja adalah miliknya, saham terbesar adalah miliknya. Anton tidak punya apa-apa selain membawa diri kala itu.

"Wanita yang bodoh, tidak semua yang kamu lihat seperti apa yang kamu pikirkan, apa kamu mengerti maksudku?" tanya Monica.

"Aku tidak mungkin salah lihat, aku tahu bagaimana Anton bekerja keras selama ini, kamu hanya bisa menghamburkan uang saja. Istri tidak berguna!" jawab Sonia.

Monica kembali tertawa mendengar ucapan Sonia, datang-datang membuat onar saja kerjaanya. Lalu dia dengan bodohnya menyebut perusahaan miliknya ini adalah hasil kerja keras Anton. Sudah berapa lama dia mengenal Anton sebenarnya hingga dia penuh percaya diri mengatakan kalau dia tahu bagaimana Anton bekerja keras selama ini.

"Kamu adalah wanita yang sangat bodoh yang pernah aku temui," ucap Monica.

"Lebih baik kamu ceraikan Anton, biarkan dia hidup bahagia bersamaku, dan aku bisa menikmati kemewahan ini," balas Sonia.

"Mimpi saja sana kamu, memangnya siapa kamu memintaku cerai dengan Anton," sahut Monica.

"Aku bisa membujuk Anton untuk menceraikanmu," ucap Sonia.

Plak! Monica menampar Sonia karena sudah tidak tahan lagi, batal batal deh pusanya karena emosi melihat wajah Sonia sang pelakor itu. Dia sangat kesal sehingga emosinya tidak bisa dibendung lagi. Dia menampar dan menjambak Sonia sehingga timbullah keributan dan para karyawan banyak yang memisahkan mereka berdua.

"Ada apa ini?" tanya Anton yang baru saja sampai ke ruangan itu, tadinya dia sedang berdiskusi dengan bagian operasional.

"Anton, istrimu yang memulai semuanya, dia cemburu padaku," ucap Sonia.

Selingkuh Berkedok BukberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang