Bab 61 Kalau Pria tua miskin apa masih mau

136 7 0
                                    


Monica menghembuskan nafasnya kesal, tentu saja dia akan mengingatnya seumur hidup. Sebuah pengkhianatan yang dilakukan oleh orang yang disayanginya dengan tulus.

"Aku akan mengingatnya sampai mati," jawab Monica.

"Aku memang salah, maafkan aku," balas Anton.

Monica diam saja, dia tidak ingin berdebat lagi karena tidak penting, hanya menguras tenaga saja. Monica berdiri dari duduknya karena melihat jam yang sudah tidak siang lagi.

"Aku akan kembali bekerja, setelah pukul lima sore nanti, aku akan pulang bersamamu," ucap Monica sembari meregangkan tubuhnya.

"Kamu tidak boleh sampai capek," balas Anton sambil memeluk Monica.

"Aku tahu," ucap Monica sambil tersenyum.

"Berjanjilah kamu tidak akan terlalu fokus bekerja," bisik Anton.

"Kalau fokus aku harus fokus bekerja, tapi tidak boleh kecapekan," balas Monica sambil tersenyum.

Anton mengelus rambut Monica lalu mengecupnya, "Aku tinggal kerja dulu, ya. Ingat segera hubungi aku kalau butuh bantuan,"

Anton pergi setelah Monica menganggukkan kepalanya, dia menuju ruangannya dan kembali bekerja, ponsel Anton berdering, ada pesan masuk dari Sonia.

***

["Anton please tolong aku,"] ketik Sonia.

["Maaf aku tidak bisa,"] balas Anton.

["Aku akan menyebar foto pernikahan kita kalau kamu tidak mau menolongku,"] ancam Sonia.

["Kita sudah bercerai, foto itu tidak akan mempan bagiku,"] balas Anton.

["Netizen akan berprasangka buruk tentang kamu yang menikah denganku di belakang istrimu,"] ancam Sonia.

Anton tidak menggubris chat Sonia lagi, dia memblokir nomor Sonia agar tidak bisa menerornya lagi. Sudah bercerai kenapa masih saja mengganggu kehidupan orang yang sudah berkeluarga. Biarkan sekalian Anton tidak mau terluka lagi. Mereka tidak memiliki anak jadi wajar saja Anton tidak peduli lagi dengan Sonia, seharusnya juga tidak masalah mencampakan Sonia begitu saja.

"Dasar tidak tahu diri," gumam Anton lalu meletakakn ponselnya di meja, dia kembali fokus bekerja.

Tak lama kemudian, foto tentang Anton yang menikah dengan Sonia tersebar di internet, ini adalah perbuatan Sonia dan keluarganya untuk menutupi kasus yang telah membelitnya. Tapi netizen ini maha pintar sekali mereka tidak memakan mentah apa yang tersaji di internet.

***

["Apakah memposting pernikahan yang sudah kandas akan menutupi kasus yang sedang berjalan?"] ketik Netizen.

["Tidak, netizen sekarang sudah pada cerdas, tidak akan termakan oleh hoax yang dibuat oleh perempuan hina ini,"] hujat Netizen.

["Aku tidak akan tertipu oleh wanita jahat seperti Sonia ini,"] balas Netizen.

["Anton sudah berstatus duda ketika menikah dengan Monica,"] ucap Netizen.

["Bukti tentang perceraian mereka sudah ada, mau apa lagi sebenarnya Sonia ini,"] ucap Netizen.

["Sonia menggugat cerai Anton karena dulu dia miskin, dia lebih memilih menjadi simpanan Pak Yusuf daripada mempunyai suami seperti Anton, lebih tepatnya simpanan beberapa pria kaya,"] balas Netizen.

Hujatan demi hujatan mengarah ke Sonia, semua bukti dia bercerai dengan Anton yang miskin, juga perselingkuhannya dengan lelaki yang sudah beristri semuanya sudah terkuak ke media sosial.

Hal ini menjadi boomerang bagi dirinya sendiri, perusahaan Pak Yusuf mengalami keanjlokan saham karena para investor juga menghentikan aliran dana yang mereka sepakati sebelumnya, reputasi perusahaan sudah jelek, mereka tidak mau mengambil resiko.

"Sinta, kamu merusak hidupku sampai seperti ini," ucap Pak Yusuf yang frustasi.

"Sayangku," ucap Sonia lembut.

Plak! Pak Yusuf menampar Sonia kasar, kenapa dia memposting foto pernikahan dengan Anton, sudah jelas mereka ini bercerai kenapa saat sudah menjalin hubungan dengan Pak Yusuf, Sonia yang dicintainya malah mengenang masa lalu bersama lelaki lain.

***

"Apa yang kamu lakukan, ini namanya kdrt!" seru Sonia sambil memegangi pipinya yang sakit kena tampar.

"Kdrt? Kamu pantas ditampar karena sudah mengkhianatiku!" bentak Pak Yusuf.

"Aku sama sekali tidak mengkhianatimu," balas Sonia yang masih sakit pipinya.

Pak Yusuf mencekik leher Sonia karena sudah sangat kesal, bukannya menamani di saat genting malah sibuk menggiring opibi publik yang tidak perlu. Pak Yusuf sangat malu, sudah membela mati-matian Sonia tapi dia malah masih menyimpan rasa untuk mantan suaminya.

"Sonia, kamu harus paham kalau kamu itu sudah tidak boleh mendambakan lelaki lain," ucap Pak Yusuf.

"Maafkan aku, sa-kit," ucap Sonia.

Pak Yusuf melepaskan tangan yang menjerat leher Sonia, dia mendorongnya hingga jatuh ke lantai.

"Gara-gara kamu, usahaku hancur," balas Pak Yusuf.

"Kenapa menyalahkan aku?" tanya Sonia.

"Seharusnya kamu membantuku, membuktikan kepada Sinta kalau kamu bisa menaikkan rejeki perusahaan ini melebihi Sinta, bukan sibuk bernostalgila dengan mantan suamimu," bentak Pak Yusuf.

Sonia memegangi lehernya yang masih sakit, dia menggertakan giginya. Kalau wanita itu diam saja mungkin dia masih bisa santai menikmati kekayaan Pak Yusuf kenapa dia harus kaor-koar dimedia dan mempunyai bukti yang kuat untuk menyerangnya dan membuat semua orang berpihak padanya.

"Ini bukan salahku, tapi wanita itu, kita harus memberinya pelajaran," ucap Sonia.

"Apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Pak yusuf.

"Kalau dia cacat mungkin dia tidak akan banyak bicara lagi," jawab Sonia.

"Kamu jangan gegabah, saat ini namamu sudah jelek, jangan lagi menambah masalah hidupku," balas Pak Yusuf.

"Beri aku kesempatan untuk membuktikan pada semua orang kalau aku bisa melebihi Sinta," ucap Sonia tegas.

Pak Yusuf tersenyum lalu dia memeluk Sonia dengan erat, wanita seperti inilah yang diperlukan oleh Pak Yusuf yang selalu menemaninya disaat susah.

"Kamu harus mampu membuktikan, kalau apa yang dituduhkan sinta semuanya bohong!" tegas Pak Yusuf.

"Tinggal bilang saja, semua bukti itu palsu dan akal-akalan Sinta semata," balas Pak Yusuf.

Sonia melakukan semua sesuai dengan perintah Pak Yusuf, dia ingin mengembalikan reputasinya yang sedikit hancur oleh Sinta yang cerdik, tapi sayang semua usaha Sonia gagal, Pak yusuf juga mengalami kerugian dalam berbisnis karena sibuk mengurus tuntutan dan perceraian dari Bu Sinta.

***

"Aku tidak mungkin gagal, kenapa aku begitu terpuruk," ucap Pak Yusuf di kantor urusan agama.

"Itu karena kamu terlalu sombong dan serakah," ledek Bu Sinta.

"Ini semua gara-gara kamu yang menguasai harta suamiku," ucap Sonia.

"Kalau tidak aku kuasai anakku dapat apa. kamu tidak akan pernah mengingat anakku sedikitpun karena wanita sepertimu hanya memikirkan harta semata," ucap Bu Sinta kalem.

Sonia ingin menampar Bu Sinta tapi di sini sangat ramai, dia ingin memakai trik tapi banyak kamera yang menyorot dirinya, untuk saat ini Sonia menahan semua amarah yang ada di hatinya. Karena Bu SInta memenangkan gugatan harta gono gini dan juga hak asuh anaknya.

"Aku harus terlihat lebih anggun, dan lebih mempesona dari Sinta wanita tua ini," gumam Sonia dalam hatiya.

"Bu Sinta, aku mencintai Pak Yusuf apa adanya, tidak mengingnkan hartanya sama sekali," ucap Sonia sambil pura-pura menangis.

"Kalau sejak awal Pak Yusuf hanya lelaki tua miskin, apa kamu tetap mau?" tanya Bu Sinta. 

Selingkuh Berkedok BukberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang