Bab 1 Suamiku tidak seperti biasanya

1.8K 14 0
                                    


Follow Tik-tok Penulis : https://www.tiktok.com/@tinta.hitam40?_t=8jaysSqTTsX&_r=1

"Telepon dari istimu," ucap Sonia sambil menggoyangkan ponselnya.

"Udahlah letakkan ponsel itu, kita nikmati saja malam menyenangkan ini berdua," balas Anton sembari merebut ponselnya dari tangan Sonia.

"Nakal banget," bisik Sonia seraya merangkul mesra Anton.

Mereka bercumbu mesra di sebuah hotel tanpa memikirkan hati Monica yang sedang menunggu kepulangan Anton. Semua ini gara-gara saat mereka bertemu di sebuah pertemuan bisnis berkedok bisnis. Anton yang perekonomiannya naik berkat sang istri Monica kini menjadi bos dan membuat dia tidak ingat bagaimana Monica menemaninya dari nol.

"Istrimu menelpon terus," bisik Sonia di sela peramianan ranjang mereka.

"Jangan memikirkan dia, hari ini adalah hari bahagia kita berdua," ucap Anton sembari mendorong Sonia ke ranjang dengan lembut.

Dia benar-benar di mabuk kepayang dengan pesona Sonia yang semakin cantik saja, kulit putih, badan bahenol membuatnya melupakan istrinya untuk sesaat.

"Permormamu semakin bagus saja, kalau begini aku ingin dipuaskanmu setiap saat," ucap Sonia dengan posisi yang menggoda.

"Telpon saja aku kalau kamu butuh kepuasan," balas Anton seraya merapikan pakaiannya.

"Oke," balas Sonia singkat, lalu dia berdiri memberikan kecupan pada Anton. Dia sengaja meninggalkan bekas pada kemeja yang dipakai Anton agar bertengkar dengan sang istri.

Sonia ingin merebut hati Anton karena melihat perusahaan Anton maju sekarang. Anton sudah menjadi pemilik perusahaan yang cukup bonafit di kota ini sekarang. Kalau bisa merebut Anton dari tangan istrinya itu akan menjadikannya seorang istri dari perusahaan yang kaya raya.

"Kalau begitu, sampai jumpa besok lagi," ucap Anton.

"Apa tidak bisa menginap di sini bersamaku saja?" tanya Sonia sembari bersikap manja pada Anton. Dia memeluknya agar Anton tidak meninggalkan Sonia sendirian di hotel.

"Tidak bisa, istriku sudah menunggu di rumah," jawab Anton seraya melepaskan tangan Sonia yang melingkar di perutnya.

Sonia mendengus kesal karena malam ini Anton pulang ke rumah istrinya. Harusnya dia bermalam saja di sini dan tidak usah pulang ke rumahnya. Sonia bahkan meledek istri Anton yang dekil dan kumal itu, di rumah hanya memakai daster saja dan bau bawang, bau asap karena kerjaannya mengurus rumah dan dapur saja. Tidak seperti dirinya yang cantik, wangi dan juga pandai menyenangkan Anton di ranjang. Dia juga merasa tidak memalukan saat diajak keluar ke pertemuan bisnis.

***

"Sudah pulang suamiku, makan dulu, aku sudah masak untuk kamu buka puasa," ucap Monica sembari membuka pintu untuk Anton dan menerima tas yang dibawa oleh Anton.

"Aku sudah makan," jawabnya dengan ogah.

"Sudah makan dimana? Biasanya kamu selalu makan di rumah?" tanya Monica.

"Aku habis bertemu dengan klien sekalian buka bersama mereka," jawab Anton sembari melepas jas yang ia pakai dan menyerahkan pada Monica.

Monica menerima jas itu dan terkejut karena jas Anton bau parfum wanita, matanya juga mengarah pada kerah kemeja yang di pakai oleh Anton, sebuah kecupan dari lipstik seorang perempuan.

Awalnya dia mengira salah lihat tapi semakin dia menegaskan pandangan dia melihat secara nyata kalau di kerah leher suaminya adalah kecupan seorang wanita.

"Apa kamu sedang bertemu dengan klien seorang wanita?" tanya Monica.

"Iya perusahaan yang akan bekerja sama dengan kita, dia membawa seorang sekretaris," balas Anton.

Monica hanya mengangguk pelan, tapi hatinya sedikit hancur saat mengetahui suaminya yang sampai tergoda oleh sekretaris yang diajak oleh partner bisnisnya. Biasanya dia tidak akan pernah tergoda, apa kali ini sekretaris yang dibawa adalah type wanita yang disukai Monica.

"Kamu seperti orang yang kebingungan, tenang saja hanya kamu yang aku cintai," ucap Anton sembari mengecup kening Anton.

"Mas, di kerahmu," tunjuk Monica.

"Ada apa?" tanya Anton seraya melihat kerah yang ditunjuk Monica.

Anton kaget dengan apa yang dilihatnya, ini pasti ulah Sonia, kenapa perempuan itu tidak berhati- hati sampai meninggalkan bekas kecupan di kerah kemeja kerjanya hingga membuat Monica melihatnya. Anton harus memikirkan sesuatu agar Monica percaya padanya.

"Ah, ini pasti ulah perempuan tadi, dia begitu gatal menggodaku supaya mau menerima kerja sama dengan perusahaan mereka," ucap Anton beralasan.

"Kenapa kamu membiarkan dia menyentuhmu, mas?" tanya Monica dengan mata berkaca-kaca.

"Ini tidak sengaja, kamu jangan salah paham," jawab Anton sambil mengusap air mata Sonia.

Anton mengajak Sonia ke kamar dan melakukan hal rutin yang mereka lakukan sebagai pasangan suami istri yang sah. Tapi kali ini performa Anton tidak seperti biasanya, dia bahkan lemas dan loyo baru beberapa menit saja.

"Mas, apa kamu kecapekan?" tanya Monica.

"Iya, kali ini pekerjaanku begitu melelahkan," jawab Anton.

"Istirahatlah mas," balas Monica percaya dengan Anton karena perusahaan mereka memang sedang berada dipuncak kejayaan.

Mereka berdua tidur berdua sampai pagi, Monica tak lagi memikirkan tentang lipstik di kerah suaminya. Tapi sebagai kenang-kenangan dia memfoto kerah kemeja itu dan menyimpannya dalam sebuah plastik putih, dia juga menulis tanggal dan bulan sebagai keterangan kejadian itu. Lalu kemeja itu diletakkan di sebuah kotak khusus penyimpanan.

Dia berharap kejadian seperti ini tak terulang untuk kedua kalinya. Tak ada perempuan gatal yang menggoda suaminya untuk mendapatkan bisnis dengannya.

"Sayang, aku buru-buru berangkat kerja, oh iya nanti tidak usah menunggu aku pulang untuk makan buka puasa, aku akan pulang telat hari ini," ucap Anton saat pamit pada istrinya.

"Pulang telat lagi?" tanya Monica yang sedih.

"Ini semua 'kan demi kamu juga dan kelurga kita," jawab Anton seraya mengecup keningnya.

"Baiklah, hati-hati dijalan ya," balas Monica.

Anton bergegas menuju mobilnya dan menjemput Sonia di tempat tinggalnya, dia berangkat lebih pagi dari biasanya hanya untuk bertemu Sonia dan bermanja mesra di dalam mobil.

"Kamu nanti menjemputku 'kan?" goda Sonia sembari merangkul manja Anton.

"Iya, cepat turun sebelum kamu telat," jawab Anton.

"Lihat sini, Anton," ucap Sonia seraya ingin mengecup bibir Anton tapi dia menghindarinya karena masih puasa.

"Ini masih puasa, lakukan saja setelah waktu buka puasa, kamu bisa melahapku sesuka hatimu," ucap Anton.

Sonia mendecih kesal karena tidak bisa bercumbu dengan Anton karena memang ini bulan puasa. Kalau ini bulan biasa mungkin dia sudah puas melumat bibir Anton sebelum turun dari mobil.

"Bye ... Suami orang," ucap Sonia seraya melakukan kiss bye ke Anton, gayanya yang centil, dandannya yang natural, baju formal yang dia kenakan membuat nilai plus Sonia di mata Anton.

"Pak Anton?" sapa seseorang yang mengagetkan Anton. 

~Bersambung~

Dukung karya author di karya karsa juga ya pembaca. Biar author punya pendapatan hehe terimakasih

Selingkuh Berkedok BukberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang