Bab 55 Jika Ingin Pergi Jangan Jelekkan Sonia

274 4 0
                                    


NOTE : BAB 54 DENGAN JUDUL AKU MEMANG LELAKI HINA ADA DI KARYA KARSA, 

Sambil mengusap air maranya, Bu Sinta menjawab pertanyaan Monica, "Aku ingin berdiskusi dengan mereka, juga ingin bertemu denganmu, tapi malah bertemu wanita tidak tahu malu itu,"

"Kalau tidak di tempat umum mungkin aku sudah menamparnya," imbuh Teman Bu Sinta.

"Bagaimana kalau kita ke rumah kami saja, kami akan menjamu kalian dengan baik," ajak Anton.

"Ide yang bagus," balas Monica.

Monica, mengajak Bu Sinta dan para teman-temannya untuk berkunjung ke rumah mereka. Mungkin akan nyaman kalau berdiskusi melawan Sonia yang pandai bersilat lidah itu. Di rumah Monica ternjamin keamanan.

***

"Sayangku," ucap Sonia memeluk Pak Yusuf sambil menangis.

"Ada apa, kenapa kamu menangis?" tanya Pak Yusuf panik.

"Ini semua karena mantan istrimu yang jahat itu. Dia dan teman-temannya mempermalukan putriku di tempat umum," jawab Sindi sambil melipat kedua tangannya.

"Maksudmu Sinta?" tanya Pak Yusuf.

Sonia mengangguk, ia menunjukkan wajah kesedihan dan kecewa karena tidak berdaya melawan Sinta yang notabene istri sah. Dia berkuasa dan mempunyai banyak teman sesialita berbeda dengan Sonia yang hanya merupakan pegawai biasa.

"Tidak mungkin Sinta menindas orang dan membawa teman begitu, aku tahu dia seperti apa," ucap Pak yusuf.

"Jadi kamu tidak percaya dengan kami?" tanya Sindi.

"Bukannya aku tidak percaya, tapi Sinta itu lemah," jawab Pak Yusuf.

"Orang yang sudah cemburu karena suaminya mencintai wanita yang lebih muda, akan sewot dan melakukan apa saja untuk mencelakai madunya," ucap Sindi.

Pak Yusuf merenung, memang benar apa yang dikatakan Sindi, semua masuk akal. Sinta yang cemburu karena suaminya mendua mungkin akan menyalahkan wanita yang masuk ke hidupnya. Dia akan melakukan segala cara untuk melabrak wanita tersebut untuk menyalurkan amarah karena keluarganya jadi berantakan.

"Aku akan menemui Sinta," ucap Pak Yusuf.

"Untuk apa?" tanya Sindi kaget.

"Untuk memberinya peringatan, kalau sudah mempunyai keputusan meninggalkanku, jangan lagi mengganggu keluargaku," jawab Pak Yusuf.

"Lebih baik memang begitu, kamu harus memberinya peringatan tegas," balas Sindi.

Pak Yusuf langsung keluar dari ruangan, ingin menemui Sinta mantan istrinya yang sebenarnya masih dia cintai, dia ingin memberikan dua pilihan, mau diduakan atau pergi tanpa sepeser harta apapun.

Sonia dan ibunya berteriak kegirangan, menghasut lelaki yang dibutakan oleh kecantikan memang mudah. Biarkan saja Pak Yusuf yang menegur Sinta, Sonia ingin menunjukkan kalau Pak Yusuf lebih memihak padanya.

"Ibu, apa menurutmu ini akan berhasil?" tanya Sonia.

"Tentu saja akan berhasil, sekarang di mata Pak Yusuf, Sonia adalah wanita yang pantas ditinggalkan," jawab Sindi.

"Aku akan duduk diam di sini menunggu berita yang membahagiakan," ucap Sonia.

"Wajah cantikmu ini adalah anugerah untuk mendapatkan pria kaya," balas Sindi lalu tertawa senang.

Mereka berdua tertawa keras di atas penderitaan Bu Sinta. Semoga mereka lekas sadar, kesenangan yang didapat karena merusak kebahagiaan orang tidaklah langgeng.

Selingkuh Berkedok BukberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang