Bab 64 Kamu tidak dididik baik oleh Ibumu

143 3 0
                                    


"Kenangannya," jawab Anton.

Monica bisa meninggalkan tempat ini begitu saja, tanpa beban karena ada orang kepercayaanya di kota ini untuk mengurus perushaan. Tapi belum tentu dengan Pak Manto, beliau akan larut dalam kenangan indah bersama mendiang istrinya, tidak mudah melupakan semuanya apalagi meninggalkan kota ini begitu saja tanpa persiapan.

"Kamu benar, ayah tidak akan mau meninggalkan kota ini," ucap Monica.

"Kita harus bertahan, masalah adalah ujian untuk kita terus bertahan," balas Anton.

"Aku yakin kita semua bisa melewati semua cobaan ini," ucap Monica.

"Kita berdua akan naik kelas, makanya diuji dengan kesetiaan," balas Anton.

Monica menganguk pelan, yang diuji kesetiaan bukan Monica melainkan Anton. Dia hampir saja tidak bisa melewati ujian itu, dia terperangkap oleh cinta mantan istrinya. Anton tergoda oleh rayuan gombal berujung permainan ranjang dengan mantan istrinya.

"Aku berjanji tidak akan mengulangi lagi," ucap Anton.

"Kalau begitu, aku akan mendoakan semua yang terbaik untuk pernikahan ini," balas Monica.

Anton memeluk istrinya, seorang wanita yang mampu menerima semua kekurangan dalam dirinya, memaafkan kesalahan yang telah diperbuat, memulai kembali seperti semula, Anton sangat beruntung memiliki Monica.

Wanita kaya lainnya tidak mungkin sebodoh Monica memilih karyawannya untuk dijadikan suami. Pasti akan memilih lelaki yang sebanding dengan kekayaannya.

"Ayo kita tidur," ucap Anton.

Monica mengangguk pelan, mereka terlelap dalam mimpi indah sepanjang malam, melepas penat sehabis melakukan pekerjaan yang melelahkan seharian.

***

"Perutku semakin hari semakin berat," gumam Monica yang sudah bangun dari tidur panjangnya.

"Seandainya aku bisa menggantikanmu hamil, kamu tidak perlu kesusahan seperti ini," ucap Anton sambil memeluk Monica dari belakang.

Monica tersenyum kecil, mana ada lelaki bisa hamil, ini sudah menjadi tugasnya untuk melakukan hamil dan melahirkan. Dia harus menjalani kehidupan sebagaimana mestinya. Tidak boleh mengeluh karena semua wanita di dunia ini melakukannya.

"Kalau kamu hamil akan lahir lewat mana?" tanya Monica.

"Nah itu dia yang tidak bisa dilakukan, sayang kamu harus kuat ya," jawab Anton.

Anton menelus perut buncit Monica lalu mengecupnya, dia tidak sabar menjadi seorang ayah. Jika anaknya telah lahir nanti dia berjanji akan menjadi ayah yang baik dan bertanggung jawab.

"Kamu jangan susahkan ibumu, ya, nak. Jadilah anak yang baik di dalam sana," ucap Anton lalu mengecup lagi perut Monica.

"Eh, eh bayinya nendang-nendang," seru Monica senang.

"Wah iya, berarti dia tumbuh dengan bahagia di dalam sana," ucap Anton.

"Anak kita tumbuh sehat di dalam sana," balas Monica.

Mereka berdua tampak senang hari ini, karena bayi mereka sudah menunjukkan perkembangan yang bagus dan sesuai dengan bulannya.

Hari sudah semakin terik, Monica pergi ke salon sedangkan Anton pergi ke perusahaan mengurus semua pekerjaan sebelum menjemput Monica yang ada di salon Bu Sinta.

***

"Ini kehamilan pertamamu, kamu jangan sampai kecapekan, ya," ucap Bu Sinta sambil memijat kepala Monica.

Selingkuh Berkedok BukberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang