Bab 30 Istri Kedua Tidak Masalah

313 6 0
                                    


Widya tersenyum lalu membelai rambut Sonia. Dia tentu saja ingin hidup mewah, sama seperti Anton yang tidak bisa melepas Monica yang sudah dia cintai saat ini dan dia pasti masih ada rasa pada Sonia maka Widya berpikir untuk memiliki dua menantu sekaligus, satu bisa menyenangkan dia lewat kelembutan satu memanjakannya dengan kemewahan.

"Widya, itu ide yang sangat bagus. Aku menyukainya," balas Nina bersemangat.

"Apa kamu juga setuju menjadi istri kedua Anton, Sonia?" tanya Widya.

"Istri kedua tidak masalah, asalkan aku bisa mengeruk harta Monica secara perlahan dan menyingkirkannya," gumam Sonia dalam hati.

"Aku setuju jika direstui," jawab Sonia.

Nina dan Widya tertawa lega karena Sonia menyetujui usulan mereka. Saat ini mereka harus bersabar karena Monica dan Anton sedang berbahagia lantaran Monica sedang hamil.

"Ayo ikut kami berberes tempat tinggal," ajak Nina menggandeng Sonia.

"Eh, iya iya," balasnya.

***

Anton dan Monica kembali pulang ke rumah tinggalnya mereka sedang asyik bermesraan karena berbahagia dengan kehamilan Monica.

"Maafkan aku Monica, demi anak yang ada di perutmu aku tidak akan lagi mengulangi kesalahan," ucap Anton.

"Jangan berjanji karena kamu bisa lupa. Tapi tunjukkan dengan tindakan," balas Monica.

"Baik, aku akan menunjukkan kalau aku ini bisa menunjukkan sikap baikku padamu," ucap Anton.

Monica tersenyum dengan ucapan maupun tindakan Anton yang lembut kepadanya ini. Tapi pikirannya masih saja melayang dan sakit hati dengan sikap Sonia dan keluarga suaminya. Tidak habis dia pikir kenapa mereka harus mendukung Sonia yang sudah jelas dahulu menjauh meninggalkan anaknya.

"Aku tidak habis pikir, kenapa mertuaku sayang menyayangi wanita itu daripada aku menantunya sendiri," keluh Monica.

"Percayalah Monica, mama itu hanya terhasut oleh ular berbisa itu. Aku yakin dengan adanya anak ini mama akan semakin mendukungmu juga," balas Anton.

"Kalau begitu kita lihat saja nanti," ucap Monica.

Anton membelai lembut rambut istrinya, dia sangat menyayangi Monica lebih dari apapun tapi sayang hatinya kini telah menduakannya. Walau di mulut bilang tidak ingin kehilangan Monica tapi hati kecilnya saat ini masih ingin mendapatkan kesenangan dunia lewat Sonia. Apalagi saat ini Monica sedang hamil jadi dia tidak dapat menyentuhnya sama sekali.

"Monica kamu mau apa katakan saja, aku akan memenuhinya untukmu," ucap Anton.

"Aku hanya ingin istirahat saja, di sampingmu. Seharian ini kamu harus temani aku," balas Monica manja.

"Bemanja-manjalah sini denganku. Kalau bukan denganku dengan siapa lagi," ucap Anton sambil merebahkan tubuh Monica pada pahanya.

"Nyaman sekali sedang hamil muda dimanja suami," balas Monica.

Anton membelai lembut rambut Monica. Dia sangat senang sekarang Monica percaya lagi padanya. Seperti ini rumah tangganya akan terselamatkan. Tidak akan hancur karena perselingkuhannya ketahuan oleh Monica.

"Terima kasih calon buah hatiku, aku dan mamamu tidak jadi bercerai," gumam Anton dalam hatinya.

Telepon Anton terus berdering ketika dia sedang menemani Monica istirahat siang ini. Dia tidak ingin menggubrisnya sama sekali, pokoknya mumpung momentnya sangat pas dia tidak ingin hari bahagianya ini harus ternodai oleh panggilan telepon tidak penting dari siapapun.

"Kenapa tidak diangkat?" tanya Monica.

"Aku sedang menemani istriku yang butuh sandaran, walau itu dari klien yang penting aku tidak ingin mengangkatnya," jawab Anton.

"Kamu ini bisa saja. Bisa minta tolong kupaskan anggur untukku?" tanya Monica manja.

"Tentu saja, untukmu yang sedang hamil muda aku akan melakukannya," jawab Anton.

Calon ayah itu sangat piawai sekali juga telatan mengupas anggur untuk istrinya yang sedang hamil. Rasanya dunia milik mereka berdua saja yang lain Cuma ngontrak. Dahulu saat Anton masih beristrikan Sonia mereka sengaja menunda momongan alasannya berkarir dulu dan belum siap. Sonia yang lebih mantap malah tidak mau memiliki momongan selama masih belum mapan, makanya mendengar Monica bisa memberinya keturunan dia sangat senang sekali.

***

"Sial, kenapa Anton tidak mau mengangkat teleponku. Apakah dia sedang bersenang-senang dengan perempuan itu?" tanya Sonia sambil cemberut. Dalam bayangan Sonia saat ini Anton dan Monica sedang melakukan hubungan ranjang sehingga tidak mengangkat telepon darinya.

"Sabar, biarkan mereka bersenang-senang dulu, besok kamu datang saja ke kantor Anton dan membawakan makan siang untuknya," bujuk Widya.

"Tante, aku tidak bisa memasak, bagaimana kalau Tante memasak kesukaan Anton biar aku mengirimnya ke kantor," pinta Sonia.

Widya mengangguk tanda setuju. Mereka tampak kegirangan dan menyusun rencana baru karena video skandal yang menyudutkan Monica tertutup dengan berita kehamilannya. Jadi mereka harus menjalankan rencana kedua.

"Sudahlah Sonia kamu menyerah saja. Kakakku itu miskin, jangan ganggu lagi kehidupannya yang sudah bahagia," ucap Anita.

"Anita apa kamu tahu kalau kakakmu itu masih mencintaiku?" tanya Sonia.

"Mungkin kamu hanya kegeeran saja. Memang apa bukti kalau kakakku masih mencintaimu?" balas Anita ketus. 

Selingkuh Berkedok BukberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang