BAB 57 Jangan terlalu galak nanti tidak laku

234 3 0
                                    


Anton tertawa mendengar apa yang ditanyakan oleh sang istri, kenapa sampai kepo urusan ranjang segala, gaya apa yang biasa digunakan tentu saja sekilas sama seperti yang mereka lakukan.

"Kamu tahu, terlalu kepo dengan urusan orang akan semakin sakit kita melihatnya," jawab Anton.

"Aku hanya ingin tahu saja," balas Monica manyun.

"Kamu sepertinya kelelahan, ayo mandi, lalu kita tidur," ajak Anton.

Monica melipat tangannya lalu melengos, Anton menggandengnya ke kamar mandi dan memandikan Monica. Pelahan Anton menanggalkan baju Monica di kamar mandi dan mulai menyalakan shower, mengambil sabun juga spon untuk menggosok badan. Ya Anton memandikan Monica layaknya seorang bayi.

"Aku akan membantumu mengeringkan tubuh menggunakan handuk," bisik Anton.

"Kamu tidak pernah seromantis ini, apa kamu punya simpanan lagi di luar rumah?" tanya Monica.

"Tidak ada. Aku hanya ingin memanjakanmu saja," jawab Anton.

"Menurut artikel yang aku baca, seorang suami yang tiba-tiba romantis itu sedang mempunyai selingkuhan," ucap Monica.

"Berarti artikel yang kamu baca salah, aku ini sedang memanjakan istri yang sedang hamil agar moodnya bagus dan bayi dalam perutnya tumbuh ceria," balas Anton.

Anton menyebut artikel yang dia baca, juga video yang dia tonton di berbagia sosial media menyebutkan ibu hamil tidak boleh sress karena berpengaruh ke janin yang ada di kandungan. Bayi akan mengikuti suasana hati ibunya. Kalau ibu bahagia bayi akan ikut bahagia, begitu sebaliknya, bayi akan sedih jika ibunya sedang sedih.

"Apa itu benar?" tanya Monica.

"Aku tidak tahu, setidaknya aku tidak ingin istriku yang sedang hamil ini bersedih atau kecapekan," jawab Anton.

"Kalau itu alasanmu, aku merasa tersanjung," ucap Monica.

"Aku sangat bahagia kalau kamu mempercayaiku," balas Anton.

Monica tersenyum bahagia, jadi seperti ini rasanya hamil dan diperhatikan oleh suami. Membuatnya semakin ingin terus dimanjakan oleh Anton selamanya.

"Anton, bisakah kamu setiap hari sampai tua nanti berbuat seperti ini padaku?" tanya Monica.

"Maksudmu, apakah harus memenjakanmu selamanya," balas Anton.

"Iya, bersikaplah lembut, seperti ini selamanya hanya padaku," ucap Monica.

"Aku tidak bisa berjanji tapi aku akan berusaha," balas Anton.

Anton mengecup kening Monica, mereka lalu berbaring di ranjang pengantin mereka dan saling berpelukan sampai tertidur lelap hingga pagi menyapa.

***

"Badanku terasa capek," keluh Monica sambil memijat pundaknya.

"Kalau begitu kamu jangan keluar rumah dulu, ya. Di rumah saja istirahat," bisik Anton yang sudah terbangun.

"Aku harus bekerja," balas Monica.

"Tanpa bekerja kamu masih bisa menikmati hasil perusahaan, kamu punya orang yang kamu percayai, nanti setelah lahiran dan pulih kamu boleh bekerja keras lagi," ucap Anton.

Monica mengangguk, setelah melawan morning sicknes yang menjadi-jadi pagi ini. Dia memutuskan untuk sarapan di kamar lalu meminum obat anti mual dan vitamin bayinya. Monica kembali tertidur setelah minum serangkain multivitamin untuk ibu hamil.

"Istirahatlah, istriku," bisik Anton sambil mengecup pipinya.

Anton turun untuk sarapan dan berangkat kerja. Hari ini pekerjaannya terasa cepat selesai karena bantuan asisten Santi. Anton bersyukur di kantor ini banyak sekali orang yang dapat dipercaya, kerjanya juga bagus seperti asisten Santi ini. Jadi Monica tidak perlu khawatir lagi kalau akan beristirahat di rumah.

"Kenapa tersenyum padaku seperti itu, dasar mesum," umpat asisten Santi memandang jijik Anton.

"Kamu ini kepedean sekali, kamu yang kerempeng seperti itu bukan tipeku," ledek Anton.

"Biarpun kerempeng seperti ini, banyak yang naksir dari kalangan atas mengerti kamu!" seru Asisten Santi.

"Tapi aku tidak murahan seperti pelacurmu itu," imbuh Santi ketus.

Anton tertawa, menertawakan Santi yang begitu tidak suka padanya, Anton bangun dari duduknya lalu berjalan mendekat ke arah orang kepercayaan istrinya itu seraya berkata, "Baguslah kalau kamu tidak murahan, tapi apakah kamu tidak laku sehingga di usia hampir tiga puluh belum menikah juga?"

Anton sengaja meledek gadis itu, tapi Anton salah, seorang seperti Santi ini memilih untuk berkarir daripada buru-buru menikah.

"Aku akan menikah dengan orang yang tepat, lebih baik terlambat menikah daripada mendapatkan suami tukang selingkuh," jawab Asisten Santi.

"Mungkin di luar sana banyak lelaki yang akan tergoda ketika melihat wanita cantik selain istrinya, tapi banyak juga wanita yang tidak menyenangkan lelaki saat berada di rumah, jadi jangan Cuma menyalahkan satu pihak saja," bisik Anton.

"Jadi kamu secara tidak langsung mengatakan kalu Bu Monica tidak bisa menyenangkanmu, begitu. Tidak tahu malu!" tegas Santi.

Anton menghela nafasnya, ternyata Santi ini tidak bisa mencerna kalimatnya dengan baik. Anton langsung menepuk pundaknya lalu membisikkan kalimat, "Aku sadar diri kalau aku ini seonggok sampah yang dipungut oleh Monica. Aku yang salah karena tergoda oleh wanita lain, tapi maksudku hanya ingin memberitahumu jangan terlalu keras kepala dan tidak mau merendah di depan lelaki,"

Asisten Santi mendengus kesal, memang perselingkuhan tidak bisa menyalahkan satu pihak saja. Tapi rata-rata si lelaki yang berselingkuh, istri sah yang akan disalahkan oleh keluarga pihak suami.

"Aku harap tidak bertemu lelaki yang tidak menerimaku apa adanya," ucap Asisten Santi lalu pergi meninggalkan Anton.

Anton menghela nafasnya kasar, gadis di depannya itu terlalu keras dan tidak mau membuka hati sedikitpun pada seorang lelaki. Padahal dia cukup cantik dan cerdas banyak lelaki yang menyukainya tapi karena dia terlalu menginginkan seorang yang sempurna mereka semua ditolak cintanya satu persatu oleh Santi.

"Anak muda ini sepertinya harus diberikan waktu untuk cuti," ucap Anton sambil terkekeh.

"Apa yang kamu tertawakan, apa kamu berkirim pesan dengan perempuan lain?" tanya Asisten Santi.

"Bukannya kamu sudah pergi tadi. Kenapa kembali lagi, kamu ini cerewet sekali seperti istriku saja," jawab Anton sambil tertawa.

"Aku akan memukulmu kalau berani berselingkuh lagi dari Bu Monica," ancam Asisten Santi.

"Jangan terlalu kasar menjadi wanita, nanti tidak ada lelaki yang mau, alias tidak laku kawin," ledek Anton.

Asisten Santi tidak menggubrisnya, dia tidak peduli dengan lelaki atau pernikahan yang dia rasa sangat merepotkan. Menjadi independent woment sudah membuatnya nyaman kali ini. Sedang asyik berdebat dengan Anton tiba-tiba seseorang datang ke ruang kerja Anton.

"Anton," panggil perempuan yang masuk paksa ke ruangan Anton.

"Siapa yang mengijinkanmu masuk ke ruangan kerja bosku?" bentak Asisten Santi.

"Kalau aku tidak boleh apakah kamu saja yang boleh. Wanita jalang yang menggoda bos," seru wanita itu.

"Kamu yang jalang, merebut suami orang. Lalu keluargamu membelamu mati-matian," bentak Asisten Santi.

Santi dan Sonia beradu debat di ruang kerja Anton. Santi memanggil satpam memintanya menyeret Sonia pergi dari perusahaan tempat ia bekerja.

"Aku akan merusak wajahmu agar tidak bisa lagi menggoda bosmu," ucap Sonia yang mencoba mencakar Asisten Santi padahal sudah ada satpam.

"Lakukan saja kalau bisa. Kamu ini ada urusan apa datang ke perusahaan ini?" ucap Asisten Santi sinis.

"Aku ingin bertemu dan berbicara empat mata dengan Anton," jawab Sonia.

"Untuk apa lagi. Bukankah kamu sudah berhasil menyingkirkan istri sah dan menguasai perusahaan miliknya?" tanya Asisten Santi. 

Selingkuh Berkedok BukberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang