Bab 12 Dia yang menggodaku lebih dulu

487 7 0
                                    

"Sepertinya wanita angkuh ini, sudah terlalu dimanjakan oleh Pak Yusuf sebagai gundik, dia jadi melunjak," gumam Pak Manto.

"Tak hanya menggoda bosnya, dia juga menggoda Pak yusuf," imbuh Pak Manto, seraya melihat Sonia dari ujung rambut dari ujung kaki.

Dia menatap jijik Sonia karena sudah merasa menjadi seorang nyonya bos di perusahaan ini. Dia bertingkah seolah dia akan selalu dibela oleh bos besarnya.

"Kamu ini hanya pekerja tapi bersikap seolah pemilik perusahaan ini, apa kamu jangan-jangan sering menaiki ranjang bosmu," balas Pak Manto.

"Jangan sembarangan bicara kalau kamu tidak ada bukti," ucap Sonia kesal.

Pak Manto hanya menertawakan Sonia yang angkuh itu, entah apa yang dia pikirkan sehingga dia berani tidak sopan terhadap tamu yang agung seperti Pak Manto ini. Nyonya bos yang sesungguhnya datang dan melihat salah satu karyawannya yang tidak taat akan peraturan perusahaan.

"Kamu lancang sekali, kalau tidak pernah melayani para petinggi di perusahaan ini mana mungkin kamu berani bertindak tidak sopan seperti ini!" tegas Nyonya Adelia.

"Ibu kalau tidak punya bukti, aku akan melapor atas tuduhan pencemaran nama baik," bentak Sonia.

Adelia melihat ke arah Pak Manto, kemudian dia mengangguk seolah menyetujui apa yang dilakukan oleh Adelia, istrinya Pak Yusuf. Perempuan cantik itu mengambil beberapa lembar foto dan print screen dari cctv. Dia melempar ke wajah Sonia dan menatapnya jijik.

"Justru aku yang akan melaporkanmu karena tindak perzinahan dengan suamiku dengan bukti yang ada," ucap Adelia.

"Kamu pasti telah mengedit foto-foto ini, kamu cemburu karena suamimu perhatian denganku 'kan?" tanya Sonia membusungkan dadanya.

Plak! Adelia menampar Sonia yang sudah tidak tertolong lagi, seorang pelakor tapi sangat berani menantang istri sah. Ini semua karena Pak Yusuf terlalu memanjakan dia, dia selalu membela Sonia di depan anak buahnya.

"Untuk apa aku cemburu dengan wanita murahan sepertimu, silahkan ambil suamiku karena perusahaan ini saham terbesar pemiliknya adalah aku!" tegas Adelia.

"Ada apa ribut-ribut?" tanya Pak Yusuf yang baru saja datang.

"Pak, ibu dan tamunya menindasku, apa salahku sehingga dia tega melakukan ini padaku," ucap Sonia lalu mendekat pada Pak Yusuf.

Adelia dan Pak Manto menatap jijik perilaku Sonia yang seperti wanita jalang, pandai berakting dan memanipulasi mangsanya.

Pak Manto melepas tangan Sonia yang mencoba memeluknya, dia melihat ke arah istri sah yang wajahnya sudah merah padam karena marah tapi mencoba untuk memendam amarahnya. Lalu dia melihat ke arah Pak Manto seorang pebisnis yang sudah diakui berapa pendapatannya di kota ini.

"Istriku, ini semua tidak seperti yang kamu bayangkan," ucap Pak yusuf tegas.

"Apa kamu pikir aku ini orang bodoh, lihatlah foto yang tersebar di lantai itu, foto tak senonoh kamu dan perempuan jalang itu!" seru Adelia.

"Dia yang menggodaku lebih dulu," ucap Pak Yusuf.

Sonia geram, dia tidak ingin salah sendiri di sini. Dia harus membalikkan keadaan asal bisa mendapatkan keuntungan.

"Kamu yang membujukku untuk melayanimu, kamu bilang istrimu seperti gedebok pisang saat berada di atas ranjang!" seru Sonia.

"Kapan aku bilang begitu?!" bentak Pak Yusuf.

"Saat pertama kita memadu kasih malam itu, kamu memujiku sangat memuaskan dibanding istrimu yang seperti mayat hiduplah, gedebok pisanglah," jawab Sonia.

Plok ... Plok ... Pak Manto bertepuk tangan melihat sandiwara mereka beruda, satu tidak ingin mengaku salah, satu lagi tidak ingin kehilangan kesempatan untuk meraih keuntungan.

"Kalian ini pandai sekali berakting, kenapa tidak mengikuti audisi artis saja?" tanya Pak Manto terkekeh sendiri melihat mereka yang sudah ketahuan ada main di belakang.

"Benar, aku bahkan jijik melihat akting kalian yang buruk," balas Adelia sambil melipat kedua tangannya.

Pak Yusuf berlutut di depan istrinya, dia mengakui kesalahan yang dia buat bersama Sonia, kalau dia tidak tergoda dengan kemolekan tubuhnya, kalau saja dia tidak puas dengan pelayanan Sonia yang selalu berada diatas mengendalikan tubuhnya. Dia pasti tidak akan terlanjur memelihara Sonia sebagai gundiknya di perusahaan.

"Akhirnya kamu mengakui semuanya," ucap Sonia senang.

"Apa ibu Adelia sudah puas mendengar pengakuan Pak Yusuf, kami melakukan dengan suka rela, jadi aku tidak salah," imbuh Sonia.

"Mulai hari ini kamu dipecat!" tegas Ibu Adelia dengan wajah yang dipenuhi amarah.

"Kamu tidak ada wewenang di perusahaan ini, yang berhak memecatku adalah Pak Yusuf!" kilah Sonia.

"Sonia, mulai hari ini, kamu tidak lagi menjadi bagian dari perusahaan ini," ucap Pak Yusuf.

Sonia melongo dengan apa yang dikatakan oleh Pak Yusuf. Dia tidak terima dengan apa yang didengarnya saat ini.

"Apa kamu serius dengan apa yang kamu katakan?" tanya Sonia yang wajahnya berubah dari songong menjadi sedih. 

Selingkuh Berkedok BukberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang