Bab 1a

2.8K 375 13
                                    

Penduduk Heaven City dikejutkan dengan peristiwa percobaan pembunuhan yang menimpa anak miliarder terkenal, Rich Moreno. Laki-laki berumur 28 tahun itu, diserang dengan serangkain tembakan saat sedang meninjau gedung perbelanjaan baru. Banyak saksi mata yang melihat peritiwa itu karena terjadi tepat di depan warga yang sedang berkerumun.

Rich ditembaki oleh orang tidak dikenal dalam radius 200 meter. Tim pengawal sang miliarder sedikit kesulitan mengamankan dan membuat jatuhnya korban. Beruntung Rich berhasil diselamatkan dengan masuk ke dalam kendaraannya yang anti peluru. Meski begitu, dia tetap mengalami luka tembak di lengan, dan juga beberapa warga yang terkena sasaran tembak dan juga lima pengawal terbunuh.

Peristiwa siang itu menjadi tajuk berita di semua koran dan televisi. Spekulasi beredar tentang siapa pembunuh Rich. Banyak yang menduga itu adalah ulah teroris, tapi tidak sedikit yang mengatakan bisa jadi ada saingan bisnis keluarga Moreno yang ingin membalas dendam. Nyatanya, tidak ada yang tahu fakta yang sesungguhnya. Jumlah penembak ada lima orang dan hanya satu yang berhasil dilumpuhkan, sisanya melarikan diri saat bantuan polisi datang.

Penembakan itu pula yang memicu emosi dari Martin Moreno karena anak kesayangannya menjadi korban. Padahal ia sudah membayar banyak pengawal untuk anaknya. Total ada 10 pengawal dan masih tidak mampu melindungi anaknya dengan benar. Setelah memastikan anak sulungnya baik-baik saja, ia memecat semua pengawal dan mencari pengawal baru. Meski begitu spekulasi tentang siapa pelaku penembakan masih berkembang di keluarga sang miliarder. Semua mempunya dugaan dan tidak ada satu pun yang benar-benar tahu letak masalahnya.

"Apakah kamu punya musuh?" tanya Martin pada anaknya yang duduk di sofa dengan lengan kini diperban.

Rich menggeleng. "Tidak ada, Papa. Bisa dibilang justru musuh Papa paling banyak."

"Benar juga. Apakah kamu punya utang yang tidak terbayar?"

Rich memutar bola mata. "Nonsense! Kalau pun kita ada utang, itu pembiayaan dari bank! Mana mungkin ada rentenir yang mampu meminjamkan uang pada kita?"

"Jangan-jangan mantan kekasih yang patah hati. Nak, apa kamu menghamili seorang gadis dan tidak mau menikahinya?" Sang mama yang sedari terdiam duduk di sebelah anaknya. Bertanya dengan mimik serius. "Mungkin dia sakit hati."

Rich kehilangan sabar menghadapi orang tuanya. Alasan mereka untuk percobaan pembunuhan yang menimpanya sungguh tidak masuk akal. Ia bangkit dari sofa sambil mengernyit, menatap kedua orang tuanya bergantian.

"Dengar Papa, aku tidak ada musuh bisnis, apalagi utang dan mamaku yang cantik. Aku punya banyak mantan kekasih tapi kami putus hubungan secara baik-baik. Sejauh ini tidak ada yang berbahaya karena rasa sakit hati atau apalah itu."

Martin menyipit ke arah anaknya lalu berdecak tidak sabar. "Kita harus mencari tahu, takutnya mereka akan mengulangi teror itu lagi."

Africa berteriak keras di depan suami dan anaknya. "Ahai, itu dia pelakunya. Teroris! Bisa jadi mereka menginginkan sesuatu dari kita." Menoleh pada Martin, Africa meminta persetujuan. "Darling, apa menurutmu yang mereka inginkan dari anak kita yang tampan dan menawan ini?"

Martin mengangkat bahu. "Oh, entahlah Honey. Bisa jadi ingin uang atau—"

"Nyawaku yang jelas!" sergah Rich keras. Ia masih tidak percaya orang tuanya menganggap serangan terhadap dirinya bukan sesuatu yang serius. Harusnya mereka kuatir dan mencari jalan keluar, bukan malah menduga-duga secara acak dan ngawur.

Martin bertukar pandang dengan istrinya. Saling mendekat dan berpelukan dengan mesra. Martin mengecup pipi sang istri dan membuat Africa terkikik manja. Rich yang melihant kelakuan kedua orangnya merasa geram.

Athena : Under Cover LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang