Bab 17a

1.2K 263 14
                                    

 Athena memandang laki-laki yang baru saja datang. Sekian lama bekerja di rumah kelurga Moreno, akhirnya bisa bertemu dengan Romeo. Berbeda dengan Rich yang berambut hitam dengan sikap tenang dan dingin, Romeo tersenyum dan menyapa ramah pada semua orang. Dua saudara dengan dua kepribadian yang bertolak belakang. Satu kaku dan lainnya luwes. Sulung yang pendiam berbeda dengan bungsu yang tampaknya lebih cerewet. Athena memperhatikan bagaimana Rich terlihat jengkel dengan kedatangan si adik. Apakah mereka tidak akur satu sama lain? Rich selama ini selalu mengeluh tentang si adik yang tidak pernah bekerja dan hanya berfoya-foya sepanjang tahun. Dilihat dari penampilan Romeo yang flamboyant dan mudah akrab dengan orang lain, sepertinya itu benar. Meski begitu ia tetap berpikiran lurus dengan berkata pada diri sendiri untuk tidak mudah percaya pada apa yang terlihat. Permukaan yang tenang tidak mencerminkan gejolak laut yang sebenarnya.

Athena sedikit terkejut saat laki-laki itu menebak dengan benar jenis kelaminnya. Apakah Romeo hanya sekedar mengira dan sebatas bercanda? Bukankah semua orang mengatakan kalau dirinya adalah pengawal cantik? Atau jangan-jangan laki-laki itu tahu tentang dirinya? Tapi, dari mana Romeo tahu? Ini adalah pertemuan pertama mereka dan bisa dipastikan kalau Athena tidak pernah berkenalan dengan Romeo sebelumnya. Hatinya diliputi sedikit kepanikan tapi berusaha untuk tetap tenang. Ada banyak orang di sini. Ia sering mengalami hal yang membuat panik saat bekerja. Ini bukan pertama kalinya jadi Athena yakin akan bisa mengatasinya.

"Aku tidak tahu kalau kamu akan pulang."

"Tidak menyalahkanmu, brother. Aku sendiri tidak memberi kabar pada siapa pun, termasuk Mama dan Papa."

Romeo ingin memeluk sang kakak tapi Rich menghindar. Terlihat sedikit risih dengan sikap adiknya yang terlalu akrab.

"Hei, ayolah. Peluk adikmu ini!"

"Diam!"

"Dari dulu kamu selalu galak dan tidak pernah ramah."

"Aku tidak akan pernah ramah dengan manusia macam kamu!"

"Macam aku? Maksudnya tampan, memikat, dan adik yang baik?"

"Hell, yeah. Tuhan tahu, aku tidak membunuhmu karena orang tua kita."

Romeo tertawa terbahak-bahak sampai ujung matanya menatap Athena berdiri tidak jauh dari mereka. Ia mengalihkan pandangan dari Rich ke sang pengawal. Berdecak kecil dengan bibir mengulum senyum. Tanpa malu-malu menyelusuri Athena dari atas ke bawah.

"Kenapa kamu menyamar jadi laki-laki?"

Pertanyaan Romeo membuat semua orang terkesiap. Semua pandangan kini tertuju pada Athena. Perkataan Romeo membuat mereka bertanya-tanya, apakah laki-laki itu buta atau memang Drake seorang perempuan?

"Dari mana kamu punya pikiran begitu?" Rich menyentak keras, menghampiri Athena dan merangkul bahunya. "Lihat, ini bahu laki-laki yang kokoh. Bukan bahu perempuan yang lembut. Sekali lagi kamu mengatakan Drake perempuan, jangan salahkan aku kalau dia menghajarmu."

Romeo mengangkat sebelah alis, mendekati Athena dan mengulurkan tangan untuk menyentuh wajah halus di depannya. Memekik saat Athena meraih pergelangan tangannya dan menekuk di belakang punggung dengan membalikkan posisi.

"Wow, sakiit! Lepaskan aku!" teriak Romeo.

Athena melepaskan cengkeramannya dan membuat Romeo terhuyung. Laki-laki berambut abu-abu itu melotok tidak percaya.

"Sudah aku ingatkan, kamu masih nekat," tegur Rich. "Drake bukan orang yang mudah kamu ajak main-main. Apalagi kamu mengatakn dia perempuan."

Romeo memijat pergelangan tangannya, masih dengan mata menatap Athena lekat-lekat. "Sorry, brother. Tapi aku tidak pernah salah menilai perempuan. Kamu tahu bukan, berapa banyak perempuan yang aku pacari? Aku juga tidur dengan bermacam-macam perempuan. Cukup sekali lihat, aku tahu kalau pengawalmu itu perempuan!"

Athena : Under Cover LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang