Rich sekarang tahu alasan orang tuanya memintanya datang. Bukan hanya untuk makan malam tapi untuk menyambut kedatangan Romeo. Bisa saja mereka mengatakan kalau kepulangan Romeo tanpa rencana sebelumnya. Namun, ia bisa melihat sendiri bagaimana penyambutan kedua orang tuanya dan sandiwara mereka sungguh buruk di matanya. Meski begitu ia memilih untuk tutup mulut dan meneguk anggur di gelas tinggi.
"Mamaa, aku sangat rindu." Romeo berujar dengan suara manja. Mengecup pipi sang mama dengan suara keras. "Di luar negeri aku sangat kesepian."
Rich mendengkus tidak percaya. "Mana mungkin kamu kesepian dengan barisan perempuan yang mengantre untuk tidur denganmu."
"Hah, jangan salahkan pesonaku. Anggap saja aku lebih beruntung, terlahir lebih tampan darimu," debat Romeo tidak mau kalah.
"Wajah tampan tidak menjamin kesuksesan."
"Yeah, kamu memang pekerja kerasa tapi laki-laki kaku tidak akan pernah menikamti hidup."
"Cukup! Apa kalian akan terus bertengkar? Kita sedang berkumpul sekarang!" tegur Martin pada dua anaknya.
Romeo memeluk sang papa dan duduk di sampingnya. Keduanya terlibat pembicaraan tentang perjalanan, dan juga pengalaman dalam penerbangan.
Selesai memeluk dan mencium anak bungsunya, Africa bergegas ke halaman. Memanggil semua pengawal termasuk Athena. Meminta mereka ke teras belakang karena makanan sudah disiapkan. Semua pengawal memenuhi perintah Africa dan ternganga saat banyak makanan tersaji di atas meja panjang.
"Aku sedang gembira sekarang. Kedua anakku berkumpul. Ayo, makan yang banyak!"
Mereka berbaris rapi, mengambil makanan dengan piring lebar dan duduk di kursi yang sudah tersedia. Athena mengambil spageti, dan semur daging lalu duduk di kursi yang tersisa. Posisi kursi menghadap ke dalam dan dari tempatnya ia bisa melihat Rich yang sedang minum anggur. Laki-laki itu menangkap pandangannya. Mengangkat gelas anggur lalu kembali mengarahkan pandangan pada adik dan sang mama yang sedang bercerita dengan heboh. Athena bisa melihat kebosanan pada Rich dan tidak menyalahkannya. Terbiasa bekerja membuat Rich tidak nyaman duduk berlama-lama tanpa melakukan sesuatu. Sikap serius laki-laki itu sangat bertentangan dengan sang adik.
Athena menyantap makanannya dalam diam, memikirkan tentang sikap Romeo yang jelas-jelas meragukan dirinya. Kalau dibiarkan hal ini akan menganggunya. Ia harus menyiapkan satu rencana untuk membungkam laki-laki itu.
"Aku senang kita semua berkumpul. Bagaimana kalau kita mengadakan party, Mama? Sekedar untuk mengumpukan teman dan saudara?"
Saran Romeo diberi anggukan setuju oleh Africa. "Tentu saja, sudah lama rumah ini sepi dari party. Tapi, bisa'kan dilakukan di sini?"
"Tentu, Mama. Kita tidak harus menyewa tempat. Yang terpenting berkumpul di sini." Romeo menatap Rich yang terdiam dan berkata tajam. "Jangan coba-coba untuk menentang rencanaku, brother. Kamu harus datang dan memperkenalkanku pada Savila. Kalian sudah bertunangan dan aku sama sekali belum pernah berkenalan dengan calon kakak iparku."
"Bukannya kalian sudah kenal lama?" tanya Ricth.
"Hanya sepintas, sambil lalu saja, tapi bukan sebagai calon saudara. Lebih baik kamu bawa dia."
Rich tidak mengatakan apa pun, karena kedua orang tuanya juga mendukung acara ini. Setelah cukup lama berbincang, Rich berpamitan pulang. Sebelum pergi, Romeo berteriak keras pada semua pengawal.
"Akan ada party di rumah ini. Kalian semua diundang, bawa pasangan kalau ada. Kalian bisa tetap bekerja sambil berpesta. Semua orang boleh berbahagia asalkan tetap waspada."
Para pengawal termasuk Samel dan anggota tim yang lain mengangguka antusias. Tidak akan menyia-nyiakan untuk datang ke pesta keluarga Moreno. Romeo mendatangi Athena dan secara khusus membisikkan pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athena : Under Cover Love
RomanceKisah terakhir dari Trilogi keluarga Camaro atau Tukar Jodoh. Akan bercerita tentang Athena yang menyamar sebagai pengawal pribadi dari Rich Moreno.