Bab 11a

1.1K 270 14
                                    

Athena merasa kalau dua laki-laki di sampingnya sungguh menggelikan. Mereka merasa punya uang dan kuasa untuk mendapatkannya. Sayangnya, ia bukan orang atau barang yang mudah dimiliki. Ia mengibaskan kedua lengan sekuat tenaga dan cengkeraman Rich serta Clayton terlepas. Mengusap telapak sambil menggeleng.

"Kalian bertengkar seperti anak kecil!" sungutnya sedikit emosi hingga melupakan sopan santu.

Rich menatap pengawalnya lekat-lekat. "Apa kamu sudah selesai?"

Athena mengangguk. "Sudah, Tuan."

"Ada luka serius?"

"Tidak."

"Bagus! Kamu bisa pergi, anggota tim menunggumu."

Athena menganggguk lalu pergi tanpa kata. Rich mengawasi anak buahnya yang melangkah cepat menyusuri lorong.

"Drake, tunggu! Aku belum selesai bicara!" Clayton berteriak. Ingin menyusul Athena tapi Rich menahan dadanya.

"Biarkan dia sendiri. Jangan ganggu anak buahku lagi."

Clayton mengangkat dagu dengan angkuh. "Rich, bagaimana kalau kita membuat kesepakatan?"

Rich menggeleng tegas. "Soal Drake? Tidaak, dia bukan barang untuk diperebutkan."

"Yang aku tawarkan investasi jutaan dollar."

"Tidak, perkara uang aku tidak kalah darimu. Drake adalah anak buahku, pengawalku, saat ini dia bersamaku dan tidak akan aku berikan pada orang lain. Kecuali dia pergi atas kemauannya sendiri."

"Bagaimana kalau aku yang meminta langsung padanya?"

Rich menghela napas panjang, frustrasi menghadapi Clayton yang keras kepala. Bukankah ia sudah bilang tidak akan menyerahkan pengawalnya? Tapi laki-laki itu terus mendesaknya. Menahan kejengkelan dalam dada, Rich berkacak pinggang.

"Aku datang memenuhi undanganmu. Meminta pertarungan antar pengawal, aku juga sudah penuhi. Jangan meminta yang lebih dari ini, Clayton. Kesabaranku ada batasnya."

Clayton mengangkat sebelah alis. "Memangnya apa yang bisa kamu lakukan kalau aku memaksa? Drake meskipun laki-laki tapi sangat cantik. Bisa menjadikan Drake sebagai orangku, akan sangat membanggakan."

Rich maju, menunjuk dada Clayton dengan telunjuk. "Kamu tanya apa yang bisa aku lakukan untukmu? Biar kuberitahu, Clayton. Sebentar lagi akan ada tender baru, dari Tuan Barney dan juga pemerintah. Kamu pasti kenal dia bukan?"

Clayton mengangguk. "Tentu saja aku kenal Tuan Barney. Dia berhubungan baik dengan keluargaku."

"Bagus kalau kamu mengerti. Aku akan menggunakan segala cara untuk memenangkan tender. Ingat, Clay! Segala cara dan biasanya aku tidak pernah gagal. Akan aku lakukan kalau kamu menyentuh pengawalku. Bukan hanya Drake tapi berlaku untuk yang lain juga. Tapi, kalau kamu bisa menahan kesombonganmu untuk tidak merebut apa pun milik orang lain, aku akan mengalah di tender itu. Pikirkan baik-baik, dasar anak manja!"

Selesai memaki Clayton, Rich pergi dengan wajah masam. Semua kegembiraan hari ini seolah lenyap karena perbuatan Clayton. Dari dulu mereka selalu bersaing, tidak pernah akur, tapi tidak pernah saling mengusik. Entah apa yang membuat Clayton menginginkan pengawalnya.

Di ujung lorong Rich bertemu Gordon dan Samel. Mengajak dua pengawalnya menuju lapangan golf.

"Di mana yang lain?" tanyanya.

"Sedang makan siang, Tuan," jawab Gordon.

"Biarkan kalau begitu. Kalian temani aku main golf. Beritahu lewat pesan, minta mereka menyusul ke lapangan begitu selesai makan."

Saat ini emosi Rich sedang naik karena Clayton. Ia ingin menyalurkan kekesalannya dengan memukul bola golf di lapangan. Memikirkan kalau bola itu adalah kepala Clayton, pasti menyenangkan.

Clayton mengawasi sosok Rich yang menjauh, diikuti dua pengawalnya. Mengulum senyum penuh keinginantahuan. Sikap Rich yang begitu protektif pada pengawalnya, membuat Clayton curiga. Apakah benar Athena sebaik itu dalam bekerja ataukah ada hal lain? Ia tidak pernah melihat Rich mengancam hanya karena seorang pengawal. Pasti ada sesuatu yang istimewa di antara mereka dan ia akan mencari tahu.

"Rich Moreno, begitu posesif dengan pengawalnya yang cantik. Apakah Drake tahu kamu menyukainya, Rich?" Clayton berdecak lalu tertawa terbahak-bahak. Kegembiraan menguar di dada karena menemukan sesuatu yang menarik minatnya. "Drake, kita akan bertemu lagi. Itu pasti."

Clayton bertekat untuk mendapatkan Drake. Bukan hanya karena ia suka tapi juga demi menyulut kemarahan Rich. Ia memang dilahirkan dengan sifat brengsek yang suka memancing kemarahan orang. Membuat Rich mengamuk sangat menyenangkan. Menjadi sedikit pengobat rasa marah karean Rich berhasil menyerobot tendernya.

**

Athena melirik kedua saudara yang menatapnya dengan aneh. Ia sedang menyantap nasi bistik dan pandangan Ugo serta Ego membuat nafsu makannya berkurang. Tidak enak rasanya kala makan tapi diawasi. Saat mendengar helaan napas Ugo, Athena meletakkan sendok dan garpunya lalu bertanya dengan suara keras.

"Beritahu aku, apa masalah kalian? Aku sedang makan dan kalian menatapku seolah aku melakukan kesalahan besar!"

Ugo mencondongkan tubuh pada Athena. Berbisik perlahan dan hanya mereka bertiga yang tahu. Di meja sebelah, ada beberapa anak buah Clayton yang juga sedang makan.

"Beritahu kami, siapa yang akan kamu pilih?"

Athena mengerjap bingung. "Milih apa?"

"Pacar tentu saja," sahut Ego cepat. "Memangnya kami tanya apa kalau bukan tentang kekasih atau pacar."

Athena makin bingung oleh dua bersaudara di depannya. Seingatnya ia tidak pernah membahas tentang kekasih atau pacar dan dua orang ini sedang mengintrograsinya.

"Kalian kesurupan atau otak ada yang pecah karena berkelahi? Mulai kapan aku bilang ingin memilih pacar?"

Ugo mendengkus. "Kamu terus mengelak tapi kenyataannya tidak begitu. Kami bisa melihat apa yang terjadi di depan ruang ganti."

Athena makin heran. "Memangnya apa yang terjadi?"

"Cih, masih juga mencari alasan." Ego mengambil garpu dan mengetuk ke piring Athena. "Kami semua tidak buta, Drake. Dua laki-laki kaya itu sedang memperbutkanmu. Terus terang kami ini orang dengan jiwa yang terbuka." Ego menyeringai ke arah saudara.

Ugo mengangguk. "Benar, kami tidak masalah asal kamu bahagia. Tapi, beritahu kami siapa yang kamu pilih. Tuan Rich atau Tuan Clayton."

Athena tercengang sesaat. Tidak menyangka dengan isi pikiran dua temannya. Ia terbatuk, mengulurkan tangan untuk memukul sisi kepala Ego dan Ugo.

"Kalian pikir aku siapa, hah? Mereka berebut agar aku menjadi pengawal mereka, bukan urusan menjijikan seperti yang kalian pikir."

Ego mengusap kepalanya sambil meringis malu. "Mana tahu, Drake. Kami lihat mereka bersitegang dengan kamu berada di tengah. Wajah kalau kamu berasumsi."

"Masalahnya asumsi kalian itu jorok! Untuk kalian tahu, aku ini laki-laki normal. Lain kali aku akan membawa kekasihku dan memperkenalkannya di depan kalian." Dalam bayangan Athena adalah Neo. Membawa gadis itu keluar sesekali bukan ide buruk.

"Deal, ingat janjimu, Drake. Bawa kekasih mungilmu dan kenalkan pada kami," ujar Ugo serius. "Kami ingin tahu perempuan macam apa yang bisa memikatmu."

Athena kehilangan nafsu makan karena mendengar pertanyaan aneh dari teman-temanya. Ia tidak habis pikir mereka bisa menyimpan dugaan tentang dua laki-lkaki memperebutkannya. Sungguh tidak masuk akal.
.
.
.
.
Di Karyakarsa sudah bab 40. Siapa yang ingin membunuh Rich, sudah terungkap.

Athena : Under Cover LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang