Bab 3a

1.6K 310 13
                                    

Selama bekerja dengan Rich, praktis masa tidur mereka tidak banyak. Laki-laki itu menghabiskan sebagaian waktunya untuk bekerja atau melakukan berbagai pertemuan. Athena tidak pernah meninggalkan sisi Rich, nyaris 16 jam sehari terlebih setelah terpilih menjadi pemimpin. Ia duduk di luar ruang kantor setiap hari, memeriksa siapa pun yang ingin masuk. Saat pertemuan di luar, berdiri tepat di belakang Rich. Dengan begitu secara tidak langsung ia ikut belajar tentang bisnis dan juga deal-deal dagang.

Rich meskipun terlihat arogan, adalah laki-laki pekerja keras. Tidak seperti banyak orang muda yang suka bersenang-senang dengan hiburan malam, Rich tidak melakukannya. Dugaan sementara mungkin memang Rich tidak terlalu suka bersosialisasi atau mungkin sedang menahan diri karena ada ancaman pembunuhan.

"Tuan sudah meminta detektif untuk menyelidiki ancaman pembunuhan?" Athena bertanya pada Rich saat mereka dalam perjalanan menuju makan malam.

Rich menatap Athena yang duduk di balik kemudi. "Sudah, dan sejauh ini belum ada hasil. Petunjuk yang ada hanya berupa potongan-potongan kecil, bukan bukti besar. Padahal, detektif yang aku sewa adalah orang paling berpengalaman di bidangnya."

"Sama sekali tidak ada jejak?"

Rich menghela napas panjang. "Tidak, dan cara mereka menyerang juga tidak bisa diprediksi. Yang aku bisa lakukan sekarang adalah bagaimana melindungi diriku sendiri."

Kendaraan berbelok perlahan di tikungan, Athena sedikit mengurangi kecepatan. Malam belum begitu larut, banyak orang berlalu lalang. Athena menebak orang-orang itu baru pulang dari tempat bekerja, atau justru sedang ingin keluar untuk jalan-jalan di akhir Minggu.

Rich menerima panggilan, Athena mendengarkan dalam diam. Fokus membawa mobil. Satu mobil lain mengikuti mereka, berisi anggota tim pengamanan. Rich tidak ingin ditemani asistennya malam ini. Hanya makan biasa dengan Savila, bukan hal besar sampai semuan orang perlu keluar. Tetap saja, Rich mengajak tim keamanan demi menghindari dari hal yang tidak diinginkan. Tidak ada yang tahu, apa yang terjadi saat dirinya ada di luar.

Samar-samar suara Rich menembus keheningan dalam kendaraan. Athena teringat pada kakanya Dante, yang suka sekali mengoleksi mobil mewah dan selalu mengajaknya balapan setiap kali mereka bertemu. Perasaan rindu merayapi hati Athena saat pikirannya mengelana tentang District dua dan Dante. Ia mendapat kisikan kalau Blossom hamil anak kedua. Kalau memag itu benar, adalah peristiwa besar dan membahagiakan untuk semua orang. Dari dulu Athena menginginkan keluarga besar, yang setiap kali berkumpul akan sangat berisik. Kedua kakaknya berhasil memenuhi keinginannya. Semenjak keduanya menikah, baik Dante maupun Drex memberinya tambahan keluarga. Selain si kembar ada juga Tantra yang bijak dan Donna yang berwibawa. Ia dikelilingi orang-orang hebat.

"Tinggalkan mobilnya di sini. Petugas valet yang akan memarkirnya."

Athena menghentikan kendaraan di lobi restoran, bergegas keluar untuk membuka pintu Rich. Tapi laki-laki itu bergerak lebih cepat dan membuka pintunya sendiri. Ia mengiringi langkah Rich yang masuk ke dalam restoran. Tim yang lain sudah tiba dan mereka menyusul di belakangnya.

Manajer restoran secara khusus menyambut kedatangan Rich. Athena meminta Rich menunggu dan Samel bekerja untuk memeriksa meja dan kursi, barangkali ada benda mencurigakan. Setelah mendapati semua aman, Athena membiarkan Rich duduk.

"Drake, aku memesan dua meja di sini. Satu untuk kalian. Selama aku mengobrol dengan Savila, kalian duduk dan juga ikut makan. Pesan apa pun yang kalian suka."

"Terima kasih, Tuan."

Seperti bisa diduga, Savila mencebik saat tahu makan malam bukan hanya berdua dengan Rich, melainkan ada rombongan lain di meja sebelah. Perempuan itu melotot pada Athena sebelum akhirnya duduk di seberang Rich. Savila sendiri membawa dua asisten pribadinya dan seorang sopir yang menunggu di mobil.

"Kita ini kencan, Rich. Kenapa kamu membawa mereka?" Savila mengibaskan serbet dan meletakkan di atas pangkuan. "Rasanya seperti sedang diawasi. Padahal kita nggak maling."

Rich menatap Savila sambil menyesap teh. "Nikmati saja, Savila. Yang terpenting keinginanmu tercapai. Makan malam bersamaku."

Savila berdecak tidak puas. Ia memang menginginkan makan malam bersama Rich, tapi bukan seperti ini. Tadinya ia sudah memilih restoran Perancis yang elegan dan mewah, tapi Rich menolak. Ingin makan tumisan dan sop dan sedang tidak ingin makanan yang berkeju serta steak. Dengan berat hati Savila membiarkan Rich memesan tempat di restoran China. Moodnya makin hancur saat melihat tim keamanan laki-laki itu duduk di meja sebelah.

"Memangnya kenapa kalau kita hanya makan berdua. Para pengawalmu dan asisttenku tidak perlku berada di ruang sang sama. Mereka bisa berjaga di luar."

Rich memanggil pelayan, minta dibawakan sebotol anggur. "Tadinya aku juga punya pikiran yang sama, tapi Drake menolak. Mengatakan itu tidak bagus untuk keamananku."

"Drake? Laki-laki lemah lembut itu?" sahut Savila tidak percaya. "Kenapa kamu harus mendengarkan dia, Rich?"

"Karena dia timku sekarang, orang yang menjaga keselamatanku. Dan kusarankan kamu tidak memanggil Drake laki-laki lemah lembut. Dia sekarang adalah pimpinan tim setelah berhasil mengalahkan empat lainnya."

Savila makin kesal saat mendengar Rich bercerita dengan begitu bangga soal Athena. Menurutnya, Athena hanya laki-laki miskin yang bekerja untuk Rich. Tidak seharusnya semua hal harus mendengar pendapatnya. Benar-benar merusak acara.

Saat sup sirip ikan dihidangkan, Rich mengambil dua sendok dan memberikannya pada Athena. Tanpa banyak kata Athena memakannya lebih dulu lalu mengangguk.

"Aman, kita makan sekarang."

Savila melotot. "Apa menurutmu ini tidak keterlaluan? Semua makanan harus dites?"

"Karena aku yang menerima ancaman pembunuhan dan bukan kamu, Savila. Aku tegaskan sekali lagi, iya, semua makanan akan dicoba lebih dulu oleh timku. Kamu juga akan berhati-hati sepertiku kalau sudah dua kali nyaris mati karena ulah orang yang tidak bertanggung jawab!"

Tidak ada lagi bantahan, Savila terdiam meskipun tidak suka dengan cara Rich. Makanan enak, anggurnya juga lezat, dekorasi restoran bisa dikatakan sangat nyaman. Tempat yang romantis untuk makan malam pasangan, andai tidak banyak orang di sekitar mereka. Yang mengesalkan bagi Savila adalah, Rich yang terus menerus memanggil Athena hanya untuk mencicipi makanan.

"Bulan depan Jamison menjamu kita di pestanya. Kamu harusnya datang, Rich."

Rich mengangkat bahu. "Entahlah, aku dan Jamison tidak berada di lingkup pergaulan yang sama."

"Dia sepupuku! Apa salahnya kalian bergaul?"

"Sepupumu sekaligus saingan bisnis dan cinta. Apa kamu tahu Savila, kalau Jamison menyukaimu?"

Savila menggigit bibir bawah, menyumpit oyster dan mengunyah perlahan. "Jamison memang pernah menyatakan perasaannya tapi aku sudah menolaknya. Menegaskan perasaanku hanya untukmu, Rich."

"Sayang sekali, padahal dia tergila-gila padamu."

Savila mengulurkan tangan untuk menggenggam tangan Rich. "Kamu harus datang ke pesta itu. Temani aku, Rich. Tidak peduli kamu suka atau tidak dengan Jamison, tetap harus datang."

"Aku tidak suka dipaksa," ucap Rich perlahan.

"Memang, dan aku bisa sangat menjengkelkan kalau keinginanku tidak dituruti. Please?"

Rich menghela napas panjang, mengamati dengan nanar piring-piring berisi makanan yang nyaris masih utuh. Masakan restoran ini bisa dikatakan sangat enak tapi anehnya Rich merasa tidak berselera. Mungkin ada yang salah dengan dirinya. Terlalu lelah membuatnya kehilangan nafsu makan. Ditambah dengan Savila yang mengoceh tentang Jamison dan menuntutnya melakukan sesuatu yang ia tidak sukai.

Pulang dari makan malam yang tidak menyenagkan, Rich terdiam sepanjang jalan. Menatap situasi jalanan yang mulai sepi. Athena memberanikan diri membuka radio dan lagu dari band Oasis terdengar nyaman di telinga.

Slip inside the eye of your mind

don't you know ypu might find

A better place to play

You said that you'd never been

Bu all the things that you've seen

Slowly fade away
.
.
.
Bab 9-10 sudah update di Karyakarsa.

Athena : Under Cover LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang