Ayna dan Salma tengah menikmati mie ayamnya sambil mengobrol. Seketika Ayna melihat gadis itu lagi menghampiri meja Gavin.
"Gak bisa sekali aja gitu gak liatin Gavin." Ucap Salma saat melihat mata Ayna memandang ke arah meja Gavin.
"Itu gebetannya Gavin ya?"
Tiba-tiba Salma tersedak dan langsung meneguk air mineralnya.
"Lo kenapa?" Tanya Ayna.
"Gue kaget aja tiba-tiba lo ngomongin gebetannya Gavin. Siapa yang lo maksud gebetannya Gavin?"
"Tuh."
Salma menoleh sebentar ke belakang dan melihat sosok Laura.
"Jadi Laura gebetannya Gavin?" Tanya Salma yang baru tahu.
"Mungkin aja cewek itu. Soalnya Gavin bilang dia punya gebetan."
"Dia itu Laura, most wanted girlnya sekolah ini. Ya sama lah kayak Gavin."
"Cantikan gue atau dia?"
"Hmmm... Gue bingung."
"Jujur aja Sal. Menurut gue cantikan dia."
"Jujur gue bingung, soalnya menurut gue kalian sama-sama cantik kok. Lo punya kecantikan sendiri di diri lo, Na. Gak usah banding-bandingkan diri lo sama orang lain. Ingat love your self. Lo tenang aja kan lo yang jadi pemenangnya."
"Memang pemenang jadi istri, tapi gak jadi pemenang hatinya Gavin."
"Lo sabar aja. Eh btw, sejak kapan Laura jadi gebetannya Gavin?"
"Gak tau. Emang lo gak tau?"
"Setahu gue dan yang lainnya, Laura sama Gavin itu emang dekat tapi sebagai teman aja. Gak pernah tuh gue denger berita soal Laura adalah gebetan Gavin."
"Berarti Gavin mencintai Laura dalam diam." Tebak Ayna.
"Ya, bisa aja kayak gitu."
"Menurut lo apa Laura juga mencintai Gavin?"
"Mana gue tau. Gue gak bisa baca perasaan orang."
"Biar aja deh." Ucap Ayna yang pasrah.
"Lo biarin aja mereka deket gitu. Lo kan..."
"Di satu sisi gue emang istri dia dan di sisi lain gue gak ada rasa sama Gavin. Jadi gue bingung harus ngapain."
"Tapi gak mungkin untuk kedepannya lo gak ada rasa terus sama Gavin. Pasti seiring berjalannya waktu perasan cinta lo akan tumbuh."
"Gue jalanin aja apapun yang terjadi ke depannya."
"Lo masih suka sama Devan?"
"Gue lagi di tahap untuk ngehapus perasaan suka gue ke Devan."
Di sisi lain, Gavin sedang mengobrol bersama Laura sesekali ia tertawa bersama begitupun kedua teman Gavin. Seketika Gavin menyempatkan melihat Ayna dan gadis itu terlihat sedang asik mengobrol bersama sahabatnya sehingga Gavin pun acuh tak acuh.
***
Bel pulang telah berbunyi. Gavin dan kedua temannya bergegas pulang.
"Rencana lo gimana Gav?" Tanya Aska memastikan.
"Jadi lah."
"Kita gak bisa ngapain-ngapain. Terserah lo aja deh." Ucap Farel.
"Iya Gav, sejujurnya kita merasa bersalah sama Ayna." Ucap Aska.
"Kalian gak mau liat gue bahagia?"
"Mau dong bro." Jawab Farel.
"Yaudah dukung gue aja. Hal ini menyangkut kebahagiaan gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
GAVNA [Perjodohan] END
Teen FictionAyna tidak pernah menyangka akan menjadi seorang istri dari cowok yang akan dijodohkan dengannya, teman kelasnya waktu smp yang bernama Gavin. Gavin sendiri juga tak menyangka adanya perjodohan dari orangtuanya. Apalagi disuruh menikah di umur yang...