15. Olahraga

4.7K 152 2
                                    

Pintu kamar dibuka oleh seorang wanita dan membulatkan mata saat melihat Gavin dan Ayna yang tidur terpisah.

"Gavin Ayna!"

"Gavin Ayna ayok bangun!"

Sontak kedua pasangan suami istri muda itu langsung bangun mendengar suara yang sangat mereka kenal.

"Mami?!" Kesadaran mereka langsung penuh melihat sosok wanita anggun yang sedang berdiri menatapnya lekat.

"Kalian kenapa tidurnya pisah gini? Istri di kasur, suami di sofa."

"Mami kok tiba-tiba ada di sini? Kenapa gak kabarin dulu kalau mau ke sini?" Tanya Gavin masih kaget dengan kedatangan maminya.

"Mami lagi bertanya, kalian jawab!"

Sesaat Gavin dan Ayna saling menatap lalu menjawab. "Gavin lagi flu. Terus Ayna gak mau tidur bareng Gavin, soalnya takut tertular." Terpaksa Gavin harus berbohong.

"Kamu flu? Astaga, kamu udah minum obat?" Renata langsung berubah khawatir lalu mendekat ke anaknya dan duduk di sofa.

"Udah kok semalam."

"Kok bisa sih?" Tanya Renata.

"Semalam Gavin sama Ayna makan di luar. Pas pulang kehujanan, jadi flu deh."

"Kalau kamu gimana, Ayna?" Tanya Renata menatap khawatir menantunya.

"Ayna aman kok mi."

Agar maminya yakin, Gavin pun pura-pura bersin.

"Yaampun anak mami lagi sakit." Renata mengusap-usap kepala Gavin dengan manja. "Kamu tetap mau masuk sekolah?"

"Iya mi."

"Mending kamu izin dulu gak masuk hari ini."

"Bentar lagi Gavin sembuh kok. Gavin bersin-bersin juga gak sering."

"Yaudah deh. Sekarang kalian mandi dan siap-siap. Mami bawain sarapan buat kalian."

"Mami kok bisa masuk?"

"Kamu lupa ya? Mami yang pegang kartu akses yang satunya."

"Menurut Gavin ya, bukannya apa-apa, mi. Ya biarpun mami adalah orang tua Gavin, tapi mami juga harus mengerti kalau anak mami ini sudah menikah."

"Terus?"

"Setiap rumah tangga kan ada privasinya juga. Orang lain ataupun keluarga Gavin atau keluarga Ayna sendiri gak boleh masuk gitu aja mi."

"Jadi?"

"Kartu akses yang satunya biar Ayna sendiri aja yang pegang. Tapi Gavin gak bermaksud larang mami untuk ke sini kok. Cuma kalau misalkan Gavin lagi keluar ataupun Ayna, kita jadi gampang untuk masuk karena pegang kartu akses apartemen masing-masing."

Maminya mengangguk-angguk. "Oke. Mami setuju. Tapi bukannya kalian harus pergi bareng-bareng ya?"

"Itu dia mi, kalau misalnya kita gak bisa pergi bareng karena mungkin ada urusan masing-masing."

"Oke. Mami juga paham sebagai orang tua. Mami gak mau terlalu mencampuri urusan rumah tangga kalian."

"Makasih mi."

"Yaudah kalian siap-siap gih."

***

"Kamu hati-hati bawa motornya Gavin." Peringat Renata.

"Iya mi."

"Aku sama Gavin berangkat dulu ya mi." Ucap Ayna.

"Hati-hati sayang."

GAVNA [Perjodohan] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang