08. Tidak Berangkat Bersama

4.8K 167 9
                                    

"Mulai hari ini kita gak berangkat bareng." Ucap Gavin.

"Kenapa?"

"Gue sama Laura udah jadian. Jadi gue bakal anter jemput dia terus."

"Oh."

"Lo naik taksi atau ojek online aja."

"Gue dijemput sama Salma."

"Terserah lo mau berangkat bareng siapa. Lo jangan aduin ke mami sama papi."

"Iya."

"Gue duluan."

"Hati-hati."

Tidak lama Salma juga sudah datang menjemputnya. Mereka pun segera berangkat sekolah.

Setibanya mereka di sekolah, Ayna langsung disuguhkan oleh kehebohan beberapa murid.

"Kok pagi gini mereka jadi heboh banget?" Tanya Ayna.

"Oh gue tau, Na."

"Ada apa?"

"Tuh Gavin sama Laura yang penyebab mereka heboh."

"Kalian soswit banget sih."

"Akhirnya mereka jadian juga. Udah dari lama gue nungguin mereka jadian tau."

"Most wanted boy dan most wanted girl is couple perfect."

"Bener banget. Gavin sama Laura tuh cocok banget."

"Gue pendukung nomor satunya pasangan perfect itu."

"Bakal jadi couple goalsnya sekolah kita nih."

"Gak usah dengerin mereka Na." Ucap Salma.

"Gue punya telinga, bisa didengar lah."

"Masuk telinga kanan keluar telinga kiri, gitu."

"Tapi mereka memang cocok, cowoknya ganteng dan ceweknya cantik, terus mereka sama-sama populer dan idaman sekolah."

"Sebenarnya banyak juga yang dukung lo sama Gavin. Cuma terhalang backstreet aja. Coba kalau Gavin publish hubungan kalian pasti dapat banyak dukungan juga."

"Gak mungkin hubungan gue sama Gavin sebagai suami istri dipublish Sal."

"Ya publish sebagai pacar aja."

"Mana Gavin mau. Biarin aja lah. Ayok ke kelas."

***

"Bu." Ucap Salma mengangkat tangan.

"Kenapa?" Tanya bu Dewi.

"Saya mau izin ke toilet."

"Silahkan. Oh iya sekalian tolong ambilin ibu buku paket yang ada di meja ibu di ruang guru ya."

"Oke Bu."

Ayna dan Salma bergegas keluar dan melangkah ke toilet lebih dulu. Setelah itu mereka ke ruang guru. Saat di koridor mereka berpapasan dengan Gavin dan kedua temannya. Sesuai perintah Gavin jika di sekolah mereka akan pura-pura tidak saling kenal. Maka itu Ayna hanya melewatinya saja tanpa meliriknya.

"Ayna." Panggil Gavin membuat Ayna berhenti.

Ayna pun berbalik. "Gue?"

"Nama lo Ayna kan?"

"Iya. Kenapa?"

"Gak."

"Gak jelas lo." Ayna pun berbalik lalu melanjutkan langkahnya bersama Salma.

"Kok ketawa sih?" Tanya Ayna saat Salma terkekeh.

"Lucu aja liat kalian pura-pura gak saling kenal gitu."

GAVNA [Perjodohan] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang