"Lo mau jogging juga?" Tanya Gavin setelah bangun dan melihat Ayna yang sudah siap dengan pakaian style joggingnya.
"Iya. Lo sendiri kenapa cepat bangun? kan lagi tanggal merah."
"Gue juga mau jogging makanya cepet bangun."
"Jogging sama Laura?"
"Gak. Sendirian doang." Ucap Gavin lalu beranjak mengganti pakaian untuk dipakai jogging.
"Yaudah gue turun duluan.".
"Lo gak mau bareng suami lo?"
"Lo mau jogging bareng gue?"
"Bareng aja."
"Lo lupa ya, hubungan kita belum dipublish, Gavin. Kalau kita jogging bareng terus ada ada anak Mekar Bangsa yang liat, pasti dia mikir kita ada hubungan terus ngadu ke Laura."
"Lo mau jogging di mana sih?"
"Di taman apartemen."
"Gak ada anak Mekar Bangsa yang tinggal di sini, selain kita. Jadi tenang aja."
"Lo yakin?"
"Percaya aja sama gue. Kalau pun ada yang liat. Kita langsung jaga jarak dan bilang aja kebetulan kita ketemu. Gampang kan."
"Terserah lo deh. Yaudah ayok."
Ada beberapa orang yang tinggal di apartemen ini yang juga sedang jogging. Mereka berdua mulai lari-lari kecil di taman apartemen yang cukup luas. Tidak ada obrolan di antara mereka. Di telinga Gavin terpasang headset sambil mendengarkan lagu favoritnya. Sedangkan Ayna hanya diam sambil menikmati suasana yang segar pagi ini.
Setelah beberapa menit, Gavin istirahat sebentar dan duduk di bangku taman. Ayna pun juga ikut istirahat.
"Nih." Ayna menyodorkan tupperware berisi air minum pada Gavin.
"Kenapa gak minum duluan?" Tanya Gavin.
"Kalau gue minum duluan nanti lo gak mau minum sisa gue. Jadi lo minum duluan aja."
"Nanti lo mau minum sisa gue?"
"Lo kan suami gue, jadi gak masalah."
Gavin pun meneguk air minum itu sampai stengah. Lalu memberikannya kembali pada Ayna. Ayna juga meneguk air itu hingga habis.
"Suasananya seger banget." Ucap Ayna dengan menghirup udara pagi ini.
Gavin hanya menoleh ke Ayna sebentar lalu kembali menghadap ke depan.
"Kalau baru bangun atau pagi-pagi gini terus liat yang hijau-hijau bikin mata jadi segar tau."
"Hm."
"Oh iya, Gav. Nanti gue mau ke Bandung. Lo mau nemenin gue?"
"Ke Bandung ngapain?"
"Ada dokumen papa yang ketinggalan terus besok saudara dari papa mau ambil dokumen itu."
"Harus hari ini?"
"Iya. Soalnya Tante cuma ada kesempatan hari ini doang."
"Yaudah gue nemenin lo, karena pasti papi sama mami nyuruh gue. Tapi, kita pulangnya cepet ya, soalnya gue mau malam Minggu sama Laura."
***
Ayna dan Gavin sudah siap dan akan segera berangkat ke Bandung. Mereka lebih dulu ke rumah orangtuanya Gavin untuk mengambil mobil.
Kini mereka sudah di dalam mobil sedang perjalanan menuju Bandung.
Tidak ada obrolan di antara mereka, yang ada hanya suara musik yang diputar untuk memecahkan keheningan saat ini. Gavin fokus menyetir dan Ayna sedang memandang keluar lewat kaca jendela mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAVNA [Perjodohan] END
Teen FictionAyna tidak pernah menyangka akan menjadi seorang istri dari cowok yang akan dijodohkan dengannya, teman kelasnya waktu smp yang bernama Gavin. Gavin sendiri juga tak menyangka adanya perjodohan dari orangtuanya. Apalagi disuruh menikah di umur yang...