10. Cita -Cita

3.5K 117 5
                                    

Ayna dan Gavin sudah pulang dari sekolah. Mereka juga sudah mengganti seragamnya menjadi pakaian rumah. Ayna sedang rebahan di kasur. Sementara Gavin sedang di balkon melakukan video call dengan Laura.

Setelah beberapa menit berlalu Gavin masuk dan duduk di sofa. Ia sedang chatingan dengan Laura sesekali senyum-senyum. Ayna yang sempat meliriknya berusaha untuk tetap cuek.

Beberapa menit Ayna mengingat sesuatu.

"Gav."

"Hm?"

"Tadi lo dihukum gara-gara apa?"

"Nanti aja dibahas. Jangan ganggu dulu. Gue lagi asik main tebak-tebakan sama Laura."

"Yaudah" Ucap Ayna beranjak keluar kamar. Ia duduk di sofa depan televisi.

Tidak lama Gavin keluar dan ikut duduk di sofa.

"Tadi lo nanya apa?" Tanya Gavin.

"Udah selesai chatan sama Laura? Atau masih sementara chat?"

"Udah. Hp gue lowbet jadi dicas dulu. Lo liat kan gue gak pegang hp."

"Jadi tadi--"

"Bentar, Na. Kita ngobrol bagusnya ada jus."

Ayna segera pergi membuat dua gelas jus jeruk untuk disuguhkan di obralannya. Tidak membutuhkan waktu lama akhirnya dua gelas jus sudah diletakkan di meja. Mereka pun mulai mengobrol.

"Gini kan bagus. Jadi apa?" Tanya Gavin setelah menyeruput jusnya.

"Tadi lo dihukum gara-gara apa?"

"Oh itu. Gara-gara lagi sementara dikasih tugas tapi gue sama Farel dan Aska malah ngobrol. Terus kita sampai lupa ngerjain tugas."

"Kalian bukan lupa tapi sengaja."

"Beneran, Na, kita bertiga sampai lupa karena keasikan ngobrol."

"Siapa suruh kalian malah ngobrol. Emangnya kalian obrolin apa?"

"Farel ceritain mimpinya ke kita. Terus gue sama Aska jadi ikutan saling cerita tentang mimpi juga."

"Gue pikir lo udah ada peningkatan setelah masuk SMA. Ternyata malah makin menjadi."

"Gue udah ada perubahan kok."

"Apa?"

"Dulu waktu SMP kan gue jarang ngerjain pr atau tugas. Kalau sekarang gue udah selalu ngerjain tugas dan pr."

"Tapi dari hasil nyontek."

"Gak apa-apa yang penting ada usaha. Lagian orang itu sendiri gak masalah gue nyontekin punya dia."

" Lo harus usaha lagi buat gak nyontek. Lo coba buat ngerjain sendiri."

"Susah, Na."

"Yaudah kalau misalkan ada pr, kita sama-sama ngerjain pr lo, gimana?"

"Kita belajar bareng gitu?"

"Iya, gue bakal bantu lo buat ngerjain pr."

"Kenapa gak lo sendiri aja yang ngerjain pr suami lo?"

"Lo harus ikut ngerjain juga , gue bakal bantu lo."

Gavin tampak berpikir. "Mulai kapan?"

"Lo ada pr gak sekarang?"

"Gak ada. Buat besok juga gak ada."

"Yaudah, kalau besok-besok lo ada pr kita mulai ngerjain bersama."

"Oke. Kalau pr lo sendiri?"

"Biar gue sendiri aja yang ngerjain."

"Lo kenapa tiba-tiba mau bantuin gue ngerjain pr, hm?"

GAVNA [Perjodohan] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang