PREGNANT

646 33 2
                                    

⸻ ⤵
▶️

Melihat apartemen yang kurang terawat siang Jennie berinisiatif untuk membersihkannya agar lebih nyaman untuk di tinggali.

Melihat beberapa perabotan rumah yang kotor membuatnya risih sendiri. Debu-debu memenuhi perabotan yang masih tertutup kain putih tanpa tersentuh membuatnya selalu terbstuk, pojok pojok ruangan yang mulai menjamur dan menguning dan ada atap yang bolong

Meski ia tidak memimpikan menjadi ibu rumah tangga tapi jika melihat seperti ini siapa yang betah.

"Apa yang terjadi di rumah ini. Rumah ini tidak ada bedanya dengan rumah hantu" pekiknya bergidik melihat keadaan rumah yang seperti ini.

Jennie mengikat kepalanya dengan kain lalu bersiap untuk berperang melawan debu. Ia menyalakan lagu sebagai penyemangat. Di bantu Hanks perlahan Jennie membersihkan setiap ruangan mulai dari ruang tengah.

"Forever Young!!"

Badanya menirukan gerakan didalam video sambil menyanyikan lirik lagu yang di putar dari ponselnya. Meski ini lagu lama namun masih enak di dengarkan sampai sekarang.

Jennie berjalan kesana kemari mengumpulkan kain yang menutupi semua perabotan dari seluruh ruangan. Gulungan itu terlihat besar hingga 2x lipat badannya.

"Besar sekali tanganku tidak muat" ia kesusahan sendiri membawanya, sementara Hanks yang mengekor sambil menggonggong.

Baru mau melewati pintu gulungan ditangannya malah menghalanginya, jadi dia harus mengurainya lagi di depan pintu baru bisa di bawa keluar. Setelah itu ia mencucinya dengan cara tradisional yaitu dengan cara diinjak-injak.

Tidak lama setelah selesai Jennie mengambil menggerakkan kemoceng kesana kemari sembari menggoyang pinggul ala dance hiphop diiringi lagu dari band yang sama.

"How..! How You like that! You gon like that tharara that thathahat" Lagi lagi ia menirukan lirik lagu itu hingga membentuk suara aneh dari mulutnya.

"bada-bing bada-boom boom boom.." ia tertawa sendiri menyanyikan lagu itu dengan mulutnya sendiri agak aneh menyanyikanya di usianya yang sudah bukan remaja lagi. Jennie merasa senang dan bebas.

Berpindah dari satu perabot ke perabot lainnya dengan gerakan ekstra disambung tarian yang entah apa.

Ketika membersihkan meja yang berdebu, berkali kali dia bersin ketika debu tebal itu menusuk hidungnya.

"Achooo!! Aishh.. Kenapa debu ini tidak bisa hilang" gerutunya mengibaskan tangan di depan wajahnya sendiri. Sesekali ia merenggangkan ototnya yang pegal.

Setelah membersihkan semua perabotan, Ia kembali keruang tengah.

Wanita yang kini berpakaian kumal itu memasuki kamar menyingkirkan semua barang lalu mulai mengepel lantai. Ia menggunakan kain seadanya yang terlihat.

Meski Awalnya bingung bagaimana caranya mengepel lantai hanya dengan selembar kain namun akhirnya dia melakukannya hanya dengan tangan kosong

"Bodo amatlah.." ia menyincingkan lengan bajunya terlihat samar bekas luka di lengannya. dengan bergerak seperti ulat ia menyeret ksin itu di lantai, yang mana malah membuat dengkul dan pinggangnya sakit.

SECOND CHANCE : Love will [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang