STALKER

218 34 0
                                    

Jennie dan Rosé sampai di rumah Nyonya Kim. Di basement rumahnya berjajar macam macam koleksu mobil milik Jennie yang baru saja ia dapatkan kembali setelah perceraiannya dengan Jaehyun berhasil ia menangkan. Di ruangan yang luas itu berjajar Luxury Car di antara Taycan 4S Cross Turismo, 911 Turbo S, Huracan Evo Spyder dan masih ada yang lain yang tidak Rose ketahui jenisnya. Rose memarkirkan Panigale V4 nya di sisi paling kanan yang paling dekat dengan pintu keluar.

Di dekat pintu masuk Jennie masih menunggunya untuk masuk bersama sama. Ia membuka pintu itu begitu Rose menghampirinya. Dari arah dalam Hanks berlari menghampirinya mengintari kaki kakinya seakan baru pertama kali melihat pemiliknya itu. Rose pun berjongkok mengusap lembut rambutnya.

"Hankeu-ya kau semakin gendut saja" ujar mengusap lembut bulu anjing itu sampai menjulurkan lidah kegirangan.

"Ayo masuk. Kau bilang akan tinggal bersama ku kan?. Disini kita akan tinggal sementara waktu" ucapnya membuka pintu untuk Rose masuk. Rose mengamati sekeliling rumah itu dengan seksama.

"Disini?. Kau yakin kita akan tinggal disini? Hanya berdua saja?" Rose bertanya cemas melihat ruangan dalam rumah itu terlihat sangat luas. Tiba tiba saja ia menjadi cemas.

Disana Mereka langsung disambut penampakan ruangan yang luas dengan interior berwarna kemasan, kursi yang besar dan meja berukiran emas. Rose sempat mengamati berkeliling ruangan itu kagum.

Seorang pelayan wanita menghampiri mereka berdua sambil membawa Baby JR yang saat itu masih terbangun sehabis minum susu.

"Selamat datang Nona Jennie, Nona Rose" sapa wanita berusia 50 tahunan itu. Rose menunduk sopan kepadanya.

"Sejak Mommy tidak ada di rumah ini hanya tinggal Ahjumma dan beberapa pelayan saja." Ucap Jennie menaruh tasnya lalu segera menyambut anak laki laki semata wayangnya. Rose mengikutinya dari belakang.

"Chagiya, Mommy wasseoyong..." menggendongnya di dadanya. Rose pun ikut tersenyum memandangi bayi imut itu. Bayi itu masih berusia beberapa minggu belum banyak hal yang bisa ia lakukan  baru bisa makan, tidur dan buang air saja sisa waktunya di habiskan untuk tidur.

Melihat Jennie yang menggendong Baby JR membuat Rose meraskan sesuatu yang lain yang muncul di dalam dirinya. Rasa ingin melindungi dan memiliki ia tidak ingin Senyum manis Jennie dan bayi itu lenyap dari pandangannya.

"Sayang, coba lihat siapa yang datang?" Jennie menarik lengan Rose untuk mendekat padanya. Awalnya Rose sempat protes tapi ia kemudian menyapa bayi laki laki itu.

"Anyeong Baby JR" Sapanya dengan tersenyum secara natural mengusap pipi gempal bayi itu lalu menggendongnya di kedua tangannya. Jennie dan Rose tersenyum mengamati bayi itu yang nampak riang di dalam pelukannya .

"Noona-ya noona panggil aku noona Roje" Rose memberi tahu sambil menggendong Baby JR di tangan.

"Mana bisa kau menyebutkan namamu seperti itu, aku tidak mau punya anak yang usianya hampir seperti ku" Desis Jennie kesal.

"Ya! Terus kau mau aku di panggil apa?" Protes Rose tidak terima

"Kau cocok di panggil auntie" balas Jennie.

Da-eok Ahjumma yang masih berada di sana memperhatikan mereka berdua yang terlihat akrab seperti saudara. Wanita itupun tersenyum.

"Aku tidak menyangka bayimu bisa seimut ini dan dia sangat sehat sepertini" ujar Rose terkesima dan kagum melihat bayi itu. Meskipun berat tidak seperti bayi seumurannya tapi badannya terlihat berisi dan bayi ini sungguh terlihat sangat tampan.

"Aku awalnya juga tidak mengira dapat melahirkanya Rose, aku tidak akan mampu merawatnya sendiri seorang diri" ucap Jennie dengan nada yang patah. "Tapi aku berfikir akan lebih tidak manusiawi jika aku menempatkan kekesalan dan kekcewaan ku padanya".

SECOND CHANCE : Love will [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang