MEMORIES

476 39 0
                                    

Hallo its JEaNNIEbLUST,
Chapter ini sepertinya terasa panjang dan membosankan.., aku tau kalian pengennya cepet cepet tapi aku punya tanggung jawab menceritakan dengan lengkap jadi mohon bersabar nikmati aja ceritanya, skip juga gak masalah sih hehe..

Please vote and selamat membaca...

🌹





Sinar terang berpendar membawanya kesuatu tempat. Tempat itu tidak asing namun ia tidak mengingatnya. Langit Malam itu terlihat sangat cerah bertabur bintang, Bulan pun terlihat sangat jelas. Bunyi riak air sungai mengiringinya.

Ia mendapati duduk bersanding dengan seseorang di sebuah dermaga. Seseorang yang wajahnya tidak terlihat namun pada saat itu ia merasakan adanya hubungan yang dekat dengannya.

Angin berhembus menerpa wajah mereka. Gadis yang berada di sebelahnya terlihat kedinginan tubuh kecilnya gemetar meski ia tidak menunjukkannya.

Dengan lembut tangannya bergerak lagi kali ini ia mengusap pundak gadis itu. Ia juga mendengar suaranya sendiri berbicara dengan gadis itu.

"kau tidak kedinginan Jen?". Tanganya bergerak memberikan kehangatan untuk gadis itu.

Gadis yang ia panggil Jen itu menatapnya, bibirnya melengkung memperlihatkan senyum yang manis namun ia hanya dapat melihat sebatas bibirnya saja.

"tidak, aku justru merasa hangat dan nyaman bersama mu, Rose". Ucap gadis itu menikmati pelukan darinya.

{Rose? Gadis itu memanggilku dengan nama itu tapi mengapa aku sama sekali tidak dapat melihat wajahnya.}

Gadis itu menggeleng lalu semakin menyenderkan kepalanya di dada seorang yang mengaku Rosé. Ia menggeleng merasakan usapan lembut tangannya. Entah mengapa Ia merasa senang ketika gadis itu dapat mengandalkannya.

"Pemandangan dari dermaga ini indah sekali aku baru tahu ada tempat seperti ini di Han Gang" Ia menghirup udara malam menikmati angin sejuk yang menerpa wajahnya.

"Kau menyukainya kan, sudah ku bilang kan malam pun bisa kita nikmati kalau tahu tempatnya" ujar gadis itu lagi.

"Kau mau tahu apa yang lebih ku sukai?" Ia melihat gadis itu menatapnya dengan lembut.

"Apa tu?" Ia menoleh adanya. Ia bisa merasakan saat ini gadis bersenyum indah itu tengah menatap padanya seakan ia menyalurkan perasaannya lewat matanya. Meski ia tidak bisa melihatnya ia bisa merasakan getaran yang ada di sekitar mereka pada saat itu.

Perlahan wajahnya mendekatinya. Sebelah tangannya sudah lebih dulu menahan tengkuk gadis ini , dengan perlahan dan lembut mengecup bibir manisnya.

"Kau" bisiknya pada gadis ini. "Kau yang paling aku sukai di dunia ini" ia mengucapkannya ketika bibir mereka bertemu. Sekilas gadis ini tersenyum mendengar nya sebelum membalas lumatan manisnya.

Sekarang ia baru mengerti dari semua percakapan yang mereka hanya fokus senyum manisnya saja itulah mengapa ia tidak dapat melihat wajahnya

Ia diam sesat memandang wajah gadis bertubuh kecil dengan senyum manis ini. Manik matanya berkilat menatap penuh arti.

"Aku menyayangi mu, Jennie" ucapnya menatap mata kucing di hadapannya. Kali ini ia dapat melihat wajahnya walau samar.

{Tadi aku memanggilnya apa?.. Jennie?}

"aku juga menyayangimu, Rose" bisik gadis ini sambil kembali menangkup bibirnya sembari mengalungkan lengannya di lehernya badannya begitu dekat sampai seperti bisa mencium wangi parfumnya.

SECOND CHANCE : Love will [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang