SWEET SORROW
Setelah mendengar suara tembak tidak jauh dari kamarnya Chanyeol menemukan Nyonya Kim yang sudah di bernyawa dengan luka tembak dan berdarah darah, disebelahnya menemukan Jiyong yang terdiam menekuk lututnya menetes air mata.
Chanyeol syok melihat situasi mengerikan itu. Bagaimanapun Nyonya Kim adalah sosok orang tua dari sahabatnya yang juga merupakan pemilik perusahaannya di kantor.
"Jiyong Sunbae.. " Chanyeol menenangkan Jiyong ketika paramedis membawanya dengan tandu kedalam ambulance.
Upacara pemakaman segera di lakukan saat itu juga, Nyonya Kim disemayamkan di rumah duka sebelum di kremasi dan akan di simpan di Kolumbarium bersama dengan Tuan Kim.
Sekedar informasi, Finansial Keluarga Kim dulu tidak sekaya sekarang itulah mengapa pada saat Tuan Kim meninggal mereka memilih menyimpannya di kolumbarium.
Beberapa karyawan termasuk Jiyong, Jisoo, Jisung, Taehyung memberikan penghormatan terakhir di depan peti jenasah Nyonya Kim sebelum di lakukan krematorisasi. Upacaranya di lakukan secara tertutup di rumah duka rumah sakit pagi ini tanpa melibatkan media dan hanya orang dalam saja yang menghadiri upacara tersebut.
Jiyong menaruh sebuket bunga di dalam tempat abu kedua kakaknya berada sebagai simbol penghormatan terakhirnya, matanya tampak memerah dari balik kacamatanya Kedua tangannya menutupi wajahnya tak kuasa menahan airmatanya.
Di rumah sakit Lisa menyusul ke rumah sakit setelah di beritahu Bobby tentang keadaan Rosé saat ini. Lisa buru buru datang ke rumah sakit saat itu juga.
"Bagaimana keadaannya?" Tanya Lisa tampak panik dan cemas menemui Chanyeol di depan ruang operasi.
"Rosé masih berada di ruang operasi sejak tadi pagi" Chanyeol menjelaskan.
"Bagaimana bisa ini terjadi.." Lisa mulai meneteskan air matanya, kedua lututnya jatuh kelantai di hadapan pintu berlapis kaca itu.
"Rosé terluka saat akan membawa Jennie dari suaminya yang telah mengurungnya, tapi ini sudah berakhir" Chanyeol menjelaskan tidak melepaskan tangannya dari pundak Lisa. Ia yang gampang emosi.
"Siapa yang membuat Chaeyoung seperti ini? Katakan padaku akan ku balas perbuatannya" Lisa meraung raung di sela sela tangisan. Gadis tempramen itu tidak terima sehabatnya yang paling disayanginya terluka seperti itu.
"Lis.. Lis.. sudah.. Rosé akan baik baik saja.." Chanyeol menahan Lisa yang menangis histeris di dadanya .
"Aku tidak bisa diam saja.. kau tidak tahu bagaimana aku merawatnya sewaktu dia hilang ingatan" kegusaran terlihat menguasai Lisa menyimpan dendam dalam dirinya.
"Lis.. aku tahu.. sudah.. bisakah kau tenang? Pria itu sudah dalam penjara saat ini. Kau hanya perlu menunggu Rosé kembali pulih.." perlahan Chanyeol menenangkannya, menepuk pundaknya lembut agar dapat mengendalikan emosinya.
Lisa perlahan mereda ketika Chanyeol merangkulnya, Chanyeol dapat merasakan kepedihan yang di rasakannya.
Di lain ruang pasien Jennie yang terbaring lemah perlahan membuka matanya, terasa perih ketika sinar lampu mengenai matanya. Ia melihat sekeliling sebelum berusaha menggerakkan badannya untuk duduk. Ia menyadari ia sudah tidak berada di kamar itu lagi.
Satu satunya yang terbesit di pikirannya adalah segera bertemu dengan Rosé. Saat ia tidur tadi ia seperti mendengar suara di kepalanya, ia juga sempat seperti melihat Rosé yang memanggilnya.
"Rose.. dimana dia?"
Ketika ia akan turun dari ranjang, hampir saja mencabut infus yang ada di lengannya, Seorang perawat memasuki ruangan ia melihat Jennie yang menatapnya ia segera memanggil dokter dan keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND CHANCE : Love will [✓]
FanficFinish : May 31, 2024 Discription : Tiga tahun masa pernikahan Jennie dan Jaehyun ternyata tidak berjalan lancar. Jaehyun sama sekali belum pernah menyentuh Jennie dan 'mengurungnya didalam rumah mewahnya tanpa di beri nafkah yang layak seakan ingi...