SCII 25 - UNDER ARRESTED
Ketika Jiyong dan teman-temannya sampai di rumah ahjumma telah dibawa kerumah sakit dengan ambulan oleh para medis. Polisi setempat juga sudah berada disana sejak malam hari.
Jennie tengah terduduk lesu di sisi tempat tidurnya menatap kosong ranjang bayinya. nampak sangat berantakan. Dress formal yang di pakainya terlihat lusuh, rambutnya tidak kalah berantakannya. Make up di wajahnya sudah pudar. Terduduk lesu di sofa berbalut jas milik Yoonsan. Dia terlihat mirip seperti mayat hidup akibat terjaga semalaman tadi.
Ia merasakan kekosongan , Kemarin ia menghabiskan malam di rumah bersama teman-temannya, lalu hari lainnya bersama dengan Rosé. Tapi malam ini ia harus melalui nya sendirian agak terasa canggung belum lagi ia masih takut berada di dalam kamar.
Bayi laki laki itu tersenyum melihat wajah Jennie tangannya yang kecil terangkat menyentuh wajahnya. Terasa hangat. Mata bayi itu mirip dengan Jennie sipit seperti mata kucing dengan manik mata berwarna coklat. Namun pipinya terlihat cubby dan bibirnya tipis hidungnya sedikit lebih panjang.
Ia tidak menyadari teman temannya berada disana. Jisoo mengulurkan tangannya lembut “Jennie kau tidak apa-apa? Kau tidak terluka kan?”
Menyadari kehadiran teman temannya tangisnya pecah saat itu juga. “Mereka mengambil bayiku”
Hatinya terasa remuk kehilangan. Jisoo yang cemas memberikan pelukan hangat berharap dapat menenangkan gundah hatinya. Begitu juga teman temannya berusaha menghiburnya dengan lembut.Semua temannya sudah tahu apa yang terjadi dan siapa yang sedang Jennie hadapi. Jiyong sudah menjelaskannya dan ini memang menyakup perusahaan juga.
Jiyong melihat gadis mengenaskan itu turut bersimpati seperti mengerti apa yang tengah ia rasakan. Ada sesuatu dalam dadanya melihat keponakan gadisnya yang malang.
“Keluarga Cha. Dia seorang pensiunan polisi dan paling di takuti oleh seluruh petinggi dan pemerintahan. akan melakukan apapun untuk mendapatkan keinginannya. Dia tidak main-main dalam memberi hukuman pada seorang yang tidak bersalah demi uang. Aku khawatir dia akan melakukan hal yang akan membahayakan nyawamu” Jiyong terdengar khawatir.
“Jennie, kau tidak perlu khawatir aku akan segera mengurusnya, biar aku yang melakukannya” Jiyong berbicara pada Jennie, berusaha meyakinkan.
“Tidak paman, aku takut terjadi sesuatu pada bayiku.. aku harus segera membawanya pulang”
“Aku tahu Jen, tapi mereka tidak akan mudah mengembalikan putramu meski mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan”. aku akan menyuruh Tim khusus untuk menjagamu”
“Tidak. Aku yang akan menemuinya cuma aku yang mereka ingin temui” Jennie melirik arloginya di tangannya” waktunya tidak banyak Uncle..” Jennie meremas lengan Jas Jiyong.
“Baiklah… kau yang akan menemuinya tapi aku tetap tidak bisa membiarkanmu kesana seorang diri. Aku dan lainnya berjaga di sekitar tempat itu. Jika terjadi sesuatu padamu aku akan segera melindungi mu”
“aku sudah menghubungi kepolisian dan pihak berwajib nomernya akan segera di lacak keberadaannya, kita akan segera mendapatkan bantuan” Lapor Yoonsan sehabis mengangkat telepon di ponselnya
Jennie bangkit dan berjalan meninggalkan ruangan tidak memperdulikan penampilannya segera melangkahkan kaki menuju mobil, namun lengannya di tahan oleh Jisoo.
“Jjamkan..” tahan Jisoo. Jennie berbalik hendak protes. Jisoo kembali bersuara“kau tidak akan pergi dengan penampilan seperti itu kan?”. Ucapannya membuat Jennie mengendus lengannya sendiri lalu mengerutkan hidung.
“Kau akan melawan seorang mafia hukum harus tunjukan kalau kau memiliki keberanian seperti Ayahmu, kau tidak boleh terlihat lemah didepan mereka” ucap Jisoo. Kelima temannya mengangguk setuju.
![](https://img.wattpad.com/cover/166402897-288-k832664.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND CHANCE : Love will [✓]
FanfictionFinish : May 31, 2024 Discription : Tiga tahun masa pernikahan Jennie dan Jaehyun ternyata tidak berjalan lancar. Jaehyun sama sekali belum pernah menyentuh Jennie dan 'mengurungnya didalam rumah mewahnya tanpa di beri nafkah yang layak seakan ingi...