GUILT

323 31 3
                                    

⸻ ⤵
▶2/2 part

DRAMA..

Memasuki dunia perkuliahan Jennie diberi kesempatan merasakan bekerja di perusahaan Ayahnya  itu seperti magang untuk membiasakan diri.

"Kalau begitu bekerjalah di perusahaan Appamu, kau tidak perlu kerja paruh waktu di tempat lain. Mommy yang akan membayar upahmu" tawar Nyonya Kim yang kini menjabat sebagai CEO pengganti Tuan Kim setelah beliau meninggal.

"Lagipula sudah saatnya kau ikut terjun dalam perusahaan menggantikan Appamu. Mommy tidak terlalu mengerti tentang bisnis" ujar Nyonya Kim. Dipandangnya foto mendiang Tuan Kim yang terpajang di dinding

Seperti yang di rencanakan Jennie akan meneruskan perusahaan itu kelak maka Jennie harus membiasakan dengan lingkungan kerja. Tidak ada pilihan lain.

Jennie pun langsung di tempat kan sebagai asisten junior di perusahaan. Setelah mengirimkan berkas lamaran kerja.

Seperti pekerja pada umumnya meski mendapatkan jabatan yang tinggi Jennie di tempatkan di level pertama. Tidak banyak yang tahu tentang keberadaan Jennie sebagai anak pimpinan perusahaan kecuali kalangan tertentu saja.

Suatu ketika Jennie di mintai tolong oleh seniornya untuk menggandakan data yang akan di gunakan untuk presentasi.

Jennie yang masih belum terbiasa dengan peralatan perkantoran mengalami kesulitan untuk mengoprasikannya. Ia melihat sekitar namun semua pekerja sedang sibuk dengan tugasnya masing masing.

Seorang pria karyawan berjalan melewatinya, awalnya Jennie ingin meminta tolong namun pria itu tidak mau berhenti.

Tapi tiba tiba seorang Pria berbalik mendekati setelah Jennie hampir frustasi karena alat ini tidak juga bekerja secara semestinya.

"Apa kau mengalami kesulitan?" Tanya pria itu melihat Jennie yang kesusahan dengan mesin fotokopi.

"Biar ku bantu" ucapnya membantu mengeluarkan sesuatu yang di ketahui untuk menyimpan beberapa kertas kedalam mesin itu.

"Oh begitu rupanya.., Pantas saja kertasnya tidak mau keluar" Jennie kagum memperhatikan bagaimana alat itu akhirnya bekerja dengan semestinya

"hoksi.., Apa kau karyawan baru disini.. aku tidak pernah melihat mu sebelumnya?" Tanyanya memecahkan keheningan.

"Hm.. ya.. kira kira seperti itulah" jawab Jennie berbohong tidak ingin statusnya di ketahui banyak orang. Meski tidak sedikit dari kalangan atas yang mengenal Jennie. Mungkin tidak dengan pria ini

"Perkenalkan namaku Brandon, aku bukan karyawan disini tapi aku cukup menguasai dan sering berada daerah ini" Pria itu mengulurkan tangan sambil meperkenalkan diri.

"Oh.. begitu ya.." Jennie tersenyum canggung lalu menyambut tangan pria itu. "Jennie, panggil saja Jennie"

"Jennie, nama yang manis.." sebuah senyum tipis terukir di wajah pria itu muda itu.

Apakah itu pujian untuk menggoda?. Jennie tersenyum kaku melihatnya.

"Kalau kau butuh bantuan terutama bagian ini panggil saja aku, aku ada disini hampir 24 jam. Aku di bagian produksi dan design. Aku bilang hampir berarti tidak mesti ada" jelasnya mulai menjalankan program di komputernya

SECOND CHANCE : Love will [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang