Chapter 17

1.2K 34 0
                                    

"Andaikan kau datang kembali... jawaban apa yang kan ku beri... adakah jalan yang kau temui... untuk kita kembali lagi... bersinar lah bulan purnama seindah serta tulus cintanya bersinar terus sampai nanti lagu ini ku akhiri...."

Suara merdu di dalam stadio mengalun dengan merdu, suasana menjadi sad ketika Lili menyanyikan nya dengan suara lembut.

"Sumpah sad gue denger nya lo kalau nyanyi menghayati banget sih," kata Aina menghapus air matanya dengan tisu.

"Lo aja menghayati, padahal nggak punya masa lalu juga."

"Pulang yukk, udah hampir jam sembilan," kata Aina.

"Astaghfirullah," kaget Aina dan Lili melihat mata Elvira sudah sembab, terlalu fokus menyanyi Lili tidak sadar kalau Elvira menangis tanpa suara.

"Kan, nggak jadi sad gue...tanggung lah gue udah mahal mahal bayar," cemberut Elvira, kepalang udah bayar mahal ngapain pulang cepat lagian di rumah nganggur.

Lili berdecak melihat hendphone nya berdering seratus kali lebih panggilan dari Rafael.

"Ngeselin banget sih adik Kakak, nggak bisa apa? Liat orang bahagia," kesal Inara memperlihatkan hendphone nya pada Elvira.

Elvira mengidik bahu acuh, Rafael sempat menegur nya untuk tidak mengajak Lili karena Rafael tau Elvira banyak tingkah, bisa bisa Lili selingkuh darinya.

"Angkat, kasian adek gue butuh kepastian."

"Halo...."

"Dari mana ha! Tau aturan kan lo pacar gue."

"Baru jadi pacar aja udah kek gini tersiksa banget tapi dia baik," batin Lili berdecak.

"Denger nggak!" bentak Rafael diseberang.

"Iya! Kita udah putus kalo...."

"Mau main main? Kita sampai kapan pun nggak akan putus, satu lagi ubah cara bicara kamu jadi aku kamu!"

Lili mematikan sambungan telepon sepihak, males mendengar ocehan unfaedah dari Rafael nambah dosa saja.

"Nyesel pernah kenal adik kak Elvira," keluh Lili merosot di sofa tempat mereka bernyanyi.

Elvira terkekeh saja, ia tidak peduli dengan hubungan adik nya dan Lili yang penting mereka berdua jangan berpisah itu saja.

****
Next
#Acc_min

Posesif BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang