CHAPTER 4

2.4K 72 3
                                    

#Posesif_Boyfriend
#part_4

"Bisa makan sendiri?"

"Nggak."

"Gue mau pulang."

Rafael menatap Lili tajam, "terus siapa yang ngobatin gue?"

"Katanya orang kaya," ejek Lili.

Lili mengambil tasnya di atas sofa, ia tidak menghiraukan Rafael yang menatap dirinya seperti mangsa.

Saat ingin membuka pintu, ia baru ingat, pintu akan terbuka mengunakan kartu. Sedangkan kartu nya berada di tangan Rafael.

Lili membalikkan badannya menghadap Rafael, "kartunya." Pinta Lili.

Pranggg!

Lili memejamkan matanya, Rafael marah.

"Lo boleh keluar, tapi..... lo jadi pacar gue."

Lili menggeleng tegas, "nggak akan!"

Rafael tersenyum miring, "teman lo jadi taruhan." Rafael menunjukkan foto Aina yang sedang tertunduk lemah di hadapan beberapa preman.

Lili mengepalkan tangannya.

"Oke! Gue mau! Bukan berarti gue cinta sama lo, ini semua demi keselamatan Aina!" Bentak Lili.

"Bagus." Rafael berjalan menghampiri Lili, lalu memeluk tubuh Lili tanpa dosa.

"Mat*  aja lo Rafa!" Batin Lili.

"Sekarang lo boleh pulang, ini kartu nya, kamu bisa kesini kapan saja."

Wekkk, Lili rasanya ingin muntah mendengar cara ucapan Rafael yang sudah berubah.

Cup
Rafael mencium kening Lili.

Lili menghapus bekas ciuman Rafael secara kasar menggunakan tangannya.

Rafael yang melihatnya marah.

"Sekali lagi lo hapus, gue pastiin....."

"Iya iya."

Rafael tersenyum menang, lalu mencium kening Lili lagi, setelah itu Lili benar benar menghilang dari pandangannya.

"Lili Lili, akhirnya gue bisa dapetin lo, sampai kapanpun gue nggak akan lepasin lo." Guman Rafael menatap foto Lili.
Next
#Acc_min

Posesif BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang