CHAPTER 16

1.3K 30 0
                                    

Lili sedari tadi ia melengos, Rafael mengoyang goyangkan lengan Lili meminta maaf pada perempuan itu prihal ia tidak cepat cepat menolong Lili tenggelam di kolam.

"Fine, gue bakal cari cewek lain, cewek ngambekan kayak lo mending di buang ke lautan." Rafael bangkit dari duduknya.

"Cari aja, cowok mana yang nggak suka sama gue?" tantang Lili meremehkan Rafael.

Rafael berbalik badan, "owh, sekarang lo mau main main sama gue? Jangan lupa gue bisa berubah kapan saja," bisik Rafael tersenyum licik, setelah ini ia yakin Lili tidak berani.

"Siapa takut," tantang Lili, sebenarnya di dalam hatinya sudah deg degan tapi ia tepis rasa takutnya pada Rafael.

"Sekarang udah suka tantangan ya? Mulai dari mana sayang?" kata Rafael mengelus rambut Lili.

Lili menyentak tangan Rafael, dirinya bukan wanita murahan yang mudah saja di perlakukan tidak baik oleh laki-laki termasuk Rafael.

"Sifat kamu sama kayak dulu! Nggak pernah berubah, br*ngs*k, mulai sekarang kita putus!"

Rafael mencengkeram bahu Lili kuat sampai Lili mengaduh sakit tak ia hiraukan, "mau tau sebr*ngs*k apa gue?"

Untung saja UKS saat ini sepi, jadi tidak ada orang yang melihat pertengkaran mereka.

"Awas!" Lili mendorong tubuh Rafael hingga laki-laki itu hampir terjungkal ke belakang jika ia tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya.

"Arggggggggggghh," frustasi Rafael mengacak rambutnya, masalah sepele saja baperan! Dasar cewek.

***
"Mau kemana lo?" tanya Aldi berpas Pasan dengan Aina.

"Kelas."

"Enak ya bisa peluk pelukan dengan guru olahraga, murahan!"

Aina mengeleng tak percaya, ia pikir Aldi laki laki yang bisa menjaga ucapan, ternyata pikirannya salah.

"Murahan? Ckk nyawa gue bisa melayang kalau pak Alan nggak nolongin gue!"

Aldi terkesiap, apa ia salah bicara? Perasaan ia mengungkapkan perasaan nya dari dalam hati, tapi Aina bisa marah sebesar ini.

"Owh, satu lagi gue nggak peduli." Kata Aldi meninggalkan Aina.

"Cowok gil* ditolak malah ngamuk," dengus Aina.

Next
#Acc_min

Posesif BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang