CHAPTER 26

1K 28 0
                                    

"Mau pulang," rengek Lili di dalam dekapan Aina.

"Besok kita pulang, sekarang udah malam tidur ya?"

Lili menggaguk lemah, ia tidur memeluk tubuh Aina.

Tanpa mereka sadari bahwasanya Elvira mendengar percakapan mereka dari luar tenda.

"Maaf," lirih Elvira, matanya melihat Rafael termenung di depan api yang sebentar lagi padam.

Rafael yang sadar diperhatikan menatap kakaknya lekat, "tidur kak."

Elvira masuk kembali ke dalam tenda yang sama, didalamnya terdapat Aina dan Lili yang tertidur pulas.

**

Sekitar jam 5:00 Lili sudah bangun membereskan barang nya.

Aina terpaksa bangun, matanya terasa berat untuk terbuka.

Jam enam pas mereka sudah berkumpul untuk pulang.

"Nggak asik, belum sampai di puncak udah pulang mana beres beres nya mendadak," kesal Raka bagaimana tidak jam waktunya tidur terganggu.

"Lain kali kita lanjutkan," sahut Elvira.

Rafael menatap Lili sekilas lalu ia berjalan memimpin perjalanan.

Sekitar tiga jam menempuh perjalanan Lili mengeluh capek.

"Tanggung Li, bentar lagi nyampe," kata Aldi.

"Biarin, yang mau pulang tetap lanjut," sahut Rafael cuek.

Deg!
Hati Lili berdenyut sakit, sama saja Rafael menyiksa dirinya. 

Kaki Lili dipaksa untuk berjalan lagi, tidak ada yang mengerti keadaannya selain Aina.

Elvira menghela nafas, ia merasa kasian dengan Lili tapi apa boleh buat? Adiknya egois kalau dilawan takutnya Rafael meninggalkan mereka yang tidak tau seluk beluk perjalanan untuk pulang.

Satu jam berlalu sekarang mereka sudah berada di desa tempat mereka menitip mobil.

Lama mereka bercakap, mereka pamit pulang dan berterimakasih sudah menjaga mobil.

Di dalam mobil tidak ada yang memulai percakapan, Lili diam menatap jalanan.

"Nanti kita urut kaki lo tempat mbok Sarni," bisik Aina menatap temannya kasian.

Lili menggangguk lemah.

Rafael hendak mengambil sesuatu di jok belakang yang di duduki Zyan dan Raka.

Aldi yang menyetir.

Posisi Rafael seperti memeluk Lili yang duduk di tengah.
Next
#Acc_min

Posesif BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang