Cafe

2.4K 168 16
                                    

Sebelum baca aku mau pantun dulu nih

Ikan hiu ikan lele
Ikan lele ikan hiu

Lele ikan
Hiupun ikan

Awas typo nya

HAPPY READING



“Sama saya.”

Mereka berdua langsung menoleh ke belakang dan terkejut, “Kak Dirga!” ucap mereka serempak.

“Ngapain kak ke sini?” tanya Citra.

“Hanya lewat,” jawab cowok itu dengan angkuh.

Vania menghadap depan tidak tau kenapa ia tidak berani menatap cowok itu ia menunduk memegang kotak bekalnya dengan erat.

Dirgantara memperhatikan Vania yang diam saja ia berpamitan untuk segera pergi dari sana untuk ke dua kalinya ia membuat cewek imut itu merasa tidak nyaman akan kehadirannya.

“Saya permisi,” Dirgantara pergi dari sana membuat Vania menghela nafas.

“Lo kok bisa berangkat sama si ketos!” Vania menatap sahabatnya dengan tatapan sedih sambil menggelengkan kepalanya.

Citra nampak berfikir sebentar, “Ya tandanya yang ngirim pesan itu kak Dirga lah kocak.”

“Kok bisa tau nomor Vania.”

“Nah itu yang bikin gue bingung, apa jangan-jangan dia intel."

“Maksudnya?"

♪♪♪

“Van pulang bareng!” ajak Citra ia merangkul pundak anak itu.

“Ayo!” baru mereka jalan beberapa langkah ada suara yang menghentikan mereka jalan.

“Pulang sama saya.”

Mereka berdua membalikan badan secara bersamaan di sana terlihat tubuh tinggi dengan tatapan datarnya memperhatikan cewek pendek di sebelah Citra.

“Lo pulang bareng kak Dirga?” tanya Citra dengan berbisik.

Vania melihat ke arah Dirgantara ia diam tidak menjawab pertanyaan sahabatnya itu.

“Oh yaudah gue naik angkot aja,” ucap Citra mendorong tubuh Vania ke arah Dirgantara.

Vania nampak terkejut ia memelototkan mata bulatnya dengan lucu berdiri disamping cowok itu karna perbedaan tinggi mereka berdua memang jauh membuat Vania terlihat sangat pendek jika dekat dengan Dirgantara.

“Malah adu diem sana buruan balik,” suruh Citra pada mereka berdua.

Vania melihat orang disampingnya secara mendongak dengan perlahan ia memilin jari jemarinya kemudian cewek itu jalan lebih dulu. Saat melewati Citra ia memasang ekspresi sedih  Dirgantara hanya mengikuti Vania dari belakang.

Vania yang nampak gusar jalan didepan tiba-tiba pergelangan tangannya dipegang oleh Dirgantara membuat cewek itu terkejut sambil memperhatikan tangannya.

Vania tentu diam saat Dirgantara menariknya untuk melanjutkan jalannya, “Ayo.”

Vania memperhatikan tangannya yang dipegang. Dirgantara yang paham ia tidak melepaskan dan tidak memperdulikannya sama sekali ia menarik tangan itu dengan perlahan.

My First Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang