Awas typo nya
HAPPY READING
♪
♪
♪Dirgantara duduk diruang tamu mansion mewah miliknya sendiri mencoba fokus pada pekerjaan yang ditinggalkan oleh ayahnya. Dirgantara sebenarnya malas bertemu dengan orang itu tetapi dia kekeh tetap ingin masuk dan mau menjelaskan insiden dikantin tadi ia mengizinkan dia masuk.
Kevin duduk di seberang Dirgantara wajahnya menunjukkan ekspresi bersalah, "Ayolah bray gue mau jelasin soal di kantin tadi," pintanya dengan nada melas.
Dirgantara menghela nafas panjang meletakkan dokumen dimeja dan menutup laptopnya. "Jelasin, gue gak punya banyak waktu!" Jawabnya dengan nada dingin.
Kevin mengambil nafas dalam-dalam sebelum mulai berbicara, "Gue gak bermaksud buat Lo marah atau salah paham, gue tau seharusnya gue gak deketin cewek Lo."
"Terus?" Dirgantara bersidekap dada serius mendengarkan penjelasan temannya itu.
"Tapi gue benar-benar punya perasaan sama cewek Lo," jawab Kevin santai.
Dirgantara yang mendengar penjelasan dari Kevin seketika kemarahannya muncul dia menggebrak meja yang ada di ruang tamu menatap temannya dengan tatapan sangat tajam.
Kevin tentu saja kaget dan sedikit merasa takut dengan aura temannya saat ini jantungnya berdegup dengan kencang, "Hehe gue bercanda bro," ucapnya gugup berusaha meredakan ketegangan.
Dirgantara mengatur nafasnya yang memburu ia sangat murka melihat wajah brengsek temannya ini ia kembali duduk. Suasana ruang tamu kembali hening sedangkan Kevin menggaruk kepala yang tidak gatal.
"Lo tadi ngapain marah?" Ya menurut Lo aja bang dia ngapain? Tari jaipong?
"Menurut mu?"
"Sorry-sorry beneran gue bercanda Dir gue gak ada perasaan apapun sama cewek Lo gue cuman mau temenan aja sama mereka," jelas Kevin dengan jujur.
"Pulang," usir Dirgantara kembali membuka laptop dan mengerjakan pekerjaan yang tertunda hanya karna lelucon konyol Kevin.
"Lo serius ngusir gue?" Tunjuknya pada diri sendiri.
"Pulang atau bersihin mansion?" Tanya Dirgantara melihat arah Steven dengan muka dinginnya.
Kevin berdiri jalan perlahan, "Dir Lo beneran usir gue?"
Kevin menanyakan berulang kali membuat Dirgantara risih. Dia mengambil sepatunya dan melempar ke arah Kevin hingga mengenai pantat cowok itu.Setelah kepergian Kevin Dirgantara menghela napas dan memijat pangkal hidungnya mencoba menenangkan diri dari kekacauan yang baru saja terjadi.
Sementara itu di rumah Vania sedang ramai dengan beberapa orang di sana. Ada Citra, Steven, Victor, dan printilannya. Sebenarnya Vania hanya mengajak Citra main ke rumah saja karena dia ingin punya teman di rumah dia bisa saja mengajak Jevan, Jeffry, dan Dirgantara tapi mereka punya kesibukan masing-masing.
Vania berpikir bagaimana mengundang Steven pasti akan membuat suasana makin seru karena biasanya Steven akan adu bacot dengan Citra. Namun, siapa sangka Steven datang tidak sendiri dia malah membawa rombongannya main ke rumahnya.
Sebenarnya tadi mereka sempat tidak diperbolehkan Pak Handoko masuk ke rumah karena penampilan mereka dan motor-motor yang mereka kendarai layaknya preman atau pencuri. Vania dan Citra yang mendengar keributan itu akhirnya keluar rumah. Kedua cewek itu sempat kaget melihat keramaian di depan rumahnya. Setelah Steven menjelaskan akhirnya mereka diperbolehkan masuk ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love (END)
Novela JuvenilKakak Tingkat > my first love Start : 01 Okt 22 Pub : 09 Des 22 End : 17 Agus 2024