Ditinggal Ke Luar Negeri

1.9K 129 6
                                    

Awas typo nya

HAPPY READING


Bel pulang berbunyi Vania membereskan alat tulisnya saat lagi memasukkan ke dalam tas ponselnya beberapa kali berbunyi ia mengecek terlebih dahulu ternyata ada 10 pesan masuk dari kakaknya Jeffry.

"Van mau kemana Lo buru-buru banget?" Tanya Citra.

"Citra aku pulang dulu ya kak Jeffry udah didepan sekolah," ujar Vania langsung lari meninggalkan kelasnya.

"Mau kemana dia?" tanya Steven yang juga melihat kepergian cewek itu

Citra mengangkat ke dua bahunya pertanda tidak tau," Katanya kak Jeffry udah jemput di depan sekolah."

Citra lagi enak jalan sendiri sambil dengerin musik tiba-tiba Dirgantara berhenti didepannya.

"Ape?" Dari mata Dirgantara Citra tebak cowok itu sedang mencari pujaan hatinya.

Citra memutar matanya malas, "Dah pulang Vania tadi dijemput sama abangnya."

"Kenapa dia gak bilang kalau pulang dulu," Batin Dirgantara.

"Buru-buru banget tadi mangkanya gak sempet kabarin lo kali kak," ujar Citra tau maksud dari raut wajah Dirgantara.

Dirgantara hanya menganggukkan kepala, "Yaudah mau pulang gue."

Dirgantara mengambil mobilnya langsung menuju rumah Vania.

Saat sudah berada di depan rumah kekasihnya dilihat-lihat sepertinya sepi. Ia turun untuk mengecek.

"Eh mas Dirga," ucap Pak Handoko membuka gerbang saat ada yang memencet bel.

"Dirumah lagi gak ada orang mas," ujar Pak Handoko memberi tahu.

"Kemana?"

"Loh mas Dirga gak dikasih tau sama non Vania?" Tanya pak Handoko sedangkan Dirgantara menggelengkan kepalanya karna memang dirinya tidak dikasih tau

"Mereka lagi di bandara nganterin nyonya Clarissa sama tuan John Smith," jawab pak Handoko."Katanya mau ke Singapore perusahaan di sana lagi ada masalah mas."

"Apa masalahnya?" Tanya Dirgantara akhirnya.

Pak Handoko mengangkat bahunya, "Wah kurang tau juga mas, katanya sih masalah keuangan. Tapi lebih jelasnya saya juga gak tau banyak."

Dirgantara mengangguk pelan, "Baik terima kasih saya permisi."

Pak Handoko mempersilahkan Dirgantara pergi cowok itu kembali menuju mobilnya, Dirgantara segera menghubungi Vania melalui telepon. Namun, telepon Vania tidak diangkat. Dia mencoba menghubungi beberapa kali lagi, tetap tidak ada jawaban. Ini sangat tidak biasa. Vania selalu cepat merespons panggilannya.

Dirgantara memutuskan untuk menyusul juga ke bandara.

Setibanya di bandara Dirgantara segera menuju ke area keberangkatan, matanya menelisik mencari sosok kekasihnya itu dikerumunan banyak orang disana.

Dirasa Dirgantara mengenali orang itu ia segera menghampirinya.

"Nak Dirga," ucap Clarissa dengan lembut melihat kedatangan cowok itu.

Vania yang mendengar bundanya memangil nama seseorang yang ia kenal langsung melepas pelukannya.

"Kak Dirga," kejut Vania kenapa bisa kekasihnya ini datang ke bandara.

"Sayang ayah sama bunda berangkat dulu ya," sahut John Smith.

"Jangan lama-lama ya," ucap Vania nampak sedih.

My First Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang