Awas typo nya
HAPPY READING
♪
♪
♪Dalam perjalanan pulang Dirgantara mengantarkan Vania terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke mansion nya sendiri. Selama perjalanan suasana di dalam mobil terasa hening. Tidak ada percakapan di antara mereka, hanya kebisingan ringan dari mesin mobil dan suara jalanan yang lewat. Vania duduk tenang sambil mengamati jalanan melalui kaca mobil.
Selama perjalanan pulang suasana di dalam mobil terasa tenang. Dirgantara menepikan mobilnya dipinggir jalan hingga tiba-tiba Dirgantara memecah keheningan dengan suara tegas.
"Sayang dengerin, aku gak akan nerima perjodohan konyol yang dibuat oleh Laura. Perjodohan ini hanya sepihak saja aku yakin seyakin-yakinnya keluarga aku gak akan menerima Laura sebagai menantunya karena menantu yang mereka sayang dan dianggap sebagai keluarganya sendiri itu kamu."
Vania terkejut dan menoleh ke arah Dirgantara dengan tatapan penuh harapan. "Kak Dirga, kakak benar-benar yakin?"
Dirgantara menatap Vania dengan penuh keyakinan. "Iya, aku yakin-"
Namun Vania langsung memotong dengan nada lirih sambil menunjukkan hasil jepretan foto dari nomor tidak dikenal. "Kalau Kak Dirga yakin terus maksud foto ini apa, Kak?"
Dirgantara melihat foto-foto tersebut dengan serius ekspresinya berubah menjadi bingung dan khawatir. "Dari mana foto-foto ini?"
Vania menjelaskan, "Foto ini dikirim ke aku dari nomor tidak dikenal dia menunjukkan Kak Dirga sama Kak Laura pelukan di ruang OSIS."
Dirgantara menghela napas dalam-dalam dan menatap Vania dengan serius. "Sayang kita gak pelukan dia sendiri yang tiba-tiba peluk aku. Aku juga kaget waktu itu."
Vania menatap Dirgantara dengan penuh rasa ingin tahu. "Kenapa Kak Dirga gak menghindar?"
Dirgantara menghela napas dan menjelaskan dengan serius. "Aku udah coba menghindar sayangku ini pasti sudah direncanakan oleh Laura atau mungkin orang lain makanya dia cuma ambil jepretan waktu Laura peluk aku, plis aku mohon kamu harus percaya sama aku."
Vania melihat ketulusan di mata Dirgantara. "Jadi, ini semua hanya bagian dari rencana mereka untuk membuat kita terpisah?"
"Iya," jawab Dirgantara. "Aku yakin mereka mencoba memanfaatkan situasi ini untuk menciptakan kesalahpahaman tapi aku berjanji aku gak akan biarin ini merusak hubungan kita."
Setelah mengatakan itu Dirgantara menyenderkan kepalanya di sandaran kursi mobil merasa pusing dan lelah. Belum selesai dengan tugas acara ulang tahun SMA Elang ditambah lagi dengan drama perjodohan yang Laura buat membuat hubungan mereka sedikit goyah semuanya membuatnya merasa sangat terbebani.
Vania melihat ke arah Dirgantara dengan penuh rasa kasihan dan khawatir. Setelah beberapa saat, dia tiba-tiba mengucapkan dengan lirih, "Maaf."
Dirgantara langsung membuka matanya dan menengok ke samping melihat kekasihnya menundukkan kepala dengan penuh penyesalan. "Hey, kenapa minta maaf, sayang?"
Vania menggigit bibirnya merasa sangat bersalah. "Maaf, gara-gara aku masalah Kak Dirga jadi banyak."
Dirgantara merasa terkejut. "Husst, gak boleh ngomong gitu."
Vania melanjutkan dengan suara bergetar. "Maaf kalau aku masuk di kehidupan Kakak jadi sumber masalah kalau Kak Dirga gak kenal aku mungkin hidup Kak Dirga baik-baik saja sekarang, semuanya jadi rumit setelah aku ada di kehidupan Kakak."
Dirgantara merasa hatinya sakit mendengar kata-kata Vania. "Kita putus aja ya Kak aku gak mau liat kehidupan Kakak selanjutnya hancur gara-gara masih bertahan sama aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love (END)
Novela JuvenilKakak Tingkat > my first love Start : 01 Okt 22 Pub : 09 Des 22 End : 17 Agus 2024