Awas typo nya
HAPPY READING
♪
♪
♪Sebelum Steven pulang ke apartemen ia mengantar Citra pulang terlebih dahulu tetapi cewek itu menyuruhnya untuk menurunkan di depan mini market karna ia ingin membeli sesuatu.
Setelah sampai Citra menyuruh Steven untuk segera pergi Steven merasa ada yang aneh dengan temannya ini dari raut wajahnya nampak panik. Ia meninggalkan Citra didepan mini market belum jauh dari mini market itu ia melihat dari kaca spion ada seorang cowok menghampirinya terlihat cowok itu sedang memaki-maki Vania.
Steven nampak terkejut saat cowok itu menampar pipi Citra ia turun dari motornya lari ke arah mereka berdua saat cowok itu ingin kembali menampar pipi Citra tangan Steven menahannya.
"Siapa Lo bangsat!" Bentak cowok itu pada Steven.
"Siapa gue bukan urusan lo!" Steven balas membentak memegang erat tangan cowok itu agar tidak bisa bergerak.
Citra terkejut melihat Steven tiba-tiba datang untuk melindunginya."Lo nggak usah ikut campur dia ini pacar gue!" Cowok itu berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Steven tetapi gagal.
"Pacar? Kalo pacar lo nggak berhak nyakitin dia!" Steven mendorong cowok itu mundur beberapa langkah membuatnya kehilangan keseimbangan.
"Citra siapa dia?" tanya Steven sambil tetap menjaga jarak antara mereka berdua dan cowok itu.
Citra yang masih terkejut, dengan suara gemetar menjawab, "Dia mantan gue."
Steven mendengar itu semakin marah. "Lo denger ya kalau gue lihat lo dekat-dekat dia lagi gue pastikan lo bakal nyesel!"
Cowok itu hanya mendengus kesal menatap tajam Steven dan Citra sebelum akhirnya pergi. Steven memastikan cowok itu benar-benar pergi sebelum berbalik ke arah Citra.
"Lo gapapa Cit?" tanyanya suaranya lebih lembut sekarang.
Citra mengangguk meski air matanya mulai mengalir. "Makasih Stev gue gak tau harus gimana kalau lo gak dateng."
Steven menghela napas merasa lega tangannya tanpa sadar menghapus air mata Citra. "Udah, sekarang Lo aman gue antar Lo pulang aja, ya."
Citra mengangguk dan mereka berdua berjalan ke motor Steven meninggalkan mini market dengan perasaan yang campur aduk. Perjalanan pulang terasa hening saat sampai di depan rumah Citra Steven menghentikan motornya dan mematikan mesin.
"Cit Lo beneran gapapa? Kalau ada apa-apa Lo bisa cerita ke gue."
Citra tersenyum lemah matanya masih merah. "Iya gue gapapa makasih banyak ya."
Steven tersenyum dan mengangguk. "Gue gak akan biarin ada yang nyakitin Lo."
Citra menghela napas merasa lega meski masih ada sedikit ketakutan di hatinya. "Iya, gue masuk dulu ya. Lo hati-hati di jalan."
Steven mengangguk dan menyalakan motornya lagi. "Lo juga gausah ragu buat hubungi gue kalau ada apa-apa."
Citra melambaikan tangan dan masuk ke dalam rumah sementara Steven melaju pergi meninggalkan perasaan campur aduk tentang kejadian tadi.
♪♪♪
"Aku masuk dulu kak," ujar Vania pada Jeffry setelah mengantarnya pergi ke sekolah.
Hari ini Vania tidak berangkat dengan Dirgantara karena cowok itu sudah berada di sekolah lebih awal untuk urusan OSIS. Vania masuk ke dalam sekolah sendirian sambil memainkan ponselnya. Ketika merasa ada yang mencolek bahunya dia menoleh tetapi tidak melihat siapa pun. Kembali fokus pada ponselnya dia merasa dicolek lagi dan akhirnya memasukkan ponselnya ke saku seragam.

KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love (END)
Fiksi RemajaKakak Tingkat > my first love Start : 01 Okt 22 Pub : 09 Des 22 End : 17 Agus 2024