Tatapan

2.3K 173 12
                                    

Awas typo nya

HAPPY READING


Hari demi hari sudah berlalu seperti biasa Dirgantara menjemput Vania terlebih dahulu untuk berangkat sekolah bersama. Vania sudah merasa nyaman jika Dirgantara berada di dekatnya berbeda saat mereka masih awal dekat. Dirgantara yang merasa bahwa cewek itu sudah mulai nyaman saat dirinya berada didekatnya ia sangat lega Dirgantara berusaha memperlakukan apapun agar Vania nyaman dan tidak merasa terganggu akan kehadirannya.

Kedekatan mereka berdua membuat heran para ciwi ciwi di SMA Elang Dirgantara yang notabe nya memang susah didekati oleh cewek manapun mereka heran kenapa adik kelasnya yang baru menginjak disekolah ini bisa mendekati cowok itu.

Seperti sekarang disepanjang mereka berdua keluar dari area parkir sampai koridor tatapan ciwi ciwi di SMA Elang mengarah padanya Vania heran ada apa dengan mereka dari tatapan yang mereka semua layangkan seperti tidak suka. Vania jalan menundukkan kepala tidak berani melihat tatapan mereka semua.

Baru dekat saja mereka sudah menatap tidak suka apa lagi mereka berdua sudah jadian.

Saat sudah di depan kelas cewek itu Vania ingin langsung masuk saja ke dalam tetapi langkahnya terhenti saat Dirgantara memegang pergelangannya perlakuan itu juga tidak luput dari tatapan mereka yang berada di sana.
Dirgantara tidak memperdulikan mereka yang ia khawatirkan hanya cewek didepannya.

Vania melihat Dirgantara secara mendongak, “No need to be afraid of them, I will always look after you.

Setelah mengatakan itu Dirgantara menarik Vania membawa tubuh mungil itu berada di pelukannya tentu saja Vania merasa terkejut tetapi jujur saja ia merasa nyaman berada di pelukan hangat Dirgantara.

“Ekhem ingat tempat,” sindir Citra langsung masuk ke dalam kelas.

Vania langsung melepas pelukannya ia melihat arah Dirgantara, “Aku masuk dulu.”

Dirgantara menganggukkan kepala sambil mengusak rambut Vania cewek itu masuk ke dalam meninggalkan Dirgantara yang masih berdiri di depan kelasnya. Dirgantara membalikkan badan melihat sekeliling area koridor ada beberapa siswi melihat kearahnya ia memandangnya dengan tatapan menusuk membuat mereka tidak berani memandangnya lagi dan pergi beraktivitas sendiri-sendiri.

Tidak lama ada seseorang yang merangkul pundaknya, “Woi bro ngapain lo?”

Dirgantara menatap orang itu dengan tajam melepas paksa tangannya yang berada dipundaknya kemudian ia melangkah pergi meninggalkan temannya.

“KE RUANG OSIS RAPAT NJING!!” teriak teman Dirgantara ia lari menyusul pemuda itu.

♪♪♪

Vania dan Citra seperti biasa makan bekal bersama di dalam kelas mereka memakan bekalnya sambil bercerita hal random dan mereka berdua beruntung makhluk yang setiap hari mengganggunya kini sedang diajak pergi oleh temannya.

Saat asik makan sambil cerita tiba-tiba ada beberapa segerombolan para cewek langsung masuk ke dalam kelasnya tanpa permisi segerombolan itu menuju bangku milik Vania.

“Lo yang namanya Vania?” tanya salah satu cewek diantara mereka dengan nada yang tidak santai.

“Iya,” jawab Vania gugup. Gimana tidak gugup mereka semua menatap Vania dengan tatapan sinis.

My First Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang