Happy Reading!
><
Setelah seharian puas berkeliling di pantai. Acha meminta Delga untuk pulang saja, selain perutnya yang sudah kenyang, Acha juga masih ingin mencari sesuatu.
"Acha, jadi cari kucing?" tawar Delga, suaranya hampir teredam oleh ramainya klakson kendaraan yang saling bersahutan.
Sebab dalam wishlist mereka, Acha menuliskan satu keinginan yaitu untuk mengadopsi kucing bersama-sama. Selama ini dia hanya memelihara hamster dan ikan cupang, maka dari itu Acha ingin mencoba hal lain.
"Jadi dong," sahut Acha bersemangat.
Untungnya, tabungan Delga yang memang dikhususkan oleh Acha tidak sampai diketahui keberadaannya oleh Hava. Alasan Delga tak memakai uang itu untuk berobat terlebih dahulu adalah, karena ia sudah berjanji tak akan menggunakannya. Delga memang sengaja sering menyisihkan sebagian uangnya, lalu ditabung atas nama Acha.
Sekalipun ekonomi keluarga Acha lebih baik, namun Delga selalu mengusahakan yang terbaik untuk gadis itu.
Tak lama mereka sampai di pet shop. Acha yang terlihat antusias, langsung menggait lengan Delga dan mengajaknya ke dalam.
"Wahh," Acha terkagum, melihat banyaknya kucing yang siap di adopsi, entah itu kecil maupun besar.
Sang penjaga toko menyambut kedatangan mereka dengan ramah, lalu mempersilahkan Acha untuk mencari kucing sesuai keinginannya.
"Kamu suka warna apa Prince? Yang putih atau yang belang?" tawar Acha seraya berusaha mengejar salah satu kucing berwarna putih yang nampak menggemaskan.
"Terserah kamu," jawab Delga pasrah.
"Yang ini boleh?"
Acha mengangkat seekor kucing berwarna putih dengan sedikit corak abu-abu di wajahnya. Menawarkan pada Delga, respon lelaki itu hanya mengangguk setuju.
"Oke, cing! Kamu jadi anaknya aku sama Prince ya!" katanya senang.
Tanpa sadar, Delga ikut mengulum senyum melihat interaksi Acha dan kucing barunya.
🦖🦖
"Pak, Papa ada di rumah nggak?" Acha berteriak dari depan gerbang rumahnya. Gadis itu itu terlalu malas untuk sekedar beranjak dari jeki, motor milik Delga.
Pak satpam yang dipanggil buru-buru mendekat ke arah sang putri majikannya tersebut. "Pak Gravi sama Bu Nara pergi Non. Den Atlan juga keluar tadi," jelas sang satpam.
"Yaudah Pak, Acha ke rumah Delga sebentar. Janji nggak sampai malam deh," izin Acha. Pak Satpam mengangguk mempersilahkan. Setelahnya, kedua remaja itu langsung bergegas ke rumah sebelah, tempat dimana Delga tinggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELGARA : LITTLE PROMISE [END]
Teen Fiction[SEQUEL GRAVITASI - BACA GRAVITASI TERLEBIH DAHULU] "Keajaiban tuhan mana yang kamu maksud, Prince? Tuhan aku, atau tuhan kamu?" Jatuh cinta antara dua seniman, gadis pelukis dan seorang pemusik yang misterius, itu terlihat indah. Mengabadikan sekel...